Protein : Pengertian, Fungsi, Jenis, Struktur dan Sumber Protein

6 min read

Protein : Pengertian, Fungsi, Jenis, Struktur dan Sumber Protein

Protein : Pengertian, Fungsi, Jenis, Struktur dan Sumber Protein – Kehidupan manusia memerlukan bahan makanan sebagai suplai daya, baik yang berasal dari karbohidrat sebagai sumber utama maupun protein dan lemak. Di dalam kehidupan sehari-hari kita menjumpai makanan yang mengandung barbagai tipe senyawa kimia, diantaranya ialah protein dan lemak. Protein dan lemak angat berfungsi sebagai zat utama dalam pemenuhan keperluan daya dan pertumbuhan tubuh.

Protein terwujud dari sekitar 20 tipe asam amino. Variasi asam amino dibedakan menjadi dua, ialah asam amino essensial dan asam amino nonessensial. Asam amino essensial ialah tipe asam amino yang tidak bisa disintesis oleh tubuh, jadi untuk mendapatkannya kita semestinya memakan makanan dari hewan atau tumbuhan yang mengandung asam amino essensial hal yang demikian.

Protein mengatur peranan pentig dalam proses hidup. Protein ialah komponen utama dalam seluruh sel hidup. Fungsi protein yang utama ialah pembentuk struksuk sel, misalnya dalam penyusunan rambut, kolagen, wol, membrane sel, sebagai katalisator seluruh tipe proses biokimia dalam sel, di samping fungsi-fungsi yang lain.

Protein ialah makromolekul organik yang molekulnya amat besar dan susunannya amat rumit serta ialah polimer dari alfa asam-asam amino yang membentuk ikatan bersama ialah ikatan peptid, Ikatan ini membentuk polipeptid. Jadi, sesungguhnya protein bukanlah ialah zat tunggal, serta molekulnya sederhana, tapi masih terdiri dari asam amino.

Meski asam amino nonessensial ialah tipe asam amino yang bisa disintesis oleh tubuh. Jadi, tanpa memakan makanan yang mengandung asam amino nonessensial hal yang demikian, tubuh bisa mensistesisnya sendiri.

Pengertian Protein

Pengertian Protein

Pengertian Protein Menurut Para Ahli, Protein berasal dari bahasa Yunani Proteios artinya yang pertama atau yang utama. Protein ialah senyawa polipeptida yang dibuat dari polimerasi asam amino antar molekul asam amino yang saling berikatan membentuk protein terdapat ikatan kovalen yang disebut sebagai ikatan peptida. Ikatan peptida ini terjadi antara atom C dari gugus –COOH dengan atom N dari gugus –NH2.

Protein (akar kata protos dari bahasa Yunani yang berarti “yang paling utama”) ialah senyawa organik rumit berbobot molekul tinggi yang ialah polimer dari monomer-monomer asam amino yang dikaitkan satu sama lain dengan ikatan peptida. Molekul protein mengandung karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi seluruh sel makhluk hidup dan virus.

Secara lazim protein ialah zat yang bermanfaat bagi tubuh kita. tapi tahukah anda apa itu pengertian protein ? Pengertian Protein berdasarkan definisi para ahli mengatakan bahwa pengertian protein ialah senyawa kimia yang mengandung unsur karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), dan kadang-kadang sulfur (s) atau fosfor (P).

Protein terlebih berfungsi sebagai lahan pembangun tubuh, ialah untuk membentuk sel-sel baru dan membetuli sel-sel yang rusak. Kebutuhan protein orang dewasa setiap hari sebanyak satu gram protein untuk setiap kilogram berat badan.

Protein terdiri atas rantai-rantai asam amino (20 tipe asam amino) yang terikat satu sama lain dalam ikatan peptida. Dari dua puluh tipe asam amino, tubuh orang dewasa memerlukan delapan tipe asam amino esensial ialah lisin, leusin, isoleusin, valin, triptofan, fenilalanin, metionin, treonin, walaupun untuk si kecil-si kecil yang sedang tumbuh, ditambahkan dua tipe lagi ialah histidin dan arginin.

Adapun contoh asam amino non esensial ialah prolin, serin, tirosin, sistein, glisin, asam glutamat, alanin, asam aspartat, aspargin, ornitin (Irianto dan Waluyo, 2004).

Fungsi Protein

Fungsi Protein

Fungsi utama protein yaitu untuk membangun dan mengganti sel-sel jaringan tubuh manusia, Tubuh amat efisien dalam memelihara protein yang ada dan mengaplikasikan kembali asam amino yang didapatkan dari pemecahan jaringan untuk membangun kembali jaringan yang sama atau jaringan yang lain.

Untuk membentuk jaringan baru seperti tulang, masa otot, darah. Untuk tumbuh diperlikan protein dalam jumlah yang cukup. Seandainya protein dalam makanan tidak cukup dengan sendirinya pertumbuhan tubuh akan terganggu. Dibawah ini secara luas fungsi protein :

Fungsi Protein Sebagai penyusunan ikatan-ikatan esensial tubuh
Hormon-hormon seperti tyroid, insulin dan epinefrin ialah protein. Membatasi beraneka enzim yna bertingkah sebagai katalisator. Hb, pigmen darah yang berwarna merah, berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan karbondioksida ialah ikatan protein. Asam amino triptofan berfungsi sebagai prekusor nitami niasin dan penganta syaraf serotin yang berfungsi membawa pesan dari sel syaraf yang satu ke yang lain.

Fungsi Protein Sebagai penyusunan keseimbangan air
Cairan tubuh terdapat dalam tiga kompartemen : intraseluler, ekstraseluler dan intravaskuler. Distribusu cairan tubuh dalam kompartemen semestinya dijaga keseimbangannya. Keseimbangan didapatkan via cara komplek yang melibatkan protein dan elektrolit.

Fungsi Protein Sebagai memelihara netralitas tubuh
Protein tubuh bertingkah sebagai bufferuntuk menjaga PH pada taraf konstan.

Fungsi Protein Sebagai penyusunan anti body
Figur tubuh untuk menjalankan detoksifikasi terhadap bahan racun dipegang oleh enzim di dalam hati. Kekurangan protein kesanggupan tubuh untuk menghalangi dampak toksik berkurang.

Fungsi Protein Sebagai mengangkut zat-zat nutrisi
Protei mengatur peranan potensial dalam mengangkut zat-zat nutrisi dalam saluran cerna via dinding saluran cerna kedalam darah, dari darah ke jaringan via membran sel ke dalam sel.

Sumber Energi
Sebagai sumber Energi, protein eqiuvalen dengan karbohidrat, karena menhasilkan 4 kkal/g protein.

Struktur Protein

Struktur Protein

Struktur protein itu sendiri bisa diamati sebagai hirarki, ialah berupa struktur primer (tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat empat):

Struktur tersier protein. Protein ini memiliki banyak struktur sekunder beta-sheet dan alpha-helix yang amat pendek. Berjenis-jenis dibuat dengan mengaplikasikan koordinat dari Bank Data Protein (nomor 1EDH).

struktur primer protein ialah urutan asam amino penyusun protein yang dikaitkan via ikatan peptida (amida). Frederick Sanger ialah ilmuwan yang berjasa dengan inovasi cara penentuan deret asam amino pada protein, dengan pengaplikasian beberapa enzim protease yang mengiris ikatan antara asam amino tertentu, menjadi fragmen peptida yang lebih pendek untuk dipisahkan lebih lanjut dengan bantuan kertas kromatografik.

Urutan asam amino menentukan fungsi protein, pada tahun 1957, Vernon Ingram menemukan bahwa translokasi asam amino akan mengubah fungsi protein, dan lebih lanjut memicu mutasi genetis.

struktur sekunder protein ialah struktur tiga dimensi lokal dari beraneka rangkaian asam amino pada protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen. Sebagian format struktur sekunder misalnya ialah sebagai berikut:
alpha helix (α-helix, \\”puntiran-alfa\\”), berupa pilinan rantai asam-asam amino berbentuk seperti spiral;
beta-sheet (β-sheet, \\”lempeng-beta\\”), berupa lembaran-lembaran lebar yang tersusun dari sejumlah rantai asam amino yang saling terikat via ikatan hidrogen atau ikatan tiol (S-H);
beta-turn, (β-turn, \\”lekukan-beta\\”); dan
gamma-turn, (γ-turn, \\”lekukan-gamma\\”).

struktur tersier yang ialah gabungan dari aneka tipe dari struktur sekunder. Struktur tersier umumnya berupa gumpalan. Sebagian molekul protein bisa berinteraksi secara lahiriah tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener.

Struktur kuartener protein ialah struktur kuartener menandakan subunit-subunit yang berbeda dikemas bersama-sama membentuk struktur protein. Sebagai contoh ialah molekul hemoglobin manusia yang tersusun atas 4 subunit

Struktur primer protein bisa diatur dengan beberapa cara:
(1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino diatur dengan instrumen amino acid analyzer,
(2) analisis sekuens dari ujung-N dengan mengaplikasikan degradasi Edman,
(3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan
(4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

Struktur sekunder bisa diatur dengan mengaplikasikan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR).

Spektrum CD dari puntiran-alfa memperlihatkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta memperlihatkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.

Gabungan dari aneka tipe dari struktur sekunder akan menciptakan struktur tiga dimensi yang dinamakan struktur tersier. Struktur tersier umumnya berupa gumpalan. Sebagian molekul protein bisa berinteraksi secara lahiriah tanpa ikatan kovalen membentuk oligomer yang stabil (misalnya dimer, trimer, atau kuartomer) dan membentuk struktur kuartener. Variasi struktur kuartener yang terkenal ialah enzim Rubisco dan insulin.

Struktur primer protein bisa diatur dengan beberapa cara: (1) hidrolisis protein dengan asam kuat (misalnya, 6N HCl) dan kemudian komposisi asam amino diatur dengan instrumen amino acid analyzer, (2) analisis sekuens dari ujung-N dengan mengaplikasikan degradasi Edman, (3) kombinasi dari digesti dengan tripsin dan spektrometri massa, dan (4) penentuan massa molekular dengan spektrometri massa.

Struktur sekunder protein bisa diatur dengan mengaplikasikan spektroskopi circular dichroism (CD) dan Fourier Transform Infra Red (FTIR). Spektrum CD dari puntiran-alfa memperlihatkan dua absorbans negatif pada 208 dan 220 nm dan lempeng-beta memperlihatkan satu puncak negatif sekitar 210-216 nm. Estimasi dari komposisi struktur sekunder dari protein bisa dikalkulasi dari spektrum CD. Pada spektrum FTIR, pita amida-I dari puntiran-alfa berbeda dibandingkan dengan pita amida-I dari lempeng-beta. Jadi, komposisi struktur sekunder dari protein juga bisa diestimasi dari spektrum inframerah.

Jenis Jenis Protein

Jenis Jenis Protein

Jenis Jenis Protein dibagi menjadi dua tipe, ialah :

Protein hewani
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, dimana hewan yang memakan tumbuhan mengubah protein nabati menjadi protein hewani. Variasi daging sapi, daging ayam, susu, udang, telur, belut, ikan gabus dan lain-lain.

Protein nabati
Protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Variasi jagung, kacang kedelai, kacang hijau, dan tipe kacang-kacangan lainnya yang mengandung protein tinggi.

Jenis wujudnya, protein dibagi menjadi dua tipe,yaitu:

Protein fibriler (skleroprotein)
Protein fibriler (skleroprotein) adalah protein yang berbentuk serabut. Protein ini tidak larut dalam pelarut-pelarut encer, baik larutan garam, asam basa maupun alkohol. Bisa kolagen yang terdapat pada tulang rawan, miosin pada otot, keratin pada rambut, dan fibrin pada gumpalan darah.

Protein globuler atau steroprotein
Protein globuler atau steroprotein adalah protein yang berbentuk bola. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, juga lebih gampang berubah di bawah dampak temperatur, fokus garam, pelarut asam dan basa dibandingkan protein fibriler. Protein ini gampang terdenaturasi, ialah susunan molekulnya berubah dicontoh dengan perubahan sifat lahiriah dan fisiologiknya seperti yang dialami oleh enzim dan hormon.

Sumber Protein

Sumber Protein

Sumber Protein berperan penting dalam penyusunan sel tubuh. Tapi dibeli dengan harga relatif murah dan enak diolah jadi lauk pauk.Daging sapi serta ayam memang diketahui sebagai makanan tinggi protein. Meski keduanya memiliki harga yang cukup mahal. Telor begitu Anda jangan khawatir, ada banyak pilihan sumber protein hewani dan nabati yang bisa dikonsumsi setiap hari.

Dibawah ini adalah makanan yang mengandung banyak sumber protein, seperti sumber protein hewani dan sumber protein nabati, berikut sumber sumber protein :

Ikan
Kekurangan protein bisa menyebabkan gangguan pertumbuhan, penurunan metabolisme, gangguan produksi enzim hingga menghalangi regenerasi sel tubuh. Ikan jadi sumber protein hewani yang amat menyehatkan dan rendah lemak.

Ikan menjadi salah satu bahan makanan tinggi protein yang amat baik dikonsumsi si kecil maupun orang dewasa. Kandungan protein serta omega 3-nya bisa membantu mencegah beraneka penyakit di kemudian hari.Ini dikarenakan, protein yang terkandung dalam ikan gampang dicerna sehingga bisa mengganti sel-sel jaringan tubuh yang rusak dan menggantinya dengan yang baru.

Telor
Telor ialah makanan lengkap protein. Telor butir mengandung 6 gram protein per sajian. Protein dibutuhkan untuk membangun sel-sel tubuh baru, regenerasi sel. Telor membantu si kecil tumbuh besar dan kuat. Pastikan memberi si kecil 1 butir telur setiap hari.

Meski itu, telur juga mengandung omega 3 dan vitamin D. Omega 3 ialah lemak sehat yang umumnya terdapat dalam ikan. Zat ini dibutuhkan untuk perkembangan awal otak dan daya ingat kognitif.Meski vitamin D penting untuk kesehatan tulang. Telor satu-satunya makanan yang mengandung vitamin D.

Tahu
Tahu yang lembut enak dinikmati dalam kondisi hangat. Tahu yang dibuat dari kacang kedelai ini mengandung protein nabati yang cukup baik. Dalam 100 gram tahu mengandung kalori 80 Kkal dan 10,9 gram protein.Anda bisa memilih tahu putih dan juga tahu kuning. Tahu enak disantap dengan nasi hangat.

Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti edamame, kacang panjang, kacang tanah, kacang hijau serta kacang kedelai mengandung protein nabati.Kacang almond, walnuts, kacang mete, pistachio, pecan dan kacang tanah menjadi camilan yang enak.Kalori kacang bervariasi besarnya cocok dengan jumlah kacang di setiap porsi.

Dibandingkan, satu porsi kacang walnut hanya cukup konsumsi tujuh buah karena mereka tinggi lemak ialah 185 kalori dan 18 gram lemak. dengan 49 pistachio yang didalamnya ada sekitar satu ounce atau sekitar 28 gram per porsi.

Tempe
Dalam 100 gram tempe mengandung 150 Kkal dan 14 gram protein. Tempe juga mengandung serat yang amat baik untuk melancarkan cara pencernaan.Tempe memiliki tekstur yang agak padat. Tempe enak diolah dengan cara digoreng atau dicampur dengan sayur santan.

Baca Juga: Otak Besar : Pengertian, Fungsi, Struktur dan Bagian Otak Besar

Oke jadi seperti itulah artikel kali ini mengenai Protein : Pengertian, Fungsi, Jenis, Struktur dan Sumber Protein, semoga bermanfaat untuk kita.