Pengertian Saham Dan Obligasi : Preven, Dividen Dan Contohnya

6 min read

Saham Dan Obligasi

Contoh, Dividen, Preven Dan Pengertian Saham Dan Obligasi Menurut Para Ahli

Saham Dan Obligasi – Saham ialah surat berharga yang merupakan tanda kepemilikan seseorang atau tubuh terhadap suatu perusahaan yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emiten. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut ialah juga pemilik sebagian dari perusahaan itu. Dengan demikian kalau seorang investor membeli saham, maka ia pun menjadi pemilik atau pemegang saham perusa­haan.

Saham yaitu tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau tubuh dalam suatu perusahaan atau perusahaan terbatas. Wujud saham berupa selembar kertas yang menunjukan siapa pemiliknya. Akan tetapi, kini ini sistem tanpa warkat sudah dilakukan di bursa imbas Jakarta dimana bentuk kepemilikan tidak lagi berupa lembaran saham yang diberi nama pemiliknya tapi sudah berupa account atas nama pemilik atau saham tanpa warkat. Kaprikornus penyelesaian transaksi akan semakin cepat dan gampang lantaran tidak melalui surat, formulir, dan mekanisme yang berbelit-belit

Saham ialah keikutsertaan investor dalam perusahaan sebagai pemodal. Saham menunjukkan return dalam bentuk dividen, yang biasanya dibayarkan sekali setahun, dan capital gain (kenaikan harga saham di pasar). Dividen dan capital gain akan ada kalau perusahaan memperoleh keuntungan lantaran per definisi, dividen ialah keuntungan yang dibagikan.

Sedangkan capital gain terjadi lantaran adanya keuntungan yang tidak dibagikan dan faktor pertumbuhan perusahaan di masa depan. Perusahaan yang rugi tidak akan membagikan dividen dan kalau perusahaan itu tidak menjanjikan pertumbuhan, yang akan diperoleh investor ialah capital loss atau penurunan harga saham di pasar

sedangkan obligasi ialah hutang / utang jangka panjang secara tertulis dalam kontrak surat obligasi yang dilakukan oleh pihak berhutang yang wajib membayar hutangnya disertai bunga (penerbit obligasi) dan pihak yang mendapatkan pembayaran atau piutang yang dimilikinya beserta bunga (pemegang obligasi) yang pada umumnya tanpa menjaminkan suatu aktiva.

Obligasi atau kalau dalam bahasa Inggris disebut bond merupakan surat utang jangka panjang yang diterbitkan oleh pemerintah maupun perusahaan/swasta. Sekarang ini obligasi sudah menjadi sarana investasi masyarakat luas. Sebelumnya obligasi hanya menjadi sarana investasi bagi investor yang mempunyai uang dalam jumlah besar.

Tapi skarang ini banyak reksadana yang menjadikan obligasi sebagai salah satu jenis investasi dalam komponen portofolio reksadana tsb.Invest dalam obligasi menyerupai deposito di bank. Bedanya kalau anda membeli obligasi, mampu bunga/kupon yang tetap secara berkala, biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekali hingga waktu jatuh tempo.

Contoh, Dividen, Preven Dan Pengertian Saham Dan Obligasi Menurut Para Ahli

Hal yang sangat kuat di harga pasar obligasi itu perubahan suku bunga deposito. Naik turunnya suku bunga akan kuat terhadap harga pasar suatu obligasi. Hubungan harga pasar obligasi dengan suku bunga deposito mempunyai hubungan berbanding terbalik atau berkorelasi negative. Kaprikornus kalau suku bunga deposito naik, harga obligasi akan turun. Sebaliknya, kalau suku bunga deposito turun harga obligasi akan naik

Secara singkat obligasi ialah surat utang jangka panjang dengan nilai nominal (nilai pari/ par value) dan waktu jatuh tempo tertentu yang diterbitkan oleh suatu lembaga. Penerbit obligasi mampu merupakan suatu perusahaan swasta maupun BUMN dan juga pemerintah, baik pemerintah sentra maupun daerah. Salah satu jenis obligasi yang diperdagangkan di pasar modal kita dikala ini ialah obligasi kupon (Coupon bond) dengan tingkat bunga tetap (fixed) selama masa berlaku obligasi.

Secara umum berinvestasi dalam obligasi menyerupai dengan berinvestasi di deposito pada bank. Bila Anda membeli obligasi, Anda akan memperoleh bunga/kupon yang tetap secara terencana biasanya setiap 3 bulan, 6 bulan atau 1 tahun sekali hingga waktu jatuh tempo. Ketika obligasi tersebut jatuh tempo, maka penerbit harus membayar sesuai dengan nilai pari dari obligasi tersebut beserta bunga/ kupon dari obligasi tersebut.

Satu hal yang perlu Anda ketahui sebagai investor individu ialah besarnya kebutuhan modal yang harus dikeluarkan untuk investasi dalam obligasi. Obligasi biasanya diperjual belikan dalam satuan Rp 1 miliar. Masa berlaku investasi obligasi sangat bergantung dengan tubuh yang menerbitkan.

Yang paling umum ialah 5 tahun. Oleh lantaran itu sarana investasi dalam obligasi merupakan investasi jangka panjang. Sebagai pemegang obligasi, Anda mampu memperjual belikannya kepada pihak lain sebelum obligasi tersebut jatuh tempo sesuai dengan nilai atau harga pasar

Perusahaan mampu menerbitkan 2 jenis saham, yaitu saham biasa dan saham preferen.

  1. Saham Biasa merupakan pemilik sesungguhnya dari perusahaan. Mereka menanggung risiko dan mendapatkan keuntungan. Pada dikala kondisi perusahaan baik mereka mampu memperoleh dividen yang lebih besar bahkan saham bonus, dan sebaliknya. Pemegang sahamini mempunyai hak bunyi dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan ikut memilih kebijakan perusahaan. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham biasa akan membagi sisa aset perusahaan sesudah dikurangi pecahan pemegang saham preferen.
    Karakteristiknya ialah sbb:
    Hak bunyi pemegang saham, mampu memillih dewan komisaris
    Hak didahulukan, bila organisasi penerbit menerbitkan saham baru
    Tanggung jawab terbatas, pada jumlah yang diberikan saja\
  2. Sesuai dengan namanya Saham Preferen ini mendapatkan hak istimewa dalam pembayaran dividen dibanding saham biasa
    Karakteristiknya ialah sbb:
    Memiliki aneka macam tingkat, mampu diterbitkan dengan karakteristik yang berbeda
    Tagihan terhadap aktiva dan pendapatan, mempunyai prioritas lebih tinggi dari saham biasa dalam hal pembagian dividen
    dividen kumulatif, bila belum dibayarkan dari periode sebelumnya maka mampu dibayarkan pada periode berjalan dan lebih dahulu dari saham biasa
    Konvertibilitas, mampu ditukar menjadi saham biasa, bila kesepakatan antara pemegang saham dan organisasi penerbit terbentuk

Pertumbuhan Saham Dan Obligasi

  1. Saham dengan pertumbuhan nol » saham yang dividen masa depannya tidak diharapkan bertambah sama sekali
  2. Saham dengan pertumbuhan supernormal » saham yang keuntungan dan dividennya diharapkan bertambah lebih cepat daripada perekonomian secara keseluruhan selama beberapa periode waktu tertentu, dan kemudian bertambah pada tingkat yang “normal”

Untuk mencari nilai kini saham dengan pertumbuhan supernormal:

  1. Cari dividen yang diharapkan selama periode pertumbuhan supernormal
  2. Cari harga saham pada final periode pertumbuhan supernormal
  3. Diskontokan dividen dan proyeksikan kembali harganya ke harga yang sekarang
  4. Jumlahkan PV ini untuk menemukan nilai kini saham (P0) Pasar saham >> pasar yang penting lantaran merupakan tempat di mana harga saham (yang dipakai untuk “menilai” kinerja manajer) ditetapkan
    • Dua jenis pasar saham:
    1) Organized exchange
    2) Over-the-counter market

Apabila investor AS membeli saham asing, maka mereka mengharapkan:
• Harga saham akan naik di pasar lokal
• Nilai mata uang aneh akan naik secara relatif terhadap dolar AS

OBLIGASI

Obligasi ialah wesel jangka panjang yang diterbitkan oleh unit perusahaan dan pemerintah. Penerbit obligasi mendapatkan uang dalam pertukaran untuk melaksanakan pembayaran bunga dan pokok santunan pada tanggal tertentu di masa depan.

Klasifikasi Obligasi
• Menurut Pembayaran Bunga:

  1. Obligasi atas nama
  2. Obligasi pembawa
    • Menurut Jaminan atau tanpa jaminan:
  3. Obligasi dengan jaminan
  4. Obligasi tanpa jaminan
    • Menurut Jatuh Tempo:
  5. Obligasi mampu ditarik
  6. Obligasi berseri
  7. Obligasi mampu ditukar

PEMBIAYAAN JANGKA PANJANG
Beberapa penemuan pembiayaan jangka panjang mencakup:
• Obligasi berkupon nol à tidak membayar bunga tahunan tetapi diterbitkan pada diskonto
• Utang bersuku bunga mengambang (floating rate debt) à pembayaran bunganya berfluktuasi dengan perubahan tingkat suku bunga umum
• Junk bond à merupakan instrumen berisiko tinggi dengan hasil yang tinggi, diterbitkan oleh perusahaan yang memakai leverage keuangan

PENARIKAN OBLIGASI
• Provisi penarikan (call provision) menunjukkan hak kepada perusahaan penerbit untuk menebus obligasi sebelum jatuh tempo dengan syarat tertentu, biasanya dengan harga yang lebih besar daripada nilai jatuh tempo (perbedaan ini disebut premi penarikan)
• Perusahaan biasanya menarik obligasi kalau suku bunga turun secara substansial dibawah suku bunga kupon

PENARIKAN OBLIGASI: DANA PELUNASAN
Dana pelunasan à Provisi yang mengharuskan perusahaan untuk menarik sebagian obligasi setiap tahun
• Tujuan dana pelunasan à untuk menarik secara berurutan obligasi tersebut
• Dana pelunasan biasanya tidak membutuhkan premi penarikan

NILAI OBLIGASI
Nilai obligasi à Nilai kini dari anuitas (pembayaran bunga) ditambah nilai kini dari lump sum (pokok)
• Obligasi dievaluasi pada suku bunga periodik yang tepat sepanjang jumlah periode dimana pembayaran bunga dilakukan
• Pengembalian yang diperoleh atas obligasi yang disimpan hingga jatuh tempo didefinisikan sebagai: hasil hingga jatuh tempo (yield to maturity/YTM)
• Jika obligasi mampu ditarik sebelum jatuh tempo, maka hal ini disebut mampu ditarik, dan pengembalian yang diterima investor kalau obligasi itu ditarik didefinisikan sebagai: hasil hingga penarikan (yield to call/YTC)
• YTC >> nilai kini dari pembayaran bunga yang diterima ketika obligasi itu beredar ditambah nilai kini dari harga penarikan (nilai nominal ditambah premi penarikan)

NILAI OBLIGASI: LAMA JATUH TEMPO
• Semakin usang jatuh tempo obligasi, semakin besar harga obligasi, ini akan berubah sebagai jawaban terhadap perubahan suku bunga; hal ini disebut risiko suku bunga
• Obligasi dengan jatuh tempo yang pendek mempunyai risiko tingkat reinvestasi yang tinggi bagi investor, yaitu: risiko bahwa pendapatan akan menurun lantaran arus kas yang diterima dari obligasi akan di rollover pada suku bunga yang lebih rendah

RISK and RETURN Saham Dan Obligasi

Risk atau Resiko ialah peluang terjadinya beberapa keadaan yang tidak menguntungkan

Resiko mampu dilihat dengan 2 cara, yaitu:

STAND-ALONE BASIS, merupakan resiko yang akan dihadapi investor kalau beliau hanya mempunyai satu jenis aktiva, atau dalam konteks portofolio dimana investasi digabungkan dengan aktiva lain dan risikonya dikurangi melalui diversifikasi

PORTOFOLIO BASIS, resiko yang akan dihadapo investor kalau beliau mempunyai jenis aktiva, kebanyakan investor yang rasional lebih memperhatikan resiko portofolionya daripada resiko aktiva individual

Saham Dan Obligasi

Jenis-jenis resiko total:
1. Resiko Sistematis » Suatu risiko yang tidak mampu dihilangkan dengan melaksanakan diversifikasi, lantaran fluktuasi risiko ini dipengaruhi oleh faktor makro yang mampu menghipnotis pasar secara keseluruhan. Faktor yang mempengaruhi:
a. Perubahan tingkat bunga
b. Kurs valuta asing
c. Kebijakan pemerintah
2. Resiko tidak Sistematis » Suatu risiko yang mampu dihilangkan dengan melaksanakan diversifikasi, lantaran risiko ini hanya ada dalam satu perusahaan atau industri tertentu. Terdapat fluktuasi risiko yang berbeda antara satu saham dengan saham lain. Faktor yang mempengaruhi:

a. Struktur modal
b. Struktur asset
c. Tingkat likuiditas

Alternatif – Alternatif Menghindari Resiko
Untuk menghindari resiko yang timbul terhadap acara investasi yang dilakukan, perlu dilakukan alternatif-alternatif dalam pengambilan keputusan. Alternatif keputusan yang diambil ialah dianggap realistis dan tidak akan menimbulkan duduk perkara nantinya. Tindakan menyerupai ini dianggap sebagai pecahan taktik investasi.

Bahwa aneka macam keputusan-keputusan strategis akan menghasilkan nilai yang lebih besar bagi perusahaan. Dimana tindak lanjut dari keputusan strategis ini ialah dengan melibatkan secara maksimal sumber daya yang ada untuk mengimplementasikan keputusan yang dimaksud dan memilih pihak-pihak yang bertanggung jawab atas implementasi ini.

Artinya ialah resiko yang timbul merupakan bentuk dari realita yang terjadi, yang mana resiko itu selalu saja sulit untuk dihindari namun diusahakan resiko itu terjadi dalam jumlah yang sangat minim.

Mengelola Resiko
Dalam acara yang namanya resiko ialah niscaya terjadi dan sulit untuk dihindari sehingga bagi sebuah forum bisnis menyerupai perbankan sangat penting untuk memikirkan bagaimana mengelola resiko tersebut. Dalam mengelola resiko intinya ada 4 cara yaitu :
• Memperkecil resiko, dengan cara tidak memperbesar setiap keputusan yang mengandung resiko tinggi tapi membatasinya bahkan meminimalisirnya semoga resiko tersebut tidak menambah menjadi besar dan diluar kontrol administrasi perusahaan.
• Mengalihkan resiko, dengan cara mengalihkan resiko yang kita terima tersebut ketempat lain menyerupai mengasurasikan bisnis guna menghindari terjadinya resiko yang sifatnya tidak tentu waktunya
• Mengontrol resiko, dengan cara melaksanakan kebijakan mengantisipasi terhadap timbulnya resiko sebelum terjadi, menyerupai memasang alarm terhadap mobil, menempatkan satpam pada siang atau malam hari
• Pendanaan resiko, dengan cara menyediakan dana cadangan (reserve) guna mengantispasi timbulnya resiko dikemudian hari, menyerupai perubahan terhadap nilai tukar dolar dipasaran maka kebijakan sebuah bank ialah harus mempunyai dana cadangan dalam bentuk dolar

Return atau Pengembalian ialah keuntungan yang diperoleh perusahaan, individu dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukan. Menurut R. J. Shook, return merupakan keuntungan investasi, baik melalui bunga atau deviden.

TINGKAT PENGEMBALIAN
• Tingkat pengembalian yang diharapkan atas saham umumnya sama dengan pengembalian yang diperlukan
• Namun, sesuatu mampu terjadi yang menimbulkan tingkat pengembalian yang diharapkan berubah:
– Suku bunga bebas risiko mampu berubah lantaran perubahan inflasi yang diantisipasi
– Beta saham mampu berubah
– Penolakan investor terhadap risiko mampu berubah

Baca Juga: Pengertian Seni

RESIKO PENGEMBALIAN GLOBAL
• Pengembalian atas aktiva pada negara yang berbeda tidak berkorelasi secara sempurna
• Diversifikasi global mungkin menghasilkan risiko yang lebih rendah bagi perusahaan multinasional dan portofolio yang didiversifikasi secara global