Pengertian Referensi Daftar Pustaka Dan Cara Penulisannya

7 min read

Sumber, Sinonim, Arti, Tujuan Contoh Pengertian Refrensi Menurut Para Ahli

Sumber, Sinonim, Arti, Tujuan Contoh Pengertian Refrensi Menurut Para Ahli

kata rujukan berasal dari inggris reference dan ialah kata kerja to refer yang artinya menunjukan kepada.buku rujukan ialah buku yang bisa memberikan keterangan topik perkataan,daerah,momen,data statistika,pedoman,domisili,nama orang,riwayat orang-orang terkenal.pelayanan rujukan ialah pelayanan dalam menerapkan buku-buku rujukan.di perpustakaan umumnya buku-buku rujukan di kumpulkan tersendiri dan di ucap \\”koleksi rujukan\\” sedangakan ruang daerah penyimpanan disebut ruang rujukan .

Buku-buku rujukan yang sebab sifatnya sebagai buku penunjuk,patut senantiasa tersedia di perpustakaan sehingga bisa di gunakan oleh tiap-tiap orang pada tiap-tiap dikala.

The Chicago Manual of Style ialah wujud yang biasa dipakai penulis untuk mengerjakan kutipan juga dipakai dalam penulisan catatan kaki dan juga daftar pustaka. Berikut tata metode kutipan yang berlaku dalam Chicago Manual of Style:

CITATION atau KUTIPAN

Kutipan langsung dan atau kutipan tidak langsung berdampak pada metode memasukkannya di dalam teks. Kedua macam kutipan hal yang demikian mempunyaiperbedaan dalam metode mencetak kutipan yang bersangkutan.

Kutipan langsung yang tidak lebih dari empat baris

Kutipan langsung yang panjangnya (sesudah dikutip) tidak lebih dari empat baris dimasukkan dalam teks. Adapun tertibnya ialah sebagai berikut:

a) Komponen yang ialah kutipan diapit dengan pedoman kutip ;

b) Jarak antara satu baris dengan baris yang lain dua spasi (sama dengan baris-baris teks yang lainnya ;

c) Sesudah pedoman kutip akhir kutipan diberikan nomor urut pedoman kutipan separo spasi keatas (Footnote)

d) Seandainya menerapkan nomor urut pedoman, patut ditiru dengan pembuatan catatan kaki dibagian bawah halaman yang sama ;

e) Seandainya didalam kutipan terdapat kutipan lagi, kutipan yang kedua diapit dengan pedoman kutip tungal (‘…..’)

  1. Kutipan langsung yang lebih dari empat baris

Kutipan melebihi empat baris (sesudah dikutip) ditulis terpisah dengan teks. Adapun tertibnya ialah sebagai berikut :

a) Kutipan bisa menerapkan pedoman kutip dan bisa tidak;

b) Kutipan dibuat alinea baru dengan jarak 2.5 spasi dari alinea sebelumnya;

c) Jarak baris dengan baris kutipan 1 spasi;

d) Seluruh bagian kutipan ditulis menjorok ke dalam antara 5-7 ketukan, dan bila kutipan ditulis dengan alinea baru baris pertama dari kiri kutipan ditulis masuk lagi 5-7 ketukan;

e) Sesudah kutipan diberikan nomor pedoman supaya diangkat sedikit besar 0.5 spasi (Footnote);

f) Seandainya dalam kutipan terdapat kutipan lagi, bisa dilaksanakan dengan dua metode, ialah (a) menerapkan pedoman kutip tunggal (‘….’) untuk kutipan yang ada di dalam kutipan; dan (b) bila kutipan tidak menerapkan pedoman kutip, kutipan yang ada didalam kutipan hal yang demikian diapit denga kutip ganda.

  1. Kutipan tidak langsung

Kutipan tidak langsung ialah kutipan pendapat orang yang cuma mengambil sari pati ide. Kalimat‐kalimat dalam kutipan tidak langsung ialah resume penulis. Adapun tertibnya ialah sebagai berikut:

a) Kutipan diintegrasikan ke dalam teks ;

b) Kutipan tidak diberikan pedoman kutip;

c) Tak ada pembedaan spasi;

d) Sesudah kutipan diberikan nomor pedoman supaya diangkat sedikit besar 0.5 spasi (Footnote).

CATATAN KAKI (FOOTNOTE)

Pengertian

Adapun yang dimaksud dengan catatan kaki ialah semua keterangan yang terkait dengan uraian (teks) yang ditulis dibagian bawah halaman yang sama. Seandainya keterangan semacam itu disusun dibagian akhir keterangan umumnya disebut keterangan saja. Catatan kaki bukan semata‐mata ditujukan untuk menunjuk sumber kutipan, tapi juga dipergunakan untuk memberikan keterangan tambahan kepada uraian atau teks. Oleh sebab itu, antara catatan kaki dengan teks betul-betul erat kaitannya. Kaitan antara teks dan catatan kaki ditandai dengan dipergunakannya nomor-nomor penuntun yang sama, atau ada juga yang menerapkan pedoman‐pedoman asterik (*) bila jumlah keterangannya tidak banyak. Seandainya dalam satu halaman atau bagian ada dua atau lebih yang perlu diberikan keterangan, hal itu bisa dilaksanakan dengan menambah pedoman asterik menjadi dua, tiga dan seterusnya.

Tata metode Membikin Catatan Kaki

Ada beberapa hal yang patut dipandang dalam membuat catatan kaki yang menyangkut penomoran, pengaplikasian singkatan‐singkatan, dan penempatannya. Penomoran Catatan kaki diberikan nomor cocok dengan nomor pada kutipan. Nomor itu berurutan untuk tiap-tiap bab atau untuk tiap-tiap karangan. Seandainya penomoran cuma dilaksanakan untuk satu bab, berarti tiap-tiap permulaan bab dimulai dengan catatan nomor baru. Seperti pada kutipan, nomor pada catatan kaki diangkat separo spasi diatas baris. Tanda catatan kaki diletakkan di ujung kalimat yang dikutip dengan menerapkan angka arab yang diketik naik separo spasi. Catatan kaki ditulis cocok dengan nomor dan didasarkan pada standar The Chicago Manual of Style. Catatan kaki pada tiap-tiap bab diberikan nomor urut dari nomor 1 hingga habis, dan diganti nomor satu kembali pada bab yang baru. Nomor catatan kaki patut berlokasi pada halaman yang cocok dengan nomor catatan kaki hal yang demikian.

Figur : pada halaman 2 terdapat kutipan yang bernomor catatan kaki nomor 1 dan nomor 2, karenanya pada halaman 2 itu juga catatan kaki diletakkan, tidak boleh di halaman 3 ataupun halaman lain. Catatan kaki ditulis dalam satu spasi dan mulai dari tujuh ketukan dari garis margin, dan untuk garis berikutnya langsung dimulai dari garis margin. Kalimat yang dikutip patut dituliskan sumbernya secara komplit tersurat dalam catatan kaki.

  1. Penulisan Catatan Kaki

1) Buku satu Penulis

1 Maja Zehfuss, Constructivism in International Relations: The Politics of Reality (Cambridge: Cambridge University Press, 2004), 65.

2) Dua Penulis

7 Paul R. Viotti dan Mark V. Kauppi, International Relations Theory: Realism, Pluralism, Globalism (Massachusetts: Allyn and Bacon, 1993), 109 ‐ 114.

3) Empat atau lebih Penulis

15 Scott Burchill et.al., Theories of International Relations (New York: Palgrave, 2005), 262.

4) Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi bukan Penulis

6 Richmond Lattimore, penerj., The Iliad of Homer (Chicago: University of Chicago Press, 1951), 91–92.

5) Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi sekalian Penulis

2 Dale C. Copeland, Constructivism and International Relations: Alexander Wendt and His Critic, ed. Stefano Guzzini dan Anna Leander (London:
Routledge, 2006), 4.

6) Bab atau Komponen dari Buku

9 Andrew Wiese, “‘The House I Live In’: Race, Class, and African American Suburban Dreams in the Postwar United States,” dalam The New
Suburban History, ed. Kevin M. Kruse and Thomas J. Sugrue (Chicago: University of Chicago Press, 2006), 101–2.

7) Kata Pengantar atau Pendahuluan dari sebuah Buku

11 Rieger, introduction to Frankenstein; or, The Modern Prometheus, by Mary Wollstonecraft Shelley (Chicago: University of Chicago Press, 1982), xx–
xxi.

8) Tulisan Jurnal Tulisan dalam Jurnal Cetak

23 John Maynard Smith, “The Origin of Altruism,” Nature 393 (1998): 639.
Tulisan dalam Jurnal Online Mark A. Hlatky et al., \\”Quality‐of‐Life and Depressive Symptoms in Postmenopausal Women after Receiving Hormone Therapy: Results from the Heart and Estrogen/Progestin Replacement Study (HERS) Trial,\\” Journal of the American Medical Association 287, no. 5 (2002), http://jama.amaassn.org/issues/v287n5/rfull/joc10108.html#aainfo.

9) Tulisan Majalah Populer

17 Steve Martin, “Sports‐Interview Shocker,” New Yorker, May 6, 2002, 84.

10) Tulisan dalam Surat Informasi

10 William S. Niederkorn, “A Scholar Recants on His ‘Shakespeare’ Discovery,” New York Times, June 20, 2002, Arts section, Midwest edition.

11) Ulasan Buku

11 Gorman, “Endangered Species,” ulasan of The Last American Man, by Elizabeth Gilbert, New York Times Book Ulasan, June 2, 2002, 16.

12) Skripsi, Thesis atau Disertasi

43 M. Amundin, “Click Repetition Rate Patterns in Communicative Sounds from the Harbour Porpoise, Phocoena phocoena” (PhD diss., Stockholm University, 1991), 22–29, 35.

13) Paper yang dipresentasikan dalam suatu pertemuan, seminar atau konferensi

39 Brian Doyle, “Howling Like Dogs: Metaphorical Language in Psalm 59” (paper dipresentasikan pada the annual international meeting for the Society of Biblical Literature, Berlin, Germany, June 19–22, 2002).

14) Sumber Elektronik dalam wujud Website

44 Evanston Public Library Board of Trustees, “Evanston Public Library Strategic Plan, 2000–2010: A Decade of Outreach,” Evanston Public Library, http://www.epl.org/library/strategic‐plan‐00.html.

Pengaplikasian Singkatan dalam Kutipan

Untuk menghindari pengulangan sebutan, baik nama pengarang ataupun judul buku, karenanya perlu dipakai singkatan‐singkatan itu ialah :

1) Ibid.

Dari ibidem yang berarti daerah sama, dipakai untuk menunjukan sumber yang sama (pengarang dan judul) dengan diatasnya. Singkatan Ibid
ditiru dengan halaman singkat hlm. Atau p. (page). Dan nomor halaman kutipan. Seandainya catatan kaki diantaranya dengan dibawahnya yang
menerapkan singkatan Ibid. Berbeda halaman, ada baiknya bila sebelum singkatan Ibid. Dituliskan nama pengarangnya.

2) Loc. Cit.

Dari ioco citato yang berarti dalam daerah yang dikutip, dipakai untuk catatan kaki yang halamannya sama dengan sumber sebelumnya yang
telah diselingi dengan sumber lain. Semula singkatan loc.cit. dipakai untuk menunjukkan sumber yang berupa buku, tapi harina, majalah, jurnal dan
lain‐lain.. Cara yang perlu diingat dalam pengaplikasian singkatan loc.cit ialah tidak ditiru dengan halaman beserta nomornya.

3) op. cit.

Dari opere citato yang berarti karya telah dikutip), dipakai untuk menunjuk sumber yang sama, tapi halamannya berbeda dan telah diselingi
oleh sumber lain.

  1. Daftar Pustaka
  2. Tata Membikin Membikin Daftar Pustaka

Daftar pustaka atau bibliografi ialah daftar buku atau sumber rujukan lain yang mendasari atau menjadi bahan pertimbangan dalam pembentukan karangan. Penulisan daftar pustaka menerapkan standar yang sama dengan catatan kaki, ialah The Chicago Manual of Style.

1) Buku Satu Penulis

Zehfuss, Maja. Constructivism in International Relations: The Politics of Reality. Cambridge: Cambridge University Press, 2004.

2) Dua Penulis

Viotti, Paul R., dan Mark V. Kauppi. International Relations Theory: Realism, Pluralism, Globalism. Massachusetts: Allyn and Bacon, 1993.

3) Empat atau lebih Penulis

Burchill, Scott, Andrew Linklater, Richard Devetak, Jack Donnelly, Matthew Paterson, Christian Reus‐Smit dan Jacqui True. Theories of
International Relations. New York: Palgrave, 2005.

4) Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi bukan Penulis

Lattimore, Richmond, penerj. The Iliad of Homer. Chicago: University of Chicago Press, 1951.

5) Editor, Penerjemah atau Pengkompilasi sekalian Penulis

Copeland, Dale C. Constructivism and International Relations: Alexander Wendt and His Critic, edited by. Stefano Guzzini dan Anna Leander.
London: Routledge, 2006.

6) Bab atau Komponen dari Buku

Wiese, Andrew. “‘The House I Live In’: Race, Class, and African American Suburban Dreams in the Postwar United States.” In The New
Suburban History, edited by Kevin M. Kruse and Thomas J. Sugrue, 99–119. Chicago: University of Chicago Press, 2006.

7) Kata Pengantar atau Pendahuluan dari sebuah Buku

Rieger, James. Introduction to Frankenstein; or, The Modern Prometheus, by Mary Wollstonecraft Shelley, xi–xxxvii. Chicago: University of
Chicago Press, 1982.

8) Tulisan Jurnal dalam Jurnal Cetak

Smith, John Maynard. “The Origin of Altruism.” Nature 393 (1998): 639–640.

9) Tulisan dalam Jurnal Online

Hlatky, Mark A., Derek Boothroyd, Eric Vittinghoff, Penny Sharp, and Mary A. Whooley. \\”Quality‐of‐Life and Depressive Symptoms in Postmenopausal Women after Receiving Hormone Therapy: Results from the Heart and Estrogen/Progestin Replacement Study (HERS) Trial.\\” Journal of the American Medical Association 287, no. 5 (February 6, 2002),
http://jama.amaassn.org/issues/v287n5/rfull/joc10108.html#aainfo .

10) Tulisan Majalah Populer

Martin, Steve. “Sports‐Interview Shocker.” New Yorker, May 6, 2002.

11) Tulisan dalam Surat Informasi

Niederkorn, William S. “A Scholar Recants on His ‘Shakespeare’ Discovery.” New York Times, June 20, 2002, Arts section, Midwest edition.

12) Ulasan Buku

Gorman, James. “Endangered Species.” Ulasan of The Last American Man, by Elizabeth Gilbert. New York Times Book Ulasan, June 2, 2002.

13) Skripsi, Thesis atau Disertasi

Amundin, M. “Click Repetition Rate Patterns in Communicative Sounds from the Harbour Porpoise, Phocoena phocoena.” PhD diss.,
Stockholm University, 1991.

14) Paper yang dipresentasikan dalam suatu pertemuan, seminar atau konferensi

Doyle, Brian. “Howling Like Dogs: Metaphorical Language in Psalm 59.” Paper presented at the annual international meeting for the Society of
Biblical Literature, Berlin, Germany, June 19–22, 2002.

15) Sumber Elektronik dalam wujud Website

Evanston Public Library Board of Trustees. “Evanston Public Library Strategic Plan, 2000–2010: A Decade of Outreach.” Evanston Public
Library. http://www.epl.org/library/strategic‐plan‐00.html (accessed June 1, 2005).

Teknik Seandainya Daftar Pustaka

Adapun teknik pembentukan daftar pustaka ialah sebagai berikut :

1) Daftar pustaka disusun secara alfabetis, baik vertikal ataupun horizontal. Maksudnya, nama pengarang yang dimulai dengan huruf Aab diletakkan di atas nama yang dimulai dengan Aac, Aad, Aba, seterusnya.

2) Nama pengarang dibalikan, artinya nama panggilan, marga, nama keluarga, dikedepankan. Penggalan nama yang dibalikkan diantarai dengan
pedoman koma.

3) Daftar nama sebagaimana dimaksud pada nomor (1) sesudah dilaksanakan pembalikan.

4) Gelar akademik dan jabatan bisa dicantumkan dan diletakkan selelah nama keseluruhan. Batas nama dengan gelar diberikan pedoman koma.

5) Daftar pustaka ditulis dari margin kiri dan bila titik cukup ditulis dalam satu baris, karenanya baris kedua, ketiga dan seterusnya ditulis 5‐7 ketukan
kedalam dengan jarak 1 spasi.

6) Jarak antara sumber pustaka yang satu dengan daftar pustaka yang lain ialah 1 spasi.

7) Seandainya nama pengarang sama, karenanya penyebutan kedua, ketiga dan seterusnya cukup memberi garis panjang sepanjang 5‐7 ketukan dan ditiru
dengan unsur-unsur pustaka yang lain.

8) Seandainya dalam tahun yang sama dikenal seorang pengarang menyusun lebih dari satu buku, karenanya diberikan kode a, b, atau c dibelakang tahun
terbit.

9) Dalam daftar pustaka tidak perlu dicantumkan halaman (kutipan).

10) Daftar pustaka tidak diberikan nomor urut.

11) Seandainya pengarang lebih dari satu orang, sumber pustaka berupa majalah, harian, atau karya yang belum diterbitkan, bunga rampai, dan sebagainya.
Berlaku seperti pada catatan kaki. dalam daftar pustaka tidak dipakai singkatan-singkatan lbid, oc. cit., dan loc. cit.

Baca Juga: Daur Air (Siklus Hidrologi) : Pengertian, Manfaat, Gambar, Dan Tahapannya

Oke jadi begitulah pembahan tentang Pengertian Referensi Daftar Pustaka : Contoh, Tujuan, Arti, Sinonim Dan Sumbernya yang sudah kami bagikan, semoga bermanfaat untuk kita semua