Contoh, Manfaat, Ciri Ciri Dan Pengertian Pengertian Masyarakat Multikultural Menurut Para Ahli
Multikultural, dalam ilmu sosiologi sangat bersahabat hubungannya dengan Masyarakat. oleh alasannya yaitu itu, Pengertian masyarakat multikultural (multicultural society) yaitu masyarakat yang terdiri dari banyak kebudayaan dan antara pendukung kebudayaan saling menghargai satu sama lain. Jadi, masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang menganut multikulturalisme,
Di Indonesia, konsep ihwal multikulturalisme telah usang diperbincangkan oleh para tokoh sosial maupun agama. Hal ini berkaitan dengan masyarakat Indonesia yang mempunyai banyak sukubangsa, agama, dan ras.
Dengan itulah konsep masyarakat multikultural menjadi topik yang relevan untuk ditelaah alasannya yaitu sesuai dengan semboyan Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Masyarakat multikultutral disini lebih dipandang sebagai masyarakat yang mempunyai kesederajatan dalam bertindak di negara meski berbeda-beda sukubangsa, ras, maupun agama.
Lebih tepatnya masyarakat multikultural tidaklah hanya sebagai konsep keanekaragaman secara sukubangsa atau kebudayaan sukubangsa yang menjadi ciri masyarakat majemuk, akan tetapi menekankan pada keanekaragaman kebudayaan dalam kesederajatan.
Dalam artian lain, multikulturalisme dinyatakan sebagai sebuah ideologi yang menekankan pengesahan dan penghargaan pada kesederajatan atas perbedaan kebudayaan
yaitu paham yang beranggapan bahwa banyak sekali budaya yang berbeda mempunyai kedudukan yang sederajat.
Ciri-ciri masyarakat multikultural berdasarkan Pierre van den Berghe :
a. Segmentasi (terbagi) ke dalam kelompok-kelompok.
b. Kurang membuatkan konsensus (kesepakatan bersama).
c. Sering mengalami konflik.
d. Integrasi sosial atas paksaan.
e. Dominasi (penguasaan) suatu kelompok atas kelompok lain.
Tipe-tipe masyarakat multikultural :
a. kompetisi seimbang : kelompok-kelompok yang ada mempunyai kekuasaan yang seimbang.
b. mayoritas lebih banyak didominasi : kelompok terbesar mendominasi.
Contoh : Indonesia, umat Islam mayoritas dan memegang kekuasaan.
c. minoritas lebih banyak didominasi : kelompok kecil yang mendominasi.
d. fragmentasi : masyarakat terdiri dari banyak kelompok yang kecil, tidak ada yang mendominasi.
Bentuk-bentuk multikulturalisme:
a. Multikulturalisme isolasi
b. Multikulturalisme akomodatif
c. Multikulturalisme otonomi
d. Multikulturalisme kritikal/interaktif
e. Multikulturalisme kosmopolitan
Hubungan Struktur Sosial Masyarakat Multikultural dengan Proses Integrasi Sosial
Dalam struktur sosial masyarakat multikultural mampu terjadi proses interseksi sosial dan konsolidasi sosial.
Pengertian interseksi sosial : persilangan keanggotaan masyarakat.
Contoh interseksi sosial :
Keterangan :
A : Suku Jawa I : Islam
B : Suku Minang II : Kristen
Penjelasan :
Si A dan B, berbeda suku bangsa tapi sama agamanya.
Contoh interseksi sosial dengan parameter agama dan pendidikan:
Pak Buyung: suku Minangkabau, sarjana, beragama Islam, pengusaha.
Pak Bejo: suku Jawa, sarjana, beragama Islam, Pegawai Negeri Sipil.
Bila terjadi proses interseksi sosial dalam struktur sosial masyarakat multikultural, akan mendukung tercapainya integrasi sosial.
(Interseksi sosial berdampak positif terhadap integrasi sosial)
Pengertian konsolidasi sosial : penguatan keanggotaan masyarakat.
Contoh konsolidasi sosial :
Ikatan Keluarga Minang
Persatuan Masyarakat Betawi
Bila terjadi proses konsolidasi sosial dalam struktur sosial masyarakat multikultural, akan menghambat tercapainya integrasi sosial.
(Konsolidasi sosial, tanpa diiringi perasaan nasionalisme, berdampak negatif terhadap integrasi sosial.)
Amalgamasi : perkawinan antar ras/suku.
Amalgamasi menimbulkan dalam masyarakat Indonesia dijumpai banyak sekali ras campuran.
Latar belakang terbentuknya masyarakat multikultural:
a. Bentuk wilayah : negara kepulauan.
Terjadi isolasi geografis yang menimbulkan terjadinya kemajemukan suku bangsa / kemajemukan budaya.
b. Keadaan geografis : letak yang strategis di antara dua samudra dan dua benua.
Orang ajaib masuk ke Indonesia, dengan penjajahan dan perdagangan, terjadi kemajemukan agama.
c. Perbedaan cuaca dan struktur tanah
Perbedaan cuaca dan struktur tanah menimbulkan terjadinya kemajemukan mata pencaharian.
Pengaruh Terbentuknya Masyarakat Multikultural terhadap Kehidupan Masyarakat
a. Konflik
Kondisi kemajemukan kuat terhadap munculnya potensi : konflik horizontal.
b. Munculnya sikap primordialisme.
Primordialisme : paham yang memegang teguh hal-hal yang dibawa semenjak lahir, baik mengenai tradisi, kepercayaan, maupun segala sesuatu yang ada di dalam lingkungan pertamanya.
Contoh sikap primordial :
a. Membentuk partai politik berdasarkan paham, ideologi, atau keterikatan pada faktor-faktor mirip suku bangsa, agama, dan ras
b. Memberikan prioritas atau perlakuan istimewa kepada orang-orang yang berasal dari daerah, suku bangsa, agama, atau ras tertentu.
Contoh primordial agama (memegang teguh fatwa dan norma agama):
Pengiriman Putri Indonesia ke ajang pemilihan Miss Universe, banyak mengalami penolakan dari para pemimpin agama.
c. Munculnya sikap etnosentrisme.
Etnosentrisme : sikap atau pandangan yang berpangkal pada masyarakat dan kebudayaan sendiri, biasanya disertai dengan sikap dan pandangan yang meremehkan masyarakat dan kebudayaan lain.
Contoh sikap etnosentrisme:
Sudah puluhan tahun keluarga Pak Slamet (suku Jawa) merantau di kawasan Bitung, Sulawesi Utara. Selama berinteraksi dengan lingkungan barunya, mereka masih memegang prinsip dan budaya asalnya.
d. Munculnya sikap fanatik dan ekstrem.
Fanatik : sangat kuat meyakini fatwa atau mendukung suatu kelompok.
Kerusuhan antarsuporter sepak bola merupakan acuan negatif sikap masyarakat multikultural yang didasari : fanatisme.
Ekstrem : fanatik, sangat keras dan teguh
Seorang ekstremis menganggap bahwa hanya pendapat kelompok sendirilah yang benar dan menolak pendapat dari luar kelompoknya.
Dalam kehidupan multikultural, sikap ekstrem tersebut mampu merusak upaya untuk memperkuat proses : integrasi.
e. Politik Aliran : ideologi nonformal yang dianut oleh anggota organisasi politik dalam suatu negara.
Contoh : partai Islam, partai Kristen
Dampak positif dari berkembangnya politik aliran yang terwujud dengan banyaknya partai politik adalah: bermacam-macam susukan aspirasi.
Perilaku yang Sesuai dengan Masyarakat Multikultural
Baca Juga: Manajemen
Bersikap toleran : menghargai kepercayaan / kebiasaan / pandangan yang berbeda.