Doa Sesudah Dan Sebelum Makan Arab, Latin Juga Artinya

2 min read

Doa Sesudah Makan

Bacaan Doa Sesudah Dan Sebelum Makan Arab, Latin Juga Artinya Yang Benar Sesuai Sunnah

Doa Sesudah Makan – Makan yakni kegiatan memasukkan makanan atau sesuatu ke dalam mulut untuk menyediakan nutrisi bagi manusia hewan dan makhluk hidup, dan juga tenaga untuk bergerak serta pertumbuhan, yakni dengan memakan organisme.

الَّلهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَـنَا، وَقِنَا عَذَابَ الـنَّارِ

“Bismillaahi rahmaani rahiim.
“Allahumma baarik llanaa fiima razaqtanaa waqinaa adzaa ban-naar”

Artinya : “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang sudah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka.”

Do’a Setelah Makan :

الْحَمْـدُ للهِ الَّذي أَطْعَمَنـي وَسَقَانَا وَجَعَلْنَا مُسْلِمِينَ

“Alhamdu lillahhil-ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa muslimiin”

Artinya : Semua puji bagi Allah yang memberi kami makan dan minum serta mewujudkan kami memeluk agama Islam

Berdasarkan hadis riwayat Ibn al-Suni dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash ra diterangkan bahwa kalau beliau dihidangkan suatu makanan, beliau membaca doa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّار

(Ya Allah berkahilah rizki yang sudah Engaku berikan kepada kami dan jauhkanlah kami dari siksa neraka)

Berdasarkan penelitian, riwayat terebut dinilai da’if (lemah) sebab dalam sanadnya terdapat perawi yang bernama Muhammad bin Abi al-Zu’aizi’ah (محمد بن أبي الزعيزعة ). Berdasarkan al-Bukhari dan Abu Hatim al-Razi, orang ini banyak menriwayatkan hadis-hadis mungkar (hadis-hadis da’if)[1].

Berdasarkan hadis riwayat al-Bukhari No. 4957 diterangkan bahwa bacaan doa sebelum makan yang sah dari Nabi Saw yakni sebagai berikut:

عَنْ عُمَرَ بْنَ أَبِي سَلَمَةَ يَقُولُ كُنْتُ غُلَامًا فِي حَجْرِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَانَتْ يَدِي تَطِيشُ فِي الصَّحْفَةِ فَقَالَ لِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا غُلَامُ سَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِي بَعْدُ

Umar bin Abu Salamah berkata; Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, tanganku bersileweran di nampan dikala makan. Karenanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Duhai Ghulam, bacalah Bismilllah, makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu.” Karenanya seperti itulah gaya makanku sesudah itu. (HR. Al-Bukhari No. 4957)

Hadis hal yang demikian menerangkan bahwa kalau berkeinginan makan hendaknya membaca basmalah, dengan mengaplikasikan tangan kanan dan mengambil makanan dari hidangan makanan yang terdekat.

Seputar bacaan basmalah, dapat cukup dengan ucapan “bismillah” (بسم الله) atau boleh juga dilengkapi dengan bacaan “bismillahirrahmanirrahim” (بسم الله الرحمن الرحيم).[2]

Doa sesudah makan:

Dalam hadis riwayat Abu Dawud, al-Tirmidzi dan Ibn Majah dari Abu Said al-Khudri diterangkan bahwasanya Rasulullah Saw kalau selesai makan beliau membaca:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِين

(Semua puji bagi Allah yang sudah memberikan makan dan minum kepada kami dan mewujudkan kami sbagai kaum muslimin)

Riwayat dalam hadis hal yang demikian dinilai da’if (lemah) sebab sanadnya lemah dan terdapat perawi yang tak disebutkan namanya (majhul).[3]

Berdasarkan hadis sahih riwayat al-Bukhari, doa sesudah makan yang sah dari Nabi Saw yakni sebagai berikut:

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنْ طَعَامِهِ وَقَالَ مَرَّةً إِذَا رَفَعَ مَائِدَتَهُ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَفَانَا وَأَرْوَانَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلاَ مَكْفُورٍ وَقَالَ مَرَّةً الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّنَا غَيْرَ مَكْفِيٍّ وَلَا مُوَدَّعٍ وَلَا مُسْتَغْنًى رَبَّنَا

Dari Abu Umamah bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kalau selesai dari makan, sekali waktu dengan lafadz, ‘kalau mengangkat lambungnya, beliau menyatakan: “ALHAMDULILLAHILADZII KAFAANAA WA ARWAANAA GHAIRA MAKFIYIN WA LAA MAKFUURIN (Semua puji hanya milik Allah yang sudah memberi kecukupan kami dan menghilangkan rasa haus, bukan sedap yang tak dianggap atau dikufuri) ‘, dilain waktu dengan lafadz, ‘ALHAMDULILLAHI RABBINAA GHAIRA MAKFIYIN WA LAA MUWADDA’IN WA LAA MUSTAGHNAN RABBANAA (Semua puji hanya milik Allah Rabb kami, bukan kebanggaan yang tak dianggap dan tak diperlukan oleh tuhan) ‘.” (HR. Al-Bukhari No. 5038)

Doa makan setelah berpuasa :

Dalam hadis riwayat Abu Dawud, al-Nasa-i, al-Hakim dan lain-lain menerangkan bahwa Ibnu ‘Umar ra berkata: Rasulullah Saw kalau (selesai) berbuka puasa, beliau membaca doa: “Dzahabadh-dhama’u wabtallatil ‘uruuqu watsabatal ajru insyaa Allah”

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَ الله

Artinya:

Telah hilang rasa haus, Urat-urat sudah berair, Dan pahala sudah ditetapkan, Insya Allah.[4]

Berdasarkan Syekh M.Nashiruddin al-Albani, hadis hal yang demikian hasan/ baik kualitasnya.

Mengenai redaksi doa buka puasa kecuali redaksi hal yang demikian di atas, berdasarkan spesialis hadis kualitasnya da’if (lemah) bahkan ada yang maudu’ (palsu).

Sebagian redaksi doa buka puasa yang dinilai da’if / lemah oleh spesialis hadis antara lain:

بِسْمِ الله،اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Redaksi doa hal yang demikian diriwayatkan oleh al-Thabrani dalam al-Ausath. Riwayat hal yang demikian dinilai da’if sebab terdapat perawi yang dikenal da’if yang bernama Dawud bin al-Zabarqan.[5]

اللَّهُمَّ لَك صُمْنَا وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْنَا فَتَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Redaksi doa hal yang demikian diriwayatkan oleh al-Daruquthni dalan Sunan-nya. Riwayat hal yang demikian dinilai da’if sebab terdapat perawai yang dikenal da’if yang bernama Malik bin Harun.[6]

اللَّهُمَّ لَك صُمْت وَبِك آمَنْت وَعَلَيْك تَوَكَّلْت وَعَلَى رِزْقِك أَفْطَرْت

Redaksi doa hal yang demikian tak terang sumbernya dari mana (la ashla lahu), sebab itu riwayat hal yang demikian dinilai maudu’ atau palsu.[7]

=========================================================

[1] Abu Hatim al-Razi, ‘Ilal al-Hadis Li Ibn Abi Hatim, Vol. I/1552. Baca juga Ibn Hajar al-‘Asqalani, Lisan al-Mizan, Vol.II (Bairut: Muassasah al-A’lami, 1986), 385. Baca juga Muhammad Nashiruddin al-Albani, al-Silsilah al-Da’ifah, Vol. IV/ 265.

[2] Abdullah al-Faqih, Fatawa al-Syabakah al-Islamiyah al-Muaddalah, Vol. II/4069.

[3] Muhammad Nashiruddin al-Albani, Shahih Wa Da’if Sunan Abi Dawud, Vol.VIII/350.

[4] HR. Abu Dawud, al-Nasa-i, al-Hakim dari Ibnu ‘Umar ra

[5]Muhammd Nashiruddin al-Albani, Irwa al-Ghalil, IV/37

[6] Muhammd Nashiruddin al-Albani, Irwa al-Ghalil, IV/36

[7] Al-Mala ‘Ali al-Qari, Mirqat al-Mafatih Syarh Misykat al-Mashabih, VI/ 304

Baca Juga: 30 Keutamaan Khasiat Bacaan Sholawat Nariyah Arab Latin Dan Artinya

Refrensi: https://alustadz.blogspot.com/2013/03/doa-sebelum-dan-sesudah-makan.html