Mitos Asal Usul Bunga Cempaka Putih Yang Misterius

2 min read

bunga cempaka putih

Mitos Asal Usul Bunga Cempaka Putih Dan Khasiat Bunga Cempaka Putih Yang Misterius Untuk Pengasihan

Hallo teman Kang Fappin, saya kembali lagi nih untuk membahas hal mistis seputar bunga cempaka putih . Mau tau seluk-beluk dari bunga cempaka? Yuk simak tulisan saya kali ini.

Kantil (Cempaka Putih) merupakan tanaman yang mempunyai bunga berwarna putih dan beraroma harum dengan tinggi pohon menempuh 30 meter. Bunga kantil yang mempunyai nama latin Michelia alba dan masih berkerabat dekat dengan bunga jeumpa (cempaka kuning) ini merupakan tanaman khas (fauna identitas) provinsi Jawa Tengah.

Mitos yang berkembang di masyarakat, wangi-wangian bunga kantil yang khas sangat disukai oleh kuntilanak, sejenis makhlus halus berjenis kelamin perempuan. Kuntilanak, menurut mitos ini, tak jarang menjadikan pohon kantil (cempaka putih) sebagai rumah tempat tinggalnya. Terlepas dari mitos tersebut, kantil mempunyai skor budaya yang erat bagi masyarakat Jawa, terutamanya Jawa Tengah baik dalam prosesi perkawinan ataupun kematian.

Cempaka Putih merupakan pohon hijau abadi besar yang bunganya berwarna putih atau kuning. Bunganya telah dikenal luas sebagai sumber wangi-wangian dari pohon cempaka itu. Pohon bunga cempaka ini ditemukan dibenua India dan Asia Tenggara. Kayu dari pohon ini biasanya dipakai untuk penghias taman. Bijinya terbalut oleh salut biji yang disukai burung. Bunga cempaka wangi ini menjadi bunga identitas untuk provinsi Aceh, di sana dikenal sebagai Bungong Jeumpai Gadeng.

Dalam percakapan sehari-hari yang dimaksud dengan cempaka biasanya merupakan bunga cempaka putih ini. Nama “cempaka” di ambil dari bahasa sansekerta. Nama-nama dalam berjenis-jenis bahasa di India juga mempunyai nama bermiripan, seperti champac, sonchaaphaa, atau sampangi. Terdapat suatu varietas botani asal Asia Tenggara bernama M. Champaca var. Pubinervia (Blume) Figlar et Noot.

Kegunaan dari bunga cempaka putih
Bunga cempaka wangi melepaskan wangi-wangian yang sangat harum. Bunga Cempaka Puih yang masih kuncup biasanya menjadi hiasan rambut pengantin atau diletakkan pada mangkuk berisi air sebagai pengharum ruangan. Wangi-wangian dari bunga cempaka wangi ini juga di pakai untuk komponen utama salah satu parfum dari perancis, Joy.

Ciri-ciri Bunga Cempaka Putih . Pohon kantil mempunyai tinggi yang mampu menempuh 30 meter dan mempunyai batang yang berkayu. Pada ranting-ranting pohon cempaka putih biasanya ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna keabu-abuan.

Daun kantil (cempaka putih) tunggal berbentuk bulat telor dan berwarna hijau. Tangkai daun lumayan panjang, menempuh hampir setengah panjang daunnya. Kantil (Michelia alba) mempunyai bunga berwarna putih yang mempunyai bau harum yang khas. Tanaman yang dimitoskan sebagai rumah kuntilanak ini jarang ditemukan mempunyai buah sebab itu perbanyakan dilakukan secara vegetatif.

baca juga: Sejarah Maung Bodas

Pohon cempaka biasanya ditanam di pelataran rumah, kuil atau di tempat pemakaman. Sebab asosiasi dengan atempat-tempat suci, pohon cempaka wangi tak jarang dianggap sebagai pohon keramat.

baca juga: Misteri Burung Pelatuk Bawang

Di Jawa pohon cempaka putih biasanya dikenal dengan nama kembang Kantil, sebab tak jarang dipakai pada acara-acara pernikahan serta wanginya yang membuat orang yang tercium aromanya terasa berminat. Sistem banyak tumbuh di Jawa juga cempaka putih. Bunga cempaka kuning telah jarang ditemukan di Jawa.

Cara Menanam Dan Memelihara Bunga Cempka Putih
Habitat dan Persebaran. Pohon kantil (cempaka putih) tersebar mulai daratan Asia beriklim tropis hingga beberapa pulau di wilayah Pasifik. Di Indonesia, tanaman ini yang menjadi flora identitas provinsi Jawa Tengah ini tersebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
Pohon bunga cempaka wangi bisa diperbanyak dengan cangkok atau dengan menumbuhkan bijinya. Hasil persilangan dengan M. Montana menjadikan cempaka putih atau kantil putih (Michelia xalba).

Sayangnya khasiat yang dipunyai oleh bunga cempaka putih ini belum tereksplorasi secara optimal. Sehingga meski ketika ini mulai ada yang berupaya membudidayakan tanaman ini melainkan pemanfaatannya lebih banyak untuk acara-acara spiritual dan budaya.

Menyimak mitos dan kandungan medis yang menyertai fauna identitas provinsi Jawa Tengah ini memang terlihat seperti Bunga WiJaya Kusuma, kini tergantung kepada masing-masing kita. Apakah lebih mempercayai tanaman ini sebagai rumah kuntilanak atau justru menyadari khasiat medis sebagai obat pilihan yang sangat bermanfaat.

Sekian tulisan saya seputar bunga cempaka putih, semoga bermanfaat dan jangan lupa senantiasa kunjungi blog saya untuk membaca tulisan-tulisan seputar bunga yang lainnya. Terima beri.