Pengertian Pendidikan Formal, Informal Dan Non Formal

3 min read

Manfaat, Ciri Ciri, Contoh, Tujuan Dan Pengertian Pendidikan Formal, Informal Dan Non Formal Menurut Para Ahli

Fungsi, Ciri Ciri, Contoh, Tujuan Dan Pengertian Pendidikan Formal, Informal Dan Non Formal Menurut Para Ahli

Secara awam telah dikenal tiga macam/figur pendidikan yang ada. Ketiga macam pendidikan itu memiliki masing-masing fungsi, tetapi fungsi yang berbeda tersebut saling melengkapi, sebab pendidikan pada hakikatnya yaitu pembetukan karakter dari individu-individu yang mengalami pendidikan. Karakter yang disusun melewati pendidikan itu meliputi tiga macam hal yaitu intelektual, emosi dan spiritualnya.

Pendidikan jalanan formal yaitu aktivitas yang sistematis, berstruktur, bertingkat dimulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk didalamnya yaitu aktivitas studi yang berorientasi akademis dan awam, program spesialisasi, dan latihan profesional yang dijalankan dalam waktu yang terus menerus.

Pendidikan formal yaitu jalanan pendidikan yang terstruktur dan bertahap yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Meski pengertian pendidikan informal yaitu jalanan pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun harapan, dan mengoptimalkan kreativitas peserta ajar dalam pelaksanaan pembelajaran (Undang Undang No 20 tahun 2003 Pasal 1 Ayat (11) dan Ayat (13).

Pendidikan jalanan formal yaitu komponen dari pendidikan nasional yang bertujuan untuk menyusun manusia Indonesia seutuhnya pantas dengan fitrahnya, yaitu pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Kuasa Kuasa Kuasa Esa, bertata krama mulia, demokratis, menjunjung tinggi hak asasi manusia, menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, memiliki kesehatan lahiriah dan rohani, memiliki keterampilan hidup yang berharkat dan bermartabat, memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan kreatif, serta memiliki tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan yang kapabel menjadikan kehidupan bangsa yang cerdas dan berdaya saing di era global.

PENDIDIKAN NON FORMAL
Hasil kajian Regu reformasi pendidikan dalam konteks Otonomi daerah (Fasli Jalal, Dedi Supriadi. 2001) dapat disimpulkan bahwa kalau pendidikan luar sekolah (pendidikan nonformal) mau melayani, dicintai, dan dicari masyarakat, maka mereka patut berani mencontoh apa yang baik dari apa yang tumbuh di masyarakat dan kemudian diperkaya dengan sentuhan-sentuhan yang sistematis dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pantas dengan lingkungan masyarakatnya.

Strategi itulah yang perlu terus dioptimalkan dan dijalankan oleh pendidikan luar sekolah dalam menolong menyediakan pendidikan bagi masyarakat yang sebab pelbagai hal tidak terlayani oleh jalanan formal/sekolah. Bagi masyarakat yang tidak kapabel, apa yang mereka pikirkan yaitu bagaimana hidup hari ini, sebab itu mereka belajar untuk kehidupan; mereka tidak mau belajar hanya untuk belajar, untuk itu masyarakat perlu ditunjang untuk mengembangkannya melewati Pendidikan nonformal berbasis masyarakat, yaitu pendidikan nonformal dari, oleh dan untuk kepentingan masyarakat.

Berdasarkan Undang Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Metode Pendidikan Nasional yang dimaksud dengan pengertian pendidikan non formal yaitu jalanan pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dijalankan secara terstruktur dan bertahap. Terdapat beberapa macam lembaga pendidikan yang menyediakan layanan pendidikan non-formal di Indonesia, yaitu:

a. Balai Pengembangan Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP) : yaitu unit pelaksana teknis di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional di bidang pendidikan luar sekolah. BP-PLSP memiliki tugas melaksanakan penganalisisan dan pengembangan program 23 serta fasilitasi pengembangan sumberdaya pendidikan luar sekolah menurut kebijakan Departemen Pendidikan Nasional.

b. Balai Pengembangan Kesibukan Belajar (BPKB): yaitu unit pelaksana teknis di lingkungan Dinas Pendidikan Propinsi di bidang pendidikan luar sekolah. BPKB memiliki tugas untuk mengoptimalkan figur program pendidikan luar sekolah pantas dengan kebijakan Dinas Pendidikan Propinsi dan kharakteristik propinsinya.

c. Sanggar Kesibukan Belajar (SKB): yaitu unit pelaksana teknis Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di bidang pendidikan luar sekolah (nonformal). SKB secara awam memiliki tugas membikin percontohan program pendidikan nonformal, mengoptimalkan bahan belajar beban lokal pantas dengan kebijakan dinas pendidikan kabupaten/kota dan potensi lokal tiap-tiap daerah.

d. Sentra Kesibukan Belajar Masyarakat (PKBM): suatu lembaga milik masyarakat yang pengelolaannya menerapkan azas dari, oleh dan untuk masyarakat. PKBM ini yaitu wahana pembelajaran dan pemberdayaan masyarakat sehingga mereka kian kapabel untuk memenuhi keperluan belajarnya sendiri. PKBM yaitu sumber kabar dan penyelenggaraan pelbagai aktivitas belajar pendidikan kecakapan hidup sebagai perwujudan pendidikan sepanjang hayat.

e. Lembaga PNF sejenis: yaitu lembaga pendidikan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, yang memberikan pelayanan pendidikan nonformal berorientasi life skills/keterampilan dan tidak tergolong ke dalam kelompok-katagori di atas, seperti; LPTM, Organisasi Perempuan, LSM dan organisasi kemasyarakatan lainnya.

Dalam hal ini perlu disadari bahwa pengembangan masyarakat itu akan lancar kalau di masyarakat itu telah berkembang semangat untuk membangun serta telah tumbuh kesadaran dan semangat mengoptimalkan diri ditambah kecakapan serta ketrampilan tertentu yang dapat menyangganya, dan melewati aktivitas pendidikan, lebih-lebih pendidikan nonformal diinginkan dapat tumbuh suatu semangat yang tinggi untuk membangun masyarakat desanya sendiri sabagai suatu kontribusi bagi pembangunan bangsa pada umumny

Penyusunan karakter ini dijalankan melewati pendidikan. Pendidikan yang kita ketahui kebanyakan hanya pendidikan formal yaitu di sekolah, tetapi selain pendidikan formal disekolah, karakter individu yang mengalami pendidikan juga terbentuk di dua macam/figur pendidikan lainnya yaitu pendidikan informal dan pendidikan nonnformal.

Level Pendidikan Formal
Apa yang dimaksud pendidikan formal, pendidikan nonformal, dan pendidikan informal tersebut ? berikut penulis jabarkan secara singkat :
Pendidikan Formal : Yaitu pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Trek pendidikan ini memiliki level pendidikan yang terang, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga pendidikan tinggi. Termasuk juga ke dalamnya yaitu aktivitas studi yang berorientasi akademis dan awam, program spesialisasi, dan latihan profesional, yang dijalankan dalam waktu yang terus menerus.
Pendidikan Nonformal : Taman Pendidikan Al Quran, Sekolah Pekan, pelbagai kursus, pengarahan belajar dan sebagainya. Program-program pemberantasan buta aksara, Pendidikan Kesetaraan Paket A, B, dan C, Pendidikan Kecil Umur Dini (PAUD), dan sebagainya.

Pendidikan Informal : Yaitu jalanan pendidikan di lingkungan keluarga yang berupa ajaran tata-krama, sikap dan tingkah laku yang diajar pada keluarga semenjak peserta ajar lahir. Pendidikan informal dapat juga disebut pendidikan yang ada di masyarakat, atau pendidikan yang dialami oleh seseorang oleh lingkungannya.

Baca Juga: Pengertian Pendidikan Menurut Para Ahli

Tujuan Pendidikan Formal, Informal Dan Non Formal
Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang membutuhkan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan/atau komplementer pendidikan formal dalam rangka menunjang pendidikan sepanjang hayat.

Fungsi Pendidikan Formal, Informal Dan Non Formal
Pendidikan nonformal berfungsi mengoptimalkan potensi peserta ajar dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian profesional.

Jenis Dan Contoh Pendidikan Formal, Informal Dan Non Formal
Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan buah hati umur dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja.