Pengertian Sistem Informasi Akuntansi : Tujuan, Komponen, Dan Contohnya

4 min read

Contoh, Komponen, Tujuan Dan Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli

Contoh, Komponen, Tujuan Dan Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli

Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang dipakai untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi yaitu sama dengan tujuan penyusunan sistem akuntansi antara lain :

a) Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan perjuangan baru.

b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur informasi

c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung balasan dan tunjangan kekayaan perusahaan.

d) . Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi. Tujuan di atas sanggup dijelaskan bahwa biasanya perusahaan gres memulai usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap.

Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak sanggup memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi sanggup dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat

Pengenurut para ahli
Menurut Bodnar dan Hopwood (2006), yang diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf menyatakan bahwa, “Sistem informasi akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, mirip insan dan peralatan yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi, informasi tersebut dikomunikasikan kepada para pembuat keputusan.

Menurut Barry E. Cushing yang dikutip dan dialih bahasakan oleh La Midjan & Azhar Susanto (2003) menyampaikan bahwa, “Sistem informasi akuntansi merupakan seperangkat sumber insan dan modal dalam organisasi, yang berkewajiban untuk menyajikan informasi keuangan dan juga informasi yang diperoleh dari pengumpulan dan memproses data.”

Contoh, Komponen, Tujuan Dan Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut Para Ahli
Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Nugroho Wdjajanto (2001) menyatakan bahwa : “Sistem informasi akuntansi yaitu susunan formulir, catatan, peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat komunikasi, tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasi secara bersahabat yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan manajemen.”

Gelinas, Orams, dan Wiggins (1997) Mendefinisikan sistem informasi akuntansi (SIA) sebagai subsistem khusus dari sistem informasi administrasi yang tujuannya yaitu menghimpun, memproses dan melaporkan informsi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

sistem informasi akuntansi

Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001) menyatakan bahwa: “Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem pengolahan data akuntansi yang merupakan koordinasi dari manusia, alat dan metode yang berinteraksi secara serasi dalam suatu wadah organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi administrasi yang berstruktur pula.”

Sedangkan berdasarkan Romney&Steinbart (2000) Sistem informasi akuntansi yaitu serangkaian dari satu atau lebih komponen yang saling berelasi dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan, yang terdiri dari pelaku, serangkaian prosedur, dan teknologi informasi.
Faktor–faktor yang dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi:

  1. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu sistem informasi akuntansi harus menyediakan informasi yang diharapkan dengan cepat dan sempurna waktu serta sanggup memenuhi kebutuhan dan kualitas yang sesuai..
  2. Sistem informasi yang disusun harus memenuhi prinsip kondusif yaitu sistem informasi harus sanggup membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
  3. Sistem informasi akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem informasi akuntansi tersebut harus sanggup ditekan sehingga relatif tidak mahal.
    1.SIA : memakai sistem pemrosesan transaksi untuk mencatat banyak sekali operasi transaksi yang terjadi, yang menghipnotis status finansial organisasi.

2.Sistem ini mengenai operasional sistem akuntansi, dan menangani laporan historis dari semua transaksi yang terjadi dalam jumlah besar.
3.Sistem ini menciptakan banyak sekali report mirip laporan keseimbangan keuangan dan rekening masukan yang semuanya menunjukkan citra finansial dari organisasi.

Ciri dalam transaksi SIA

  1. Menghasilkan jumlah data yg besar, yg tiap hari selalu diproses, disimpan dan membutuhkan kecepatan susukan yg cepat serta keakuratan yg tinggi
  2. Membutuhkan kemudahan dalam pengoperasian pengontrolan serta mekanisme error-checking yg baik dalam menjaga sekuritas dan keakuratan data
  3. Dirancang khusus untuk kemudahan audit data, serta tracing (menelusuri) transaksi yg terjadi
  4. Beberapa memakai aplikasi DDS dan MIS, misal dipakai dalam memilih estimasi dan perencanaan anggaran
    Subsistem sistem informasi akuntansi terdiri dari 5 sistem, yaitu :
  5. Sistem Pengeluaran (expenditure system)
  6. Sistem Pendapatan (revenue system)
    Berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan menerima pembayaran dari mereka.
  7. Sistem Produksi (production systeme)
    Berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.
  8. Sistem Manajemen Sumber Daya (resources management system)
    Meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan administrasi dan pengendalian sumber daya mirip investasi dan aktiva tetap (fasilitas).
  9. Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial accounting)
    Manfaat sistem informasi akuntansi:
    • Menyediakan informasi yang akurat dan sempurna waktu sehingga sanggup melaksanakan acara utama pada value chain secara efektif dan efisien.
    • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
    • Meningkatkan efisiensi
    • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
    • Meningkatkan sharing knowledge
    • menambah efisiensi kerja pada penggalan keuangan
    Dan juga mempunyai tujuan :
  10. Untuk mendukung operasi-operasi sehari-hari (to Support the –day-to-day operations).
  11. Mendukung pengambilan keputusan administrasi (to support decision making by internal decision makers).
  12. Untuk memenuhi kewajiban yang bekerjasama dengan pertanggung-jawaban (to fulfill obligations relating to stewardship)

bab 2 PENGENDALIAN DAN AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
A. JENIS SISTEM :

  • Sistem Lingkaran Terbuka yaitu sistem yang tidak mempunyai elemen mekanisme kontrol, dan tujuan.
  • Sistem Lingkaran Tertutup yaitu sistem yang disertai oleh adanya elemen mekanisme kontrol dan tujuan.
    Sifat Sistem :
  1. Sistem terbuka : Sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumberdaya.
  2. Sistem Tertutup : Sistem yang sama sekali tidak bekerjasama dengan lingkungannya.
  3. Sistem Fisik : sistem yang terdiri dari sejumlah sumber daya fisik
  4. Sistem Konseptual : sistem yang memakai sumberdaya konseptual (data dan informasi) untuk mewakili suatu sistem fisik.

B. Empat Prinsip Keandalan Sistem

  1. Ketersediaan
  2. Keamanan
  3. Dapat dipelihara
  4. Integritas

C. Tiga Kriteria Evaluasi Prinsip Keandalan Sistem

  1. Entitas mempunyai tujuan kinerja, kebijakan, dan standar yang telah ditetapkan, didokumentasikan, dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiga prinsip keandalan
    a) Tujuan kinerja = tujuan umum yang ingin dicapai entitas
    b) Kebijakan = peraturan-peraturan yang menunjukkan arah formal untuk mencapai tujuan dan mendorong kinerja
    c) Standar = mekanisme yang dibutuhkan dalam implementasi, biar sesuai dengan kebijakan
    Entitas memakai prosedur, sumber daya manusia, software, data, dan infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan
    Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan

D. Pengendalian yang Sesuai Dengan Beberapa Prinsip Keandalan

  1. Perencanaan Strategis dan Penganggaran
  2. Mengembangkan Rencana Keandalan Sistem
  3. Dokumentasi Kategori Pengendalian Ancaman Risiko Pengendalian
    II. Mengembangkan Rencana KeandalanKetidakmampuan untuk memastikan keandalan sistem Memberikan tanggung jawab perencanaan ke Sistem pihak administrasi puncak

III.Dokumentasi Desain, operasi, tinjauan, audit, dan perubahan sistem Dokumentasi administratif, yang tidak efektif , dokumentasi sistem, dokumentasi operasi

E. Pengendalian Utama atas Ketersediaan

  1. Meminimalkan waktu kegagalan sistem
  2. Rencana pemulihan dari bencana

Kategori Pengendalian
I. Meminimalkan waktu kegagalan sistem
Ancaman / Risiko

  1. Hilangnya tenaga listrik / kegagalan sistem yang mengganggu operasi bisnis penting
  2. Kehilangan / kerusakan data
    Pengendalian
    Kebijakan atau mekanisme untuk menangani kehilangan tenaga listrik, kesalahan, kehilangan atau kerusakan data
    II. Rencana pemulihan dari bencana
    Ancaman / Risiko
    Perpanjangan gangguan atas pemrosesan data serta operasi bisnis alasannya yaitu kebakaran, tragedi alam, sabotase atau vandalisme
    Pengendalian
    Implementasi rencana, memutuskan prioritas pemulihan, menunjuk penanggungjawab

F. Pengendalian Utama atas Keamanan

  1. Pemisahan kiprah dalam fungsi sistem
  2. Pengendalian atas susukan secara fisik
  3. Pengendalian atas susukan secara logis

G. Pengendalian Utama atas Keterpeliharaan

  1. Pengembangan proyek dan pengendalian akuisisi
  2. Perubahan pengendalian manajemen

H. Pengendalian Utama atas Integritas

  1. Pengendalian sumber data
  2. Rutinitas validasi input
  3. Pengendalian entri data on-line
  4. Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data
  5. Pengendalian output
  6. Pengendalian transmisi data

Kategori Pengendalian

Pengendalian sumber data
Ancaman / Risiko
nput data yang tidak valid, tidak lengkap, tidak akurat
Pengendalian
Desain formulir, pre-numbered form, turn-around documents, validasi login

2.Rutinitas validasi input
Ancaman / Resiko
Data yang tidak valid atau tidak lengkap dalam file transaksi yang diproses oleh komputer
Pengendalian
Perhatikan log yang dihasilkan sistem setiap hari

3.Pengendalian entri data on-line
Ancaman / Resiko
Input transaksi tidak valid atau tidak lengkap yang dimasukkan melalui terminal on-line
Pengendalian
Pemeriksaan field, batasan, jangkauan, kelogisan, tanda, validitas, dan data yang redundan

4.Pengendalian pemrosesan dan penyimpanan data
Ancaman / Resiko
Data yang tidak akurat atau tidak lengkap dalam file utamayang diproses oleh komputer
Pengendalian
Kebijakan dan prosedur, pengawasan entri data, rekonsiliasi, pengamanan data, pengendalian konversi data

5.Pengendalian output
Ancaman / Resiko
Output komputer yang tidak akurat dan tidak lengkap
Pengendalian
Peninjauan visual output, rekonsiliasi jumlah total batch, distribusi output secara tepat

6.Pengendalian transmisi data
Ancaman / Resiko
Akses yang tidak mempunyai otorisasi terhadap data yang ditransmisi Pengendalian.

Awasi jaringan, back-up komponen, enkripsi data, verifikasi routing