Pengertian Kata Ulang : Ciri, Fungsi, Contoh, Makna, Syarat

1 min read

Syarat, Makna, Contoh, Fungsi, Ciri Dan Pengertian Kata Ulang Menurut Para Ahli

Syarat, Makna, Contoh, Fungsi, Ciri Dan Pengertian Kata Ulang Menurut Para Ahli

Sebelum saya membahas ihwal kata ulang saya akan memperlihatkan definisi atau pengertian mengenai kata ulang. Bentuk ulang atau kata ulang yakni sebuah bentuk gramatikal yang berwujud penggandaan sebagian atau seluruh bentuk dasar kata.

Kata ulang yakni kata yang mengalami proses perulangan bentuk, baik sebagian maupun seluruhnya, ataupun pengulangan dengan variasi fonem.

Syarat, Makna, Contoh, Fungsi, Ciri Dan Pengertian Kata Ulang Menurut Para Ahli

Macam-macam kata ulang.

Kata ulang murni.
Adalah jenis kata ulang berupa perulangan kata dasar yang terjadi tanpa mengalami imbuhan.
Contoh :

  • kuda ——— kuda- kuda
  • kendaraan beroda empat ——— kendaraan beroda empat – mobil
  • meja———– meja – meja

Kata ulang sebagian.
Adalah jenis, kata ulang yang berupa perulangan pada bab suku dari kata itu.
Contoh : kata tangga – tatangga – tetangga.

Kata ulang berimbuhan.
Adalah jenis kata ulang yang mengalami perubahan bentuk alasannya menerima imbuhan.
Contoh :
· besar ———- dibesar-besarkan
· pukul ———– pukul-pukulan
· manis ———– kemanis-manisan

Kata ulang bervariasi fonem (berubah bunyi).
Adalah jenis kata ulang yang mengalami perubahan bentuk alasannya adanya perubahan atau variasi fonem.
Contoh :

  • lauk = lauk-pauk
  • compang = campang-camping
  • hiruk = hiruk-pikuk
  • sayur = sayur-mayur
  • gundal = galau gulanama
  • hancur = hancur-lebur
  • beras = beras-petas

Macam-macam kata ulang.
Kata ulang memiliki banyak makna (arti) dari kata dasarnya. Hal itu tergantung dari bentuk kata yang diulang dan jenis perulangan katanya.
Contoh :

kuda → kuda-kuda = banyak kuda.

bagus → bagus-bagus = semua bagus

manis → manis-manis = semua manis

manis → kemanis-manisan = agak manis

kendaraan beroda empat → mobil-mobilan = mirip kendaraan beroda empat (mobil mainan).

pukul → berpukul-pukulan = saling memukul

lauk → lauk-pauk = beragam lauk

pucat → pucat-pasi = pucat sekali

gelap → gelap- gulita = sangat gelap

sunyi → sunyi – senyap = sangat sunyi

anak → kekanak-kanakan = memiliki sifat

rumah → rumah-rumahan = mirip rumah

hancur → hancur -lebur = sangat hancur

pucat → pucat –pasi = sangat pucat

terang → terang – benderang = sangat terang Kata ulang macam-macamnya ada 4, nah disini akan di jelaskan pengertian atau definisi dan contoh-contoh dari kata-kata ulang tersebut. Macam-macam kata ulang yaitu kata ulang dwipurwa, kata ulang dwilinagga, kata ulang dwilingga salin-suara, dan kata ulang dwilinagga berimbuhan.

a. Kata ulang dwipurwa Kata ulang dwipurwa yakni pengulangan yang dilakukan ataas suku kata pertama dari sebuah kata. Dalam pengulangan tersebut, vokal suku kata awal yang diulang mengalami pelemahan alasannya menghasilkan satu suku kata tambahan. Hal ini mampu di tunjukkan dalam proses pembentukkan kata lelaki.

Contoh kata ulang :
Laki —> lalaki —> lelaki.

b. Kata ulang dwilingga
Lingga yakni bentuk dasar. Jadi, kata ulang dwilingga merupakan pengulangan bentuk dasar seutuhnya.
Contohnya :
Pemda DkI jakarta mulai menertibkan pedagang-pedagang kaki lima.

c. Kata ulang dwilingga salin-suara
Kata ulang jenis ini merupakan kata ulang yang mengulang bentuk dasar seutuhnya, tetapi terjadi perubahan bunyi pada salah satu fonem atau lebih.
Contohnya :
Lelaki itu berjulukan samijo.
Ramah-tamah
corat-coret.

d. Kata ulang dwilingga berimbuhan
Kata ulang bentuk ini merupakan pengulangan bentuk dasar seutuhnya, tetapi salah satu atau kedua bentuk dasarnya menerima imbuhan.

Contohnya :
Nurlela tamppak mengemas-ngemasi pakaiannya segera sesudah ditampar suaminya.
Sebagai sesama manusia, kita harus tolong-menolong.

Baca Juga : Trikora

Suranto mencuri-curi pandangan pada seorang gadis manis yang sedang berbelanja di – warung sebelah rumah.