Pengertian Audit Manajemen : Jenis, Contoh, Konsep Dan Tujuan

10 min read

Tujuan, Tahapan, Contoh, Konsep Dasar, Jenis Jenis Dan Pengertian Audit Manajemen

Tujuan, Tahapan, Contoh, Konsep Dasar, Jenis Jenis Dan Pengertian Audit Manajemen

Audit yaitu kegiatan mengumpulkan berita kasatmata (bukti-bukti) dan signifikan melalui interaksi (pemeriksaan, pengukuran dan penilaian serta penarikan kesimpulan) secara sistematis, obyektif dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas nilai manfaat.

Audit administrasi seringkali diartikan sama dengan audit operasional. Pengertian sederhana dari audit administrasi adalah investigasi dari suatu organisasi dalam semua aspek kegiatan manajemen dari yang paling tinggi hingga dengan ke bawah dan pembuatan laporan audit mengenai efektifitasnya atau dari segi
profitabilitas dan efisiensi aktivitas bisnisnya.

Audit juga merupakan proses sistematik dalam pengumpulan dan penilaian secara objektif atas bukti-bukti yang berkenaan dengan pernyataan wacana tindakan-tindakan dan peristiwa-peristiwa untuk memilih tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria-kriteria standar, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya kepada pihak-pihak pengguna yang berkepentingan.

Sedangkan pengertian sederhana audit operasional yaitu uraian aktifitas perusahaan
yang sistematis dalam hubungannya dengan tujuan untuk melihat,
mengidentifikasikan peluang perbaikan, atau mengembangkan
rekomendasi untuk perbaikan. Jelas kedua pengertian serupa
karena pemeriksaan administrasi dilakukan dikala manajemen
beroperasi.

Audit Manajemen

Audit sanggup dibagi dua berdasarkan siapa pelakunya yaitu: audit internal dan audit eksternal. Audit internal yaitu audit yang dilaksanakan di dalam suatu organisasi dalam hal ini Badan Pengawasan Internal oleh auditor internal yang juga karyawan sendiri. Auditor internal tidak mempunyai tanggung jawab aturan kepada publik atas apa yang dilakukannya dan dilaporkannya sebagai temuan. Hasil kerja auditor internal bukan untuk masyarakat umum, melainkan untuk kepentingan internal organisasi sendiri.

Audit eksternal yaitu audit yang dilaksanakan oleh auditor eksternal dari pihak eksternal atau dari institusi independen. Audit dilaksanakan berdasarkan azas-azas formal/standar kriteria tertentu yang dipakai sebagai pola untuk menilai. Hasil penilaian dikeluarkan oleh institusi independen tersebut berdasarkan data dan berita yang diperoleh dari proses audit. Pernyataan auditor eksternal itu yaitu kesimpulan yang dijadikan dasar bagi institusi maupun pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Contoh forum audit eksternal yaitu akuntan publik. Audit eksternal juga bisa dilakukan oleh konsultan yang diminta Dewan Audit untuk melaksanakan audit sesuai lingkup permasalahan tertentu.

Tujuan, Tahapan, Contoh, Konsep Dasar, Jenis Jenis Dan Pengertian Audit Manajemen
Audit Manajemen

Audit administrasi yaitu audit terhadap administrasi suatu organisasi secara keseluruhan untuk menilai usur-unsur administrasi apakah telah direncanakan, dijalankan dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip administrasi yang baik dan benar sehingga organisasi melalui fungsi-fungsinya sanggup mencapai tujuan yang direncanakan yang meliputi dimensi PQCDSME (productivity, quality, cost, delivery, safety, morale, environment) secara efektif dan efisien.

Pengertian administrasi audit tersirat dalam definisi kalangan akademisi. Berikut beberapa definisi berdasarkan Holmes dan Overmyer (1975) :

“The management audit means the examination and evaluation of all information gathering functions and all phases of management functions and activities, in order to ascertain if operating are conducted in a effective and efficient manner.”
Sedangkan American Institute of Certified Public Accountant / AICPA :
“Management audit is a systematic review of an organization’s activities or of a stipulated segment of them, in relation to specified objectives for the purpose of :
· assesing performance
· identifying opportunities for improvement
· developing recommendations for improvement or further action”

Audit administrasi merupakan instrumen bagi administrasi puncak untuk membantunya dalam pemastian pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi secara keseluruhan.

  1. Tujuan Audit Manajemen
    Menurut Hamilton (1986:1) tujuan dari management audit secara keseluruhan adl utk mengevaluasi efisiensi dan efektifitas dari organisasi. Evaluasi ini bisa dilakukan pada perusahaan secara keseluruhan atau dibatasi pada lingkup departemen atau fungsi tertentu dalam organisasi. Evaluasi terhadap kinerja perusahaan ini dilakukan terhadap standar yg dibentuk oleh administrasi atas dan pada ketika yg sama dipakai utk menilai keefektifan dari standar-standar dan kebijakan-kebijakan tersebut.
    Ramanathan (1990:300) menyampaikan bahwa management audit berkaitan dgn audit efisiensi dimana tujuan utama dari audit efisiensi ini adl utk memastikan bahwa tiap unit mata uang diinvestasikan dalam modal atau daerah lain yg memperlihatkan pengembalian yg optimum dan bahwa perencanaan investasi antara banyak sekali fungsi dan aspek yg berbeda dirancang utk memperlihatkan hasil yg optimum.
    Tujuan management audit berdasarkan Agoes (1996:173) adl sebagai berikut :
    a) Untuk menilai kinerja (performance) dari administrasi dan banyak sekali fungsi dalam perusahaan.
    b) Untuk menilai apakah banyak sekali sumberdaya (manusia mesin dana harta lainnya) yg dimiliki perusahaan telah dipakai secara efisien dan ekonomis.
    c) Untuk menilai efektifitas perusahaan dalam mencapai tujuan (objective) yg telah ditetapkan oleh top management.
    d) Untuk sanggup memperlihatkan rekomendasi kepada top management dalam memperbaiki kelemahan-kelemahan yg terdapat dalam penerapan struktur pengendalian intern sistem pengendalian administrasi dan mekanisme operasional perusahaan dalam rangka meningkatkan efisiensi keekonomisan dan efektifitas dari kegiatan operasi perusahaan.
    Siagian (2001:13) menyampaikan bahwa kalangan administrasi memperlihatkan sambutan terhadap perkembangan management audit krn kalau dipakai dgn sempurna maka management audit bisa memberi manfaat yg besar yaitu:
    a) Memungkinkan administrasi mengidentifikasikan kegiatan operasional dalam perusahaan yg tak memperlihatkan bantuan dalam perolehan keuntungan.
    b) Membantu administrasi dalam peningkatan produktifitas kerja dari banyak sekali komponen organisasi.
    c) Memungkinkan administrasi mengidentifikasikan hambatan dan hambatan yg dihadapi dalam mengkoordinasikan banyak sekali kegiatan dan mengambil langkah strategik utk mengatasi dan menghilangkannya.
    d) Memantapkan penerapan pendekatan kesisteman dalam menjalankan roda organisasi.
    e) Memungkinkan administrasi pada banyak sekali tingkat memilih taktik yg tepat.
    f) Membantu administrasi merumuskan pemikiran teknis operasional bagi para pelaksana banyak sekali kegiatan dalam perusahaan yg akan membantu para tenaga kerja operasional melaksanakan kegiatan masing-masing dgn tingkat efisiensi dan efektifitas yg lbh tinggi.
    g) Mengidentifikasikan dgn sempurna banyak sekali dilema dan tantangan yg dihadapi dalam administrasi sumber daya manusia.
    h) Membantu administrasi menilai sikap bawahan dalam menyediakan berita bagi pimpinan sesuai dgn kebutuhan pimpinan pada banyak sekali hierarki perusahaan.
    Berikut adl beberapa manfaat management audit berdasarkan Tunggal (2003:14) yaitu:
    a) Memberi berita operasi yg relevan dan sempurna waktu utk pengambilan keputusan.
    b) Membantu administrasi dalam mengevaluasi catatan laporan-laporan dan pengendalian.
    c) Memastikan ketaatan terhadap kebijakan manajerial yg ditetapkan rencana-rencana mekanisme serta persyaratan peraturan pemerintah.
    d) Mengidentifikasi area dilema potensial pada tahap dini utk memilih tindakan preventif yg akan diambil.
    e) Menilai ekonomisasi dan efisiensi penggunaan sumber daya termasuk memperkecil pemborosan.
    f) Menilai efektivitas dalam mencapai tujuan dan sasaran perusahaan yg telah ditetapkan.
    g) Menyediakan daerah training utk personil dalam seluruh fase operasi perusahaan.
    Apabila management audit dilakukan secara bersiklus maka management audit bisa memperlihatkan dilema ketika dilema tersebut masih berskala kecil. Dengan demikian management audit merupakan alat administrasi yg membantu administrasi dalam mencapai tujuan krn tindakan korektif sanggup dilakukan utk pemecahan dilema apabila ditemukan inefisiensi dan inefektifitas.
  2. Jenis Audit Manajemen
    Arens dan Loebbecke (2000:756) mengelompokkan management audit menjadi 3 jenis yaitu functional organizational dan special assignment. Berikut klarifikasi dari masing-masing jenis tersebut :
  3. Functional. Functional audit berkaitan dgn satu atau lbh fungsi didalam organisasi. Keuntungan dari functional audit adl diperbolehkan ada spesialisasi oleh auditor. Auditor dalam staff internal audit bisa sangat jago dalam sebuah bidang misal fungsi production engineering. Mereka bisa secara efisisen menghabiskan waktu mereka utk mengevaluasi fungsi-fungsi yg berkaitan. Fungsi production engineering berkaitan dgn fungsi manufacturing dan fungsi-fungsi lain dalam organisasi.
  4. Organizational. Organizational audit dalam sebuah organisasi berkaitan dgn seluruh unit organisasi mirip departemen cabang atau anak perusahaan. Penekanan dalam organizational audit adl seberapa efektif dan efisien fungsi-fungsi tersebut berinteraksi. Perencanaan organisasi dan metode-metode utk mengkoordinasi aktivitas-aktivitas yg ada sangat penting dalam tipe audit ini.
  5. Special Assignment. Dalam operational auditing special assignment biasa muncul krn permintaan manajemen. Jenis audit tipe ini cukup luas. Sebagai contoh memilih penyebab tak efektif sistem IT pemeriksaan terhadap kemungkinan ada fraud dalam sebuah divisi dan pertolongan rekomendasi utk menurunkan harga pokok produksi.
    Menurut Sayle (1988:21) management audit dikelompokkan menjadi tiga jenis sesuai dgn keragaman departemen mereka dan ruang lingkup sebagai berikut :
  6. Internal Audit. Management audit ini sanggup dilakukan oleh perusahaan atau departemen yg bersangkutan dgn sistem-sistem prosedur-prosedur atau fasilitas-fasilitas. Auditor yg mengerjakan sanggup dari perusahaan mereka sendiri (internal auditor) atau dgn menggaji auditor dari luar perusahaan (external auditor). Internal audit merupakan teknik dimana administrasi sanggup mencicipi dilema mereka sendiri dan menilai kinerja organisasi kebutuhan titik kekuatan dan kelemahannya. Disebutkan bahwa self audit merupakan serpihan dari internal audit yg dilakukan oleh individual dalam sistem mereka sendiri prosedur-prosedur dan fasilitas-fasilitas semoga sanggup menilai kinerja kebutuhan kekuatan dan kelemahannya.
  7. External audit. Management audit ini dilakukan oleh perusahaan terhadap pemasok mereka atau sub pemasok. Auditor sanggup dari auditor internal maupun auditor eksternal. Management audit dikerjakan utk menilai status kontrak atau perjanjian yg dibentuk perusahaan pemasok atau sub pemasok utk memilih keadaan perusahaan atas barang yg akan diterima sesuai dgn yg dibayarkannya.
  8. Extrinsic Audit Management audit ini dilakukan oleh pelanggan atau badan-badan yg berkaitan dgn peraturan atau suatu distributor inspeksi. Audit ini meliputi pelanggan dari perusahaan-perusahaan pemasok dan sub pemasok.
    Berkaitan dgn keterangan diatas maka management audit yg dilakukan pada fungsi pembelian termasuk dari jenis internal audit.
  9. Ruang Lingkup dan Tujuan Audit
    Ruang lingkup audit administrasi meliputi seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang lingkup ini sanggup berupa seluruh kegiatan atau sanggup juga hanya meliputi serpihan tertentu dari program/aktivitas yang dilakukan. Periode audit juga bevariasi, bisa
    untuk jangka waktu satu minggu, beberapa bulan, satu tahun bahkan untuk beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
    Sedangkan yang menjadi sasaran dalam audit administrasi yaitu kegiatan, aktivitas, acara dan bidang-bidang dalam perusahaan yang diketahui atau diidentifikasi masih memerlukan perbaikan/peningkatan, baik dari segi ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas. Ada 3 (tiga) elemen pokok dalam tujuan audit:
    a) Kriteria
    Kriteria merupakan standar (pedoman,norma) bagi setiap individu/kelompok di dalam perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya.
    b) Penyebab
    Penyebab merupakan tindakan yang dilakukan oleh setiap individu/kelompok di dalam perusahaan. Penyebab sanggup bersifat positif, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih tinggi, atau sebaliknya bersifat negative, program/aktivitas berjalan dengan tingkat efisiensi dan efektivitas yang lebih rendah dari standar yang telah ditetapkan.
    c) Akibat (effect)
    Akibat merupakan perbandingan antara penyebab dengan criteria yang bekerjasama dengan penyebab tersebut. Akibat negatif memperlihatkan program/aktivitas berjalan dengan tingkat pencapaian yang lebih rendah dari kriteria yang ditetapkan. Sedangkan akhir positif memperlihatkan bahwa program/aktivitas telah terslenggara secara baik dengan tingkat pencapaian yang lebih tinggi dari kriteria yang ditetapkan.
  10. Prinsip Dasar Audit
    a. Audit dititikberatkan pada objek audit yang mempunyai peluang untuk diperbaiki
    b. Prasyarat Penilaian terhadap kegiatan objek audit
    c. Pengungkapan dalam laporan adanya temuan-temuan yang bersifat positif
    d. Identifikasi individu yang bertanggungjawab terhadap kekurangan-kekurangan yang terjadi.
    e. Penentuan tindakan terhadap petugas yang seharusnya bertanggung jawab
    f. Pelanggaran hokum
    g. Penyelidikan dan pencegahan kecurangan
  11. Perbedaan Audit Manajemen dan Audit Keuangan

AUDIT MANAJEMEN
AUDIT KEUANGAN
1
Karakterstik
Menemukan penyebab kelemahan, menganalisis akibat, menenttukan perbaikan program/aktivitas perusahaan.
Audit data akuntansi, proses pencatatan dan laporan akuntansi
2
Keluasan audit
Keseluruhan aspek administrasi baik yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif
Cenderung ke aspek data keuangan (finansial)
3
Tujuan Audit
Menemukan banyak sekali kelemahan dalam operasional perusahaan selanjutnya dilakukan perbaikan à penghematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan.
Mendapatkan keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan telah sesuai dengan PABU (GAAP) à lap. Dapat dipakai untuk pemakai laporan keuangan
4
Ruang Lingkup
Keseluruhan fungsi administrasi dan unit terkait, mencapai seluruh aktivitas/program. Keluasan audit bergantung pada pengendalian administrasi perusahaan.
Data akuntansi dan proses penyajian laporan yang disajikan manajemen. Keluasan audit bergantung pada efektivitas pengendalian internal perusahaan.
5
Dasar Yuridis
Berdasar kepedulian administrasi untuk memperbaiki program.
Keharusan menyampailan laporan keuangan yang telah diaudit (akuntan publik).
6
Pelaksana audit
Audit Internal maupun eksternal à objektivitasnya?
Audit independen (Audit eksternal). à objektivitas ?
7
Frekuensi Audit
Tidak ada ketentuan à kepedulian administrasi mencapai efektivitas dan efisien program.
Bersifat reguler, rutin à penerbitan LK
8
Orientasi hasil Audit
Audit à perbaikan kinerja masa tiba à anticipatory audit
Audit à Data keuangan yang bersifat historisà penilaian kinerja masa lalu
9
Bentuk laporan
Komrehensip : kesimpulan audit, kesimpulan penting à rekomendasi à belum ada standar baku à laporan tergantung dari kemampuan auditor
Memiliki standar baku à Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) à laporan bentuk pendek yang menyertai laporan keuangan hasil audit
10
Pengguna laporan
Pihak internal
Pihak ekstern à pemegang saham, investor potensial, kreditor, pemerintah

  1. Tahap-tahap Audit
    Tahap
    Tujuan
    Audit Pendahuluan
  2. Informasi latar belakang objek
  3. Penelaahan peraturan, ketentuan dan kebijakan
  4. Penemuan objec yang mempunyai potensial kelemahan
  5. Menentukan audit sementara (tetantive audit objectif)
    Review dan Pengujian Pengendalian Manajemen
    § Menilai efektivitas pengendalian manajemen
    § Memahami pengendalian yang berlaku
    § Mengetahui potensi kelemahan aktivitas
    § Mendukung audit sementara dan menjadikannya audit yang bantu-membantu (definitive audit objektif).
    Audit terinci
    § Pengumpulan bukti yang cukup, relevan dan kompeten
    § Pengembangan temuan à keterkaitan temuan satu dengan temuan yang lain à disajikan dalam kertas kerja audit (KKA) sebagai pendukung kesimpulan dan rekomendasi yang dibuat
    Pelaporan
    § Mengkomunikasikan hasil audit termasuk rekomendasi à pihak yang berkepentingan à laporan komprehensif à menyajikan temuan penting hasil audit untuk mendukung kesimpulan audit dan rekomendasi.
    Tindak lanjut
    § Mendorong pihak yang berwenang untuk melaksanakan tindak lanjut (perbankan) sesuai dengan rekomendasi yang diberikan.
  6. Ekonomisasi, Efisiensi, dan Efektivitas
    Meskipun terdapat perbedaan definisi mengenai management audit pada inti terdapat kesamaan tujuan yaitu utk mengevaluasi efisiensi efektifitas dan ekonomisasi organisasi. Efisiensi adl ukuran dari relasi antara masukan dan keluaran efektifitas adl ukuran dari keluaran dan ekonomisasi merupakan ukuran masukan. Berikut adl beberapa definisi lain mengenai efisiensi efektivitas dan ekonomisasi berdasarkan beberapa pakar.
    Tunggal (2003:12) mengutip definisi efisiensi efektifitas dan ekonomisasi dari Gerald Vinten sebagai berikut :
  7. Economy-doing things cheap
  8. Efficiency-doing things right
  9. Effectiveness-doing the right things
    Daft (2003:9) menyampaikan bahwa efektivitas adl the degree to which the organization achieves a stated goal dan efisiensi merupakan the use of minimal resources raw materials money and people to produce a desired volume of output. Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa efektivitas adl tingkat pencapaian organisasi atas sasaran yg ditetapkan dan efisiensi adl penggunaan sumberdaya materi baku uang dan insan secara minimal utk menghasilkan output sebanyak yg diharapkan.
    Menurut Hans Kartiadi yg dikutip oleh Agoes (1996:180) pengertian efektifitas ekonomisasi dan efisiensi sanggup diuraikan sebagai berikut:
  10. Efektifitas berarti produk selesai suatu kegiatan operasi telah mencapai tujuan baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja kuantitas hasil kerja maupun batas waktu yg ditargetkan.
  11. Ekonomisasi atau kehematan berarti cara penggunaan sesuatu barang (hal) secara berhati-hati dan bijak semoga diperoleh hasil yg terbaik.
  12. Efisiensi berarti bertindak dgn cara yg sanggup meminamilisir kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan sesuatu.
    Berkaitan dgn kebutuhan akan pengukuran efektifitas administrasi berikut adl pendapat Paton dan Littleton yg dikutip oleh Burrowes dan Persson (2000:87) sebagai berikut:
    Accounting exists primarily as a means of computing residuum a balance the difference between costs (as efforts) and revenues (as accomplishments) for individual enterprises. This difference reflects managerial effectiveness and is of particular significance to those who furnish the capital and take the ultimate responsibility.
    Pendapat tersebut kurang lbh mempunyai arti bahwa eksistensi akuntansi yg utama adl sebagai alat utk menghitung residu saldo selisih antara beban (sebagai usaha) dan pendapatan (sebagai pencapaian) utk perusahaan perseorangan. Selisih tersebut merefleksikan efektifitas administrasi dan merupakan hal yg penting khusus bagi mereka yg menyediakan modal dan memegang tanggung jawab utama.
  13. Ruang Lingkup Audit Manajemen
    Sesuai dengan tujuannya, audit administrasi dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi,pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh alasannya yaitu itu, audit administrasi diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik funsi manajerial (perencanaan, penorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi fungsi bisnis perusahaan secara keselurahan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

a. Audit Manajemen pada Fungsi Pemasaran
Audit administrasi pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang irit dan efisien. Beberapa ruang lingkup audit administrasi pemasaran meliputi :
a. Lingkup Pemasaran
b. Strategi Pemasaran
c. Organisasi Pemasaran
d. Produktivitas Pemasaran
e. Fungsi Pemasaran

b. Audit Manajemen pada Fungsi Produksi dan Operasi
Audit administrasi pada fungsi ini bertujuan untuk melaksanakan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan banyak sekali aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi :
a. Perencanaan produksi
b. Pengendalian kualitas (quality control)
c. Produktivitas dan efisiensi
d. Metode dan standar kerja
e. Pemeliharaan peralatan
f. Organisasi administrasi produksi dan operasi
g. Plant and layout

c. Audit Manajemen pada Fungsi Sumber Daya Manusia
Audit administrasi pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM suatu perusahaan sudah terpenuhi dengan cara hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup ini meliputi :
a. Perencanaan tenaga kerja
b. Penerimaan karyawan
c. Seleksi
d. Orientasi dan penempatan
e. Pelatihan dan pengembangan
f. Penilaian kerja
g. Pengembangan karir
h. Sistem imbalan dan kompensasi
i. Perlindungan karyawan
j. Hubungan karyawan
k. PHK

d. Audit Manajemen pada Fungi Sistem Informasi
Audit administrasi pada fungsi system berita menekankan pada penilaian terhadap keandalan system berita yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berita yang dibutuhkan secara akurat dan sempurna waktu. Dengan berkembangnya teknologi ketika ini, sebagian besar audit administrasi pada fungsi ini diarahkan untuk audit system berita yang berbasis computer (electronic data processing-EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi :
a. Dukungan satuan pengolah data
b. Perencanaan pengolahan data
c. Organisasi pengolahan data
d. Pengendalian pengolahan data

  1. Audit Manajemen Lingkungan
    Tujuan utama audit administrasi pada fungsi ini yaitu untuk menilai sejauh mana perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab lingkungannya. Tujuan audit ini meliputi baik tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan internalnya maupun tanggung jawab lingkungan eksternal.
  2. Audit Sistem Manajemen Kualitas
    Audit system kepastian kualitas bertujuan untuk menilai apakah system kepastian kualitas yang diterapkan perusahaan telah bisa memandu proses operasi perusahaan untuk sanggup mencapai kualitas produk sesuai dengan standart yang ditetapkan.
  3. Audit Manajemen Bidang Perpajakan
    Audit perpajakan (Tax Preview) sanggup membantu wajib pajak dengan melaksanakan penilaian terhadap pengelolaan fungsi perpajakan untuk menentukan:
    a. Apakah setiap transaksi mengandung unsur perpajakan telah dikelola dengan baik. Dapat meminimalkan kewajiban perpajakan perusahaan (memaksimalkan deductable expense)
    b. Apakah pengelolaan fungsi perpajakan telah dilakukan dengan baik dan tidak melanggar aturan serta ketentuan perpajakan yang berlaku.
    c. Apakah penyelesaian kewajiban perpajakan perusahaan (pembayaran dan pelaporan) telah dilakukan dengan sempurna waktu.

Pelaksanaan Audit perpajakan sanggup membantu perusahaan dalam mengelola kewajiban perpajakannya dengan efektif dan efisien,sehingga perusahaan sanggup meminimalkan kewajiban perpajakannya tanpa melanggar aturan dan ketentuan perpajakan yang berlaku.