Bacaan Doa Ayat Kursi Arab, Latin Dan Artinya Yang Benar Sesuai Sunnah
Doa Ayat Kursi – Mengapa disebut ayat tempat Kursi? Karena di dalam ayat ini ada kalimat (kata) kursiyyuhu. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menerangkan, makna asal Al Kursi yaitu Al ‘Ilmu (ilmu). Oleh sebab itu para ulama disebut juga dengan sebutan al karaasi sebab mereka yaitu orang-orang yang dihasilkan pegangan atau sandaran.
Ada pula pendapat yang mengatakan bahwa yang dimaksud dengan Al Kursi dalam ayat ini yaitu keagungan Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Jadi tak ada apa namanya al tempat Kursi (tempat Kursi atau daerah Kursi), tak ada al qu’ud (Kursi) dan tak ada al qaa’id (yang Kursi). Hal ini seperti firman Allah Az Zumar ayat 6
Ayat Kursi :
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَ لاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَ لاَ يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضَ وَ لاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ.
Bacaan Ayat Kursi
Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatun wa laa nauum. Lahuu maa fissamaawaati wamaa fil-ardh. Man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi-idznih. Ya’lamu maa baina aidii-him wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bisyai-in min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-a, wasi’a kursiy-yuhus-samaawaati wal-ardha, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wa huwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Bacaan Latin Ayat Kursi
Artinya : “Allah, tak ada Tuhan (yang mempunyai hak disembah) tetapi Ia Kursi Hidup abadi lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tak mengantuk dan tak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa`at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengenal apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tak mengenal apa-apa dari ilmu Allah tetapi apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Cuma Tinggi lagi Cuma Besar.”. (QS Al-Baqoroh : 255)
Artinya ayat kursi
Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca ayat tempat Kursi tiap-tiap selesai shalat fardhu, karenanya tak ada diantara dirinya dan surga kecuali mati. Barangsiapa yang membacanya sewaktu hendak tidur, dia akan senantiasa menerima penjagaan Allah dan tak akan didekati oleh syetan sampai datang waktu pagi.
Barangsiapa yang membacanya dan (diteruskan dengan) membaca dua ayat sesudah nya (QS al-Baqarah ayat 256 dan 257), empat ayat pertama surat al-Baqarah (ayat 1 s.d. 4) dan tiga ayat terakhir surat al-Baqarah (ayat 284 s.d. 286), karenanya selama waktu malam itu syetan tak akan memasuki rumahnya sampai datang waktu pagi”.
Penjelasan :
Didalam kitab Abwabul Faraj ditambahkan beberapa riwayat hadis seputar keutamaan ayat tempat Kursi, diantaranya yaitu hadis yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab ra, yang menerangkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Kursi Abu Mundzir! Ayat apakah yang terbesar (rahasianya) didalam Al-Qur’an?”.
Ubay menjawab, “Maka Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu”. Beliau saw. lalu memperlihatkan jawabannya, “Alloohu laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuum … (sampai akhir)”. Kalau beliau membatasi dada Ubay seraya bersabda, “Semoga dadamu penuh dengan ilmu”. (HR Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Al-Hakim dan At-Turmudzi).
Ayat Kursi mengandung lima Asmaul Husna yang agung : Allah, al-Hayyu, al-Qayyum, al-‘Aliyyu dan al-‘Azhim, yang masing-masingnya mempunyai manfaat, khasiat dan rahasia tertentu sekiranya hal itu dibaca secara rutin, ajek dan terus menerus.
Orang yang berkeinginan mewiridkan atau membaca secara rutin :
اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
(Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum)
Kalau dia akan lantas mendapatkan manfaatnya yang terkait dengan mencari urusan duniawi, ketinggian pangkat. Dicintai orang (mahabbah), dan terpenting dalam urusan keagamaan/ukhrawi.
Spesialis mempunyai hajat tertentu, gabungkan kalimat tauhid (لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله) dengan salah satu Asmaul Husna yang isi kandungannya layak dengan yang kau kehendaki. Bacalah secara rutin dengan penuh kekhusyukan, hajatmu akan lantas terkabul.
Kursi : لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الرَّزَّاقُ untuk mencari rizki; لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْمُعِزُّ untuk mencari kehormatan dan pangkat; لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْعَلِيْمُ untuk kelancaran mencari ilmu; لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله الْوَدُوْدُ supaya dicintai, disayangi orang dan selainnya.
الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ terkait dengan keluhuran dan keagungan. Orang yang merutinkan membacanya, akan mendapatkan keluhuran, kemuliaan, dan pangkat-derajat yang agung. Orang yang merasa takut menghadapi penguasa, pejabat yang zhalim / bengis, atau musuh, penjahat atau orang zhalim, bacalah terus menerus sewaktu akan menghadapinya.
Spesialis mempunyai hajat atau keadaan sulit penting, bacalah secara rutin : اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْم sambil menghadap kiblat di daerah dan waktu yang mulia, karenanya segala doa permohonannya akan lantas terkabul.
Mengenai tata cara mengamalkannya, para ulama salaf berjanji membaca ayat tempat Kursi sebanyak bilangan hurufnya, yaitu 170 kali; atau sebanyak kalimatnya, yaitu 50 kali; atau sebanyak bilangan para Rasul dan Kursi Badar, yaitu 313 kali. Membaca dengan masing-masing bilangan tersebut akan membawa manfaat yang berbagai.
Diantara mereka ada yang membaca Ayat Kursi dari permulaan sampai akhir, dan tiap-tiap kali sampai pada bacaan : وَ لاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ Diulang-ulang 70 kali. Kemudian membacanya lagi dari permulaan, dan seperti itu seterusnya, sampai menempuh jumlah 70 x Ayat Kursi.
Diantara khasiatnya yang lain, sekiranya anda akan menghadap pejabat/penguasa yang jahat atau hakim yang zhalim, sewaktu memasuki kantornya atau ruang kerjanya, bacalah Ayat Kursi, lalu disambung dengan membaca doa di bawah ini, dengan seizin Allah swt, karenanya mulut orang itu seakan-akan terkunci, tak berkutik dan berani variasi-variasi, serta tak akan sukses melaksanakan agenda jahatnya.
Berikut ini doanya :
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ, يَا بَدِيْعَ السَّمَاوَاتِ وَ اْلأَرْضِ, يَا ذَا الْجَلاَلِ وَ اْلإِكْرَامِ, أَسْأَلُكَ بِحَقِّ هَذِهِ اْلآيَةِ الْكَرِيْمَةِ وَ مَا فِيْهَا مِنَ اْلأَسْمَاءِ الْعَظِيْمَةِ اَنْ تُلْجِمَ فَاخُ عَنَّا وَ تُخْرِسَ لِسَانَهُ حَتَّى لاَ يَنْطِقُ اِلاَّ بِخَيْرٍ اَوْ يَصْمُتْ, خَيْرُكَ يَا هَذَا بَيْنَ عَيْنَيْكَ وَ شَرُّكَ تَحْتَ قَدَمَيْكَ.
Yaa Hayyu yaa Qayyuum, yaa Badii’as-samaawaati wal ardhi, yaa dzal jalaali wal ikraam. As-aluka bihaqqi haadzihil aayatil kariimati wamaa fiihaa minal asmaa-il ‘azhiimati an tuljima faahu ‘annaa, wa tukhrisa lisaanahuu hattaa laa yanthiqu illaa bikhairin au yashmut. Khairuka yaa haadza baina ‘ainaika wa syarruka tahta qadamaika.
Artinya : “Kursi Kursi Cuma Hidup lagi Kursi Cuma Berdiri sendiri (mengurusi makhluk-Nya), wahai Pencipta langit dan bumi, dan wahai Maha Kursi mempunyai keluhuran dan kemuliaan.
Baca Juga: Manfaat Doa Nurbuat Agung Yang Asli Dan Artinya Untuk Pengasihan
memohon terhadap-Mu dengan perantaraan (Ayat Kursi) yang mulia ini dan rahasia yang tersembunyi di balik al-Asma-ul A’zham, kiranya Engkau membatasi mulutnya dariku dan menjaga (mengunci) lisannya sehingga tak cakap berbicara kecuali yang baik-baik atau diam. Kebaikanmu, wahai orang (yang sedang saya hadapi ini), terbayang jelas di depan kedua matamu dan kejahatanmu berada (terinjak) di bawah kedua telapak kakimu.”