Pengertian Manajemen Talenta: Tujuan, Indikator Dan Manfaat

2 min read

Pengertian Manajemen Talenta

Pengertian, Manfaat, Contoh, Tantangan Dan Cara Menjalankan Manajemen Talenta

Manajemen Talenta – Manajemen talenta sudah didefinisikan dengan pelbagai uraian dalam beberapa versi. Di antaranya adalah sebagai berikut:

“Identifikasi, pengembangan dan manajemen talenta – adalah jumlah, jenis dan kwalitas para karyawan yang akan menempuh target operasional strategis perusahaan secara efektif.

Konsentrasinya adalah pada pentingnya menjalankan identifikasi kepada portfolio talenta yang maksimal, dengan menghitung imbas investasi pada kesanggupan perusahaan untuk menempuh target strategik dan operasional yang sesuai atau melebihi dari yang diinginkan.

“An integrated set of corporate initiatives aimed at improving the calibre, availability and flexible utilization of exceptionally capable (high potential) employee who can have a disproportionate impact on business performance (Smilansky, 2006)”.

(Ruse, dkk dalam Berger, dkk 2004, 231)

Kedua definisi di atas mengucapkan bahwa manajemen talenta pada dasarnya adalah gabungan inisiatif yang dijalankan perusahaan untuk menghasilkan keunggulan bisnisnya dengan mengoptimalisasikan karyawan bertalentanya.

Kuncinya adalah pada cara kerja mengidentifikasi, mengoptimalkan, dan mempertahankan karyawan bertalentanya untuk bisa terus menghasilkan keunggulan bisnis bagi perusahaan, (Hyacintha Susanti Yahya, 2009).

Istilah manajemen talenta bermaksud mengoptimalkan kinerja sumber tenaga manusia dan organisasi dalam pencapaian potensi terbaiknya menghadapi tantangan bisnis. (Amy, 2007; Parminder, 2009; Boudreau dan Peter., 2007; Berger and Berger; 2003; Michaels et al. 2001; Bill and Marcus, 2007; Sparrow et.al. 2004).

Pengertian manajemen talenta

Menurut Mihelic dan Plankar (2010) Istilah “talent management” mengandung arti yang berbeda dalam organisasi yang berbeda. Pada beberapa organisasi diartikan sebagai manajemen individu bernilai tinggi atau lebih “bertalenta” dibanding yang lainnya adalah mengenai bagaimana talenta dikelola secara umum – umpamanya sebagai asumsi bahwa seluruh orang mempunyai talenta yang seharusnya dikenal dan dimunculkan. Dari sudut pandang talent management, pengukuran karyawan mengamati pengukuran pada dua bidang utama, adalah: kinerja dan potensi.

Collings (2001) dalam penelitiannya mengatakan bahwa Manajemen Bakat (MT) adalah satu istilah yang umum dikala ini, hal ini tak terjadi hingga tahun 1990an, dikala McKinsey dan Company yang pertama yang menyampaikan dalam laporan mereka the War of Talent (Michaels, Handfield-Jones, dan Beth, 2001). MT dikatakan menjadi kritis ke organisasi yang berhasil, berupaya memberikan kompetitif melewati identifikasi, berkembang dan penarikan kembali karyawan bertalenta.

Talent Management adalah inti dari konsep Human Capital. Kesuksesan suatu perusahaan benar-benar ditentukan oleh Talent Management Strategy yang dipakai. Menurut PPM Management (2010), dikala berbincang-bincang mengenai Talent Management Strategy, maka yang pertama kali seharusnya dimiliki oleh perusahaan adalah gambaran keperluan talenta yang dibutuhkan.

Tujuan manajemen talenta

Menurut Smilansky (2008) tujuan dari manajemen talenta adalah:

1.Untuk mengoptimalkan tim favorit yang terbaik dalam situasi bisnis yang penuh persaingan.
2.Untuk mendapat calon pengganti untuk posisi kunci eksekutif.

3.Untuk memungkinkan adanya saling pengisian antareksekutif dari pelbagai latar belakang fungsional, geografis, dan bisnis, sehingga bisa mengoptimalkan inovasi dan memanfaatkan sebaik mungkin sumber tenaga internal yang ada dalam perusahaan.

4.Untuk mengoptimalkan kans-kans karir yang dibutuhkan, yang bisa mempertahankan dan menarik eksekutif terbaik.Untuk membangun adat istiadat yang mampu mensupport eksekutif terbaik menampakkan performanya di puncak potensinya.

6.Untuk memutuskan adanya kans-kans bagi karyawan yang paling bertalenta untuk bisa meningkat dengan cepat dari tingkat bawah perusahaan menuju tingkat atas.

7.Supaya bisa mempromosikan adanya keragaman eksekutif (menurut jenis kelamin, latar belakang etnis, dan umur) dalam posisi kunci, yang mencerminkan karakteristik pelanggan dan klasifikasi talenta yang luas.

8.Untuk bisa menyusun cara kerja asesmen karyawan berpotensi yang kesudahannya melebihi perspektif manajer karyawan tersebut.

9.Untuk membangun rasa mempunyai perlunya karyawan bertalenta baik, membuka kans yang tak terbatas bagi karyawan yang istimewa, dan mengoptimalkan karyawan untuk kepentingan perusahaan. Dengan jenis tujuan cara kerja manajemen talenta, kunci dari manajemen talenta adalah upaya untuk memahami bagaimana manajemen talenta sesuai dan selaras dengan keseluruhan upaya serta 13 fungsi SDM untuk meningkatkan kinerja perusahaan maupun organisasi.

Manfaat manajemen talenta

Manajemen talenta bermanfaat bagi perusahaan agar mampu mengurangi tarif kesalahan-kesalahan sebab rekrutmen dan pengembangan sumberdaya manusia yang tak tepat, menghemat waktu, dan mengurangi deviasi kinerja. Dengan kata lain adalah untuk mendapat karyawan yang mempunyai kesanggupan menjalankan tugasnya dengan baik.

Kecuali itu managemen talenta berarti adanya perbaikan cara kerja profesi yang dicerminkan dengan perbaikan metode kabar manajemen dan pemakaian pengembangan SDM yang efektif (Mangkuprawira, 2010).

Manfaat berikutnya adalah adanya terobosan talenta dan bisnis berupa pemberdayaan tugas-tugas baru yang lebih menantang. Karyawan akan siap untuk menerima wewenang baru tersebut. Dalam prakteknya, keberhasilan suatu perusahaan tak senantiasa datang dari metode sumberdaya manusia.

Perusahaan seharusnya secara lebih spesifik mengaplikasikan managemen talenta agar berakibat kepada kinerja bisnis yang maksimum.

Baca Juga: Metakognisi

Perusahaan perlu menjalankan pelatihan, manajemen kinerja berbasis pengembangan, perekrutan karyawan berbasis kompetensi strategik, perencanaan ketenagakerjaan berbasis kompetensi dan ketrampilan, pengembangan kepemimpinan, dan menghasilkan tujuan perusahaan dan karyawan sesuai dengan tujuan bisnis strategic (Mangkuprawira, 2001).