Pengertian Piramida Penduduk : Cara Membuat, Contoh, Fungsi Dan Gambar

3 min read

Gambar, Fungsi, Contoh, Cara Membuat Dan Pengertian Piramida Penduduk Menurut Para Ahli

Gambar, Fungsi, Contoh, Cara Membuat Dan Pengertian Piramida Penduduk Menurut Para Ahli

Piramida Penduduk Susunan penduduk berdasarkan umur dan jenis kelamin mampu digambarkan secara grafis dengan perbedaan atas dan bawah. Gambaran tersebut dinamai piramida penduduk. Dalam piramida ada garis horisontal dan garis vertikal, sumbu vertikal menggambarkan umur pen-duduk dari nol hingga dengan 65 tahun lebih, dengan interval satu tahunan ataupun lima tahunan.

Menuliskan bentuk piramida penduduk,stasioner muda dan tua.
Piramida penduduk ialah suatu diagram yang digambarkan dengan bentuk piramida yang mempunyai arti dalam mengukur suatu kependudukan di dalam satu Negara biasanya dalam pengukuran tersebut dikelompokan tertantu mirip usia, jenis kelamin, dan tahun lahir selain itu Penduduk pria biasanya digambarkan di sebelah kiri dan penduduk perempuan di sebelah kanan.

Grafik mampu memperlihatkan jumlah penduduk atau prosentase jumlah penduduk terhadap jumlah penduduk total Dengan mengamati bentuk piramida penduduk (serta bentuk piramida penduduk dari waktu ke waktu), banyak informasi yang didapat mengenai struktur kependudukan sebuah wilayah.

Gambar, Fungsi, Contoh, Cara Membuat Dan Pengertian Piramida Penduduk Menurut Para Ahli

Distribusi segitiga
Distribusi piramida penduduk yang berbentuk segitiga (dengan bantalan di bawah dan lancip di atas) mampu disebut distribusi eksponensial. Distribusi ini memperlihatkan banyaknya penduduk anak-anak, namun kemiringan yang tajam juga memperlihatkan banyaknya penduduk yang mati antara kelas interval usia.

Piramida tersebut memperlihatkan tingginya angka kelahiran, tingginya angka kematian, serta angka keinginan hidup yang rendah. Piramida penduduk dengan distribusi mirip ini umumnya dijumpai di negara miskin alasannya kurangnya jalan masuk dan insentif untuk mengendalikan jumlah penduduk (keluarga berencana), faktor-faktor lingkungan yang rendah (seperti ketiadaan air bersih) serta sulitnya jalan masuk terhadap layanan kesehatan.

Suatu wilayah mempunyai angka kelahiran dan angka akhir hayat yang sama-sama rendah (seimbang). Contohnya ialah negara-negara Eropa Barat.
• Rasio Ketergantungan Muda ialah perbandingan jumlah penduduk umur 0-14 tahun dengan jumlah penduduk umur 15 – 64 tahun.
PIRAMIDA STASIONER,MUDA DAN TUA Bentuk piramida stasioner terjadi jikalau jumlahpenduduk pada tiap kelompok umur (muda,dewasa, dan tua) relatif seimbang.

Bentuk piramida
ini dicirikan dengan bentuk yang relatif sama ataurata di tiap kelompok umur.Pada umumnya, bentuk piramida semacam initerdapat di negara-negara Eropa yang telah lamamaju serta mempunyai tingkat kelahiran dan tingkatkematian yang rendah.
• Rasio Ketergantungan Tua ialah perbandingan jumlah penduduk umur 65 tahun ke atas dengan jumlah penduduk di usia 15-64 tahun.

Kegunaan
Rasio ketergantungan mampu dipakai sebagai indikator yang secara berangasan mampu memperlihatkan keadaan ekonomi suatu negara apakah tergolong negara maju atau negara yang sedang berkembang.merupakan salah satu indikator demografi yang penting. Semakin tingginya persentase memperlihatkan semakin tingginya beban yang harus ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai hidup penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi. Sedangkan persentase ratioyang semakin rendah memperlihatkan semakin rendahnya beban yang ditanggung penduduk yang produktif untuk membiayai penduduk yang belum produktif dan tidak produktif lagi.

Cara Menghitung
Rasio Ketergantungan didapat dengan membagi total dari jumlah penduduk usia belum produktif (0-14 tahun) dan jumlah penduduk usia tidak produktif (65 tahun keatas) dengan jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun).
Rumus
RKTotal = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda dan Tua
RKMuda = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Muda
RKTua = Rasio Ketergantungan Penduduk Usia Tua
P(0-14) = Jumlah Penduduk Usia Muda (0-14 tahun)
P(65+) = Jumlah Penduduk Usia Tua (65 tahun keatas)
P(15-64) = Jumlah Penduduk Usia Produktif (15-64 tahun)

Contoh
Untuk memudahkan pemahaman wacana perhitungan Rasio Ketergantungan, di bawah ini diberikan acuan perhitungan dengan memakai data SP 2000 (lihat Tabel 1). Langkah pertama ialah menghitung jumlah penduduk yang dikelompokkan menjadi tiga yaitu kelompok umur muda (0-14 tahun), kelompuk usia kerja 15-64 tahun (umur produktif) dan kelompok umur renta (65 tahun ke atas).

Tabel 1 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Muda, Umur Produktif, dan Umur Tua, Tahun 2000
Kel. Umur Jumlah Penduduk
0-14 63 206 000
15-64 13 3057 000
65+ 9 580 000
Setelah jumlah penduduk kelompok umur muda (0-14 tahun), umur produktif (15-64 tahun) dan umur renta (65 tahun ke atas) diperoleh. Selanjutnya mampu dihitung rasio ketergantungan (dependency ratio, dengan hasil mirip yang disajikan pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2 Rasio Ketergantungan Muda, Tua, dan Total Tahun 2000
Keterangan Rasio Ketergantungan
RKTot 54,7
RKMuda 47,0
RKTua 7,2
Interpretasi

Dari acuan perhitungan di atas, rasio ketergantungan total ialah sebesar 54,7 persen, artinya setiap 100 orang yang berusia kerja (dianggap produktif) mempunyai tanggunagn sebanyak 55 orang yang belum produktif dan dianggap tidak produktif lagi.

Baca Juga: Lembaga Agama

Rasio sebesar 54.7 persen ini disumbangkan oleh rasio ketergantungan penduduk muda sebesar 47,0 persen, dan rasio ketergantungan penduduk renta sebesar 7,2 persen. Dari indikator ini terlihat bahwa pada tahun 2000 penduduk usia kerja di Indonesia masih dibebani tanggung jawab akan penduduk muda yang proporsinya lebih banyak dibandingkan tanggung jawab terhadap penduduk tua.

Sumbu horizontal menggambarkan jumlah penduduk baik secara diktatorial maupun relatif dalam skala tertentu. Pada bab kiri sumbu vertikal digambarkan penduduk pria dan perempuan disebelah kanan.

Tidak seluruh piramida penduduk selalu runcing bab atas. Untuk negara maju, susunan penduduk yang digambarkan dalam bentuk piramida penduduk, bab atas sama besar dengan bab bawah, bahkan ada beberapa negara maju dengan grafik piramida penduduk bab atas lebih besar.

Dengan piramida penduduk akan mampu diketahui citra mengenai:
1) Perbandingan penduduk pria dan perempuan.
2) Penduduk kelompok anak-anak, remaja dan orang tua.
3) Jumlah angkatan kerja.
4) Jumlah lapangan kerja yang dibutuhkan.
5) Angka ketergantungan.
6) Rasio pria perempuan.
7) Kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan.
8) Perkiraan jumlah kelahiran yang akan datang.

Susunan penduduk atas dasar umur dan jenis kelamin, karakteristik penduduk suatu daerah/negara mampu diklasifikasikan menjadi tiga bentuk piramida penduduk, yaitu:
1) Piramida penduduk muda
Piramida penduduk muda (expensive) berbentuk kerucut alasnya lebar dan puncaknya meruncing.
Piramida kerucut ini menggambarkan:
a) Sebagian besar penduduk berada dalam kelompok umur muda.
b) Kondisi tersebut menggambarkan bahwa penduduk kawasan tersebut sedang mengalami pertumbuhan.
c) Tingkat kelahiran dan akhir hayat masih cukup tinggi.
d) Pertumbuhan penduduknya tinggi.

2) Piramida penduduk dewasa
Bentuk piramida ibarat persegi empat, bentuk tersebut menggambarkan keadaan penduduk:
a) Jumlah penduduk dalam keadaan stasioner.
b) Jumlah kelahiran dan akhir hayat seimbang.
c) Jumlah penduduk relatif tetap.
d) Pertumbuhan penduduk rendah
e) Penduduk muda hampir sebanding dengan penduduk tua.

3) Piramida penduduk tua
Bentuk piramidanya ibarat bentuk nisan, bentuk ini menggambarkan:
a) Jumlah penduduk terus berkurang.
b) Angka kelahiran lebih kecil dari angka kematian.
c) Sebagian besar penduduk berada pada kelompok usia tua.
d) Pertumbuhan penduduk sangat rendah bahkan tidak ada sama sekali.