Pengertian Drama : Tradisional, Struktur, Ciri, Etimologi, Dan Jenis

3 min read

Jenis Jenis, Etimologi, Ciri Ciri, Struktur, Tradisional Dan Pengertian Drama Menurut Para Ahli

Jenis Jenis, Etimologi, Ciri Ciri, Struktur, Tradisional Dan Pengertian Drama Menurut Para Ahli

Drama berasal dari kata Yunani, drama yang berarti berbuat, bertindak, bereaksi, dan sebagainya. Jadi, kata drama sanggup diartikan sebagai perbuatan atau tindakan. Seraca umum, pengertian drama yaitu karya sastra yang ditulis dalam bentuk obrolan dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor.

Pada umumnya sebuah karya sastra drama menunjukkan semacam petunjuk pemanggungan yang akan menunjukkan citra perihal suasana lokal, atau yang akan dilakukan oleh tokoh.

Terlepas apakah sebuah karya drama itu dipentaskan atau tidak (dibaca) hal itu tidak menjadi duduk perkara dalam mengetahui sebuah karya drama. Ada beberapa pengertian drama yang diambil dari banyak sekali sumber untuk menambah pengetahuan dan pemahaman bersama terhadap arti drama.

Drama
Penggunaan kata “Drama” hendaknya selalu disertakan pada pembagian jenis/bentuknya biar tidak terjadi kesalapahaman memaknakan ‘drama’.

Dram hakekatnya drama juga (drama teater). Ada satu lagi istilah drama yang harus dimunculkan, yaitu drama sastra. Bedanya, drama sastra hanya hingga pada pernaskahan sedangkan drama teater sama dengan drama panggung, lebih banyak bekerjasama dengan pementasan. Adapun drama film dan drama radio merupakan cuplikan dari teater (pementasan).

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian drama yaitu komposisi syair atau prosa yang diperlukan sanggup menggambarkan kehidupan dan moral pelaku melalui tingkah laris atau obrolan yang dipentaskan. Drama sering disebut dengan teater, yaitu sandiwara yang dipentaskan sebagai verbal keindahan atau seni.

Jenis Jenis, Etimologi, Ciri Ciri, Struktur, Tradisional Dan Pengertian Drama Menurut Para Ahli

Lalu apa sebenarnya drama? Apapun yang sifatnya peniruan bisa disebut sebagai drama. Tidak heran jikalau ada orang menyampaikan kehidupan di dunia yaitu drama dari kehidupan yang sebenarnya (Akhirat).

Dapat pula berarti perbuatan, tindakan. Drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak dan sebagainya. Drama yaitu hidup yang dilukiskan dengan gerak. Konflik dari sifat insan merupakan sumber pokok drama.

Dalam bahasa Belanda, drama yaitu toneel, yang kemudian oleh PKG Mangkunegara VII dibentuk istilah Sandiwara. Drama (Yunani Kuno) yaitu satu bentuk karya sastra yang mempunyai pecahan untuk diperankan oleh actor Kosa kata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti “aksi”, “perbuatan”.

Drama bisa diwujudkan dengan banyak sekali media, di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan dengan musik dan tarian, sebagaimana opera.

Di bawah ini beberapa pendapat yang dikutip dari beberapa pakar drama, member batasan mengenai drama, yakni :

Sir John Pollack (1985) bahwa “a play a work of art composed of work spoken, ormotion perfomed, by imajined characters and having a subject, action, development, climax and conclusion” .

Muolton, drama yaitu hidup yang dilukiskan dengan gerak (life presented action). Jika buku roman menggerakkan fantasi kita, maka dalam drama kita melihat kehidupan insan diekspresikan secara eksklusif di muka kita sendiri, Pengertian Menurut Para Ahli ;

  • Brander Mathews drama merupakan konflik dari sifat insan merupakan sumber pokok drama.
  • Menurut Ferdinand Brunetierre, drama haruslah melahirkan kehendak insan dengan action.
  • Balthazar Verhagen, drama yaitu kesenian melukiskan sifat dan sikap insan dengan gerak.

Ditrich dalam Play Direction mengemukakan pengertian drama sama dengan pengertian teater, yaitu: drama merupakan sebuah kehidupan faktual ‘drama is a real life’. Drama mengungkapkan konflik manusia, nasib, kegembiraan dan kesedihan, kebangkitan dan kemunduran, dan banyak sekali macam hal yang lain.

Dalam Theatre of the Absurd, Ditrich juga mengemukakan bahwa teater sudah merambah pada masalah-masalah filsafat, ekonomi, sosial, dan politik. Hal senada diungkakpkan Rendra, bahwa bagaimanapun juga drama atau teater tidak akan bisa dilepaskan dari isu-isu sosial politik yang ada di sekitarnya.

Dari pendapat di atas diperoleh citra yang luas perihal wilayah cakupan drama yang bersumber pada kehidupan manusia. Di mana replika kehidupan sanggup dipentaskan di atas panggung tanpa harus menerima tekanan dari orang lain.

Hal yang menarik lagi yaitu bahwa kita bisa mengekspresikan segala moral dan sikap masyarakat. Pesan sanggup disampaikan dengan gampang dan penonton pun sanggup menikmati dan mengambil acuan dari sikap tokoh sebagai pemilik tugas yang sanggup ditiru.

Pementasan naskah drama dikenal dengan istilah teater. Dapat dikatakan bahwa drama berupa dongeng yang diperagakan para pemain di panggung. Selanjutnya, dalam pengertian kita sekarang, yang dimaksud drama yaitu dongeng yang diperagakan di panggung menurut naskah. Pada umumnya, drama mempunyai dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan drama dalam arti sempit.

Dalam arti luas, pengertian drama yaitu semua bentuk tontonan yang mengandung dongeng yang dipertunjukkan di depan orang banyak. Dalam arti sempit, pengertian drama yaitu kisah hidup insan dalam masyarakat yang diproyeksikan ke atas panggung.

Pengertian drama

Drama yaitu karangan yang menggambarkan kehidupan dan moral insan dalam bertingkah laris yang dipentaskan dalam beberapa babak. Seni drama sering disebut seni teater.

Pengertian Drama

Sejarah drama sebagai tontonan sudah ada semenjak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah memainkan drama semenjak ribuan tahun yang lalu. Bukti tertulis yang bisa dipertanggung jawabkan mengungkapkan bahwa drama sudah ada semenjak kurun kelima SM. Hal ini didasarkan temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM.

Isi lakonnya berupa persembahan untuk memohon kepada dewa-dewa. Sejarah lahirnya drama di Indonesia tidak jauh berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Keberadaan drama di negara kita juga diawali dengan adanya upacara keagamaan yang diselenggarakan oleh para pemuka agama. Intinya, mereka mengucapkan mantra dan doa.

Ada beberapa jenis drama tergantung dasar yang digunakannya. Dalam pembagian jenis drama, biasanya dipakai tiga dasar, yakni: menurut penyajian lakon drama, menurut sarana, dan menurut eksistensi naskah drama. Berdasarkan penyajian lakon, drama sanggup dibedakan menjadi delapan jenis, yaitu:

  • Tragedi: drama yang penuh dengan kesedihan
  • Komedi: drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi: perpaduan antara drama peristiwa dan komedi.
  • Opera: drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
  • Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
  • Farce: drama yang mirip dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
  • Tablo: jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melaksanakan gerakan-gerakan.
  • Sendratari: adonan antara seni drama dan seni tari.
  • Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama dibagi antara lain:
  • Drama Panggung: drama yang dimainkan oleh para pemeran dipanggung.
  • Drama Radio: drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
  • Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak sanggup diraba.
  • Drama Film: drama film memakai layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
  • Drama Wayang: drama yang diiringi pegelaran wayang.
  • Drama Boneka: para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.

Baca Juga: Visual Komunikasi Ruang Lingkup

Okee Cukup Sekian yang bisa kami bagikan semoga bermanfaat untuk kita semua.