Pengertian Semantik : Manfaat, Jenis, Sejarah Dan Contohnya

1 min read

Contoh, Sejarah, Jenis, Manfaat Dan Pengertian Semantik Menurut Para Ahli

Contoh, Sejarah, Jenis, Manfaat Dan Pengertian Semantik Menurut Para Ahli

Pembicaraan tentang tipe makna dapat menggunakan berjenis-jenis kriteria atau sudut pandang. Berdasarkan tipe semantiknya, makna dapat digolongankan atas makna leksikal dan gramatikal, menurut ada tidaknya referen pada sebuah kata/leksem dapat dibedakan adanya makna referensial dan nonreferensial, menurut ada tidaknya poin rasa pada sebuah kata dapat dibedakan adanya makna konotatif dan denotatif, menurut kecermatan maknanya diketahui adanya makna kata dan istilah atau makna khusus dan awam.

Agar lebih jelas Anda dapat mengamati Penjelasan Contoh, Sejarah, Jenis, Manfaat Dan Pengertian Semantik Menurut Para Ahli berikut ini.

SUDUT PANDANG

JENIS MAKNA

  1. tipe semantik

makna leksikal dan gramatikal

  1. referen

makna referensial dan nonreferensial

  1. poin rasa

makna konotatif dan denotatif

  1. kecermatan makna

makna kata dan istilah
makna khusus dan awam

Makna leksikal dapat diartikan sebagai makna yang bersifat leksikon, bersifat leksem atau bersifat kata. Sebab itu dapat pula dikatakan makna leksikal merupakan makna yang pantas referennya, makna pantas dengan hasil perhatikan alat indra, atau makna yang sungguh-sungguh kongkret dalam hidup kita. Makna gramatikal merupakan makna yang hadir sebagai pengaruh adanya pelaksanaan gramatika seperti afiksasi, reduplikasi, dan komposisi.

Referen, merupakan sesuatu di luar bahasa yang diacu oleh suatu kata. Jika suatu kata mempunyai referen, maka kata tersebut dikatakan bermakna referensial. Sebaliknya, apabila suatu kata tidak mempunyai referen maka kata tersebut bermakna nonreferensial.

Sebuah kata disebut bermakna konotatif apabila kata itu mempunyai poin rasa positif maupun negatif. Jika tidak mempunyai poin rasa maka dikatakan tidak mempunyai konotasi atau disebut netral.

Makna denotatif sesungguhnya sama dengan makna referensial. Makna ini biasanya diberi penjelasan sebagai makna yang pantas dengan hasil perhatikan (penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan) atau pengalaman lainnya. Pada dua kata yang bermakna denotasi sama dapat melekat poin rasa yang berbeda sehingga memunculkan makna konotasi.

Baca Juga : Fabel

Jika suatu kata diterapkan secara awam maka yang timbul merupakan makna kata yang bersifat awam, walaupun apabila kata-kata tersebut diterapkan sebagai istilah dalam suatu bidang maka akan timbul makna istilah yang bersifat khusus. Istilah mempunyai makna tetap dan pasti sebab istilah cuma diterapkan dalam bidang ilmu tertentu.