Jaringan Ikat : Pengertian, Ciri, Macam, Letak, Penyusun Dan Fungsinya

8 min read

Fungsi, Penyusun, Letak, Macam Macam, Ciri Ciri - Pengertian Jaringan Ikat Menurut Para Ahli

Fungsi, Penyusun, Letak, Macam Macam, Ciri Ciri – Pengertian Jaringan Ikat Menurut Para Ahli

Jaringan ikat berfungsi untuk mengikat sel-sel untuk menyusun jaringan dan juga mengikat jaringan dengan jaringan lainnya untuk menyusun organ. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim yang berasal dari mesoderm embrio. Jaringan ikat tertata atas bagian yang berupa matriks dan sel-sel penyusun jaringa ikat. Matriks ialah bahan dasar atau materi dasar tempat suatu melekat. Matriks tersebut tertata atas serat dan bahan dasar. Serat pengikat pada matriks mengisi rongga antar sel sehingga dapat memberikan format pada jaringan. Ragam serat dalam matriks ialah serat kolagen, serat elastis dan serat retikuler.

Definisi jaringan ikat
Jaringan ikat ( conectiv and supportive tissue )
Disebut juga dengan sebutan jaringan penunjang sebab membuat tubuh kian kompak terhubung satu dengan yang lain dengan pengikat nya dapat berupa serabut pengikat , tulang , darah dan sebagainya
Prinsip jaringan ini antar satu sel dengan sel yang lain ada sela ( matriks) sehingga otot , epithel , syaraf tidak tergolong dalam jaringan ini OK
Jaringan ini mempunyai ragam yang betul-betul luas berdasarkan morfologi, letak topografis dan strukturnya.
Jaringan ikat berasal dari “mesoderm” dimana jaringan ini dapat menyusun jaringan ikat embrionl dan jaringan lemak.
Pada permulaan perkembangan embrio, ektoderm dan endoderm dipisahkan oleh lapis bibit ketiga ialah “mesoderm”.lapisan tengah yang mengatur lapisan dalam dan luar
Jaringan yang disusun oleh sel-sel lapis ini dikenal sebagai “mesenkim” yang berikutnya mesenkim berkembang menjadi jaringan penyambung/ jaringan ikat/ tulang dan darah.
Jaringan ikat tertata oleh berjenis-jenis-ragam sel ( sel yang sifatnya tetap atau malahan sel yang sifatnya sementara ).
sel prnyusun Jaringan Ikat itu antara lain
Sel mesenkim
Sel retikuler
Sel fibroblast
Sel fibrosit
Sel makrofag
Sel perisit
Sel mast
Sel plasma ( substansi ini berupa mukopolisakarida ).
Jaringan ikat bagian penyusunnya ialah
sel jaringan ikat
matrik
serabut jaringan ikat.
Perbedan Jaringan ikat dengan epitel
Beragam ragam jaringan ikat dewasa dalam tubuh hewan mempunyai sebagian perbedaan dengan jaringan epitel, antara lain :
Jaringan ikat jarang sekali berlokasi bebas, sebab umumnya terdapat dibawah jaringan epitel, atau terdapat diantara alat-alat tubuh sebagai alat pengikat atau pengisi ruang antara.
Sel-selnya relatif lebih sedikit dari pada jaringan epitel dan bahan antar selnya lebih banyak.
Perimbangan antara sel kepada bahan antar sel memperlihatkan ragam yang cukup terang, tergantung dari ragam jaringan ikat itu sendiri.
Dalam tubuh hewan dikenal berjenis-jenis format jaringan ikat, malahan ada yang mengalami modifikasi layak dengan fungsinya.
Fungsi jaringan ikat :
Pendorong, pengikat dan proteksi serta mengaitkan satu jaringan dengan jaringan lain.
Komunikasi antar sel.
Melindungi jaringan atau organ tubuh.
Pengatur suhu tubuh.
Membungkus organ.
Mengisi ronga diantara organ.
Mengangkut zat oksigen dan makanan ke jaringan lain.
Mengangkut sisa-sisa metabolism ke alat pengeluaran.
Menghasilkan kekebalan.
Pengenalan secara lazim seputar fungsi jaringan ikat sebetulnya mempermudah dalam mempelajari ragam-ragam jaringan ikat yang cukup banyak jumlahnya.
Secara lazim perbedaan morfologik umumnya memberikan perbedaan dalam fungsinya.
Ciri dan kategori jaringan ikat
Adanya sel-sel
Adanya serabut atau serat
Adanya bahan dasar (matrix) atau bahan antar sel.
Kategori Jaringan Ikat :
Jaringan ikat embrional
Jaringan ikat dewasa :
Jaringan ikat embrional meliputi
Jaringan ikat Mesenkhim
Jaringan ikat berlendir/gelatin
Jaringan ikat Mesenkhim tertata atas
sel mesenkim
Bentuk tidak teratur
Memiliki penjuluran panjang dan saling berkaitan
Awal perkembangan, tidak ada serabut
Banyak bahan dasar
Jaringan ikat berlendir/gelatin tertata atas :
Ruang sel diisi oleh gel
Terdapat sel (stellate fibroblast) yang menyusun jalinan
Terdapat pada : tali pusat, hipodermis embrio, balung ayam
Jaringan ikat dewasa :
Jaringan ikat longgar
jaringan ikat padat
Karakter jaringan ikat longgar
Terdapat dimana-mana dalam tubuh
Selnya bayak dan berjenis-jenis-ragam
Serabutnya sedikit
Matriks banyak
Fungsi jaringan ikat longgar :
Pendorong,pengisi serta pengikat alat-alat tubuh lain
Media antara pembuluh darah dan sel
Memecahkan penyebaran bakteri pada infeksi local
Membatasi persembuhan luka
Jaringan ikat padat
Ciri khas :
Serabutnya padat, dapat serabut kolagen atau elastic
Selnya relative sedikit dan macamnya terbatas
Matriks relative sedikit
Dengan memperhatikan susunan serabut, dapat kita bagi dalam:
Jaringan ikat padat teratur
Jaringan ikat padat tidak teratur:
Jaringan ikat padat teratur
Jaringan ikat Kolagen
Jaringan ikat Elastin
Jaringan ikat Kolagen mempunyai ciri :
Daya regang tinggi
Menyusun berkas
Banyak fibroblas
dan ditemui pada tendon
Jaringan ikat Elastin mempunyai ciri :
Jalinan serabut elastik yang saling berhubngan
Ditemui pada : ligamentum nuklein , otot perut herbivora
Serabut kolagen meliputi
Urat tendon
Ligamentum
Fasia (fascia)
Aponeurosis
Urat tendon
Fungsi : sebagai alat pertautan otot pada tulang, umpamanya : otot kaki umumnya mempunyai tendon yang panjang.
Ligamentum
Struktur mirip dengan tendon
sebagian besar terdiri dari serabut kolagen
tertata paralel dan padat.
Fungsi Ligamentum:
sebagai alat pengikat persendian
menyeberang dari bungkul tulang yang satu ke tulang yang lain.
Fasia (fascia)
Secara anatomi Fascia meliputi :
Fascia superfisialis: Terletak dibawah kulit, terdiri dari jaringan ikat longgar dengan banyak sel-sel lemak didalamnya
Fascia profunda : Lebih dalam lokasinya, terdiri dari jaringan ikat padat . bagian bawahnya dapat bertaut dengan tulang, ligament atau tendon. Berikutnya acap kali menyusun daun menyusup diantara otot disebut septa intermuskularis .
Aponeurosis
Struktur mirip tendon serta ligament, cuma saja lebar dan agak tipis
susunan serabut yang paralel ini dapat berlapis-lapis dengan arah yang dapat berlawanan.
Aponeurosis kadang-kadang kelihatan :
Membungkus otot
Terletak diantara otot
Dapat tidak berkaitan seketika dengan otot
Mayoritas serabut elastic:
ligamentum nuklein
tunica flava

Jaringan ikat padat tidak teratur
mayoritas serabut kolagen dengan anyaman tidak teratur tetapi kokoh.
Kerap dikenal sebagai “jaringan ikat fibrosa”
umpamanya: – Kapsula dan tunika albugenia, Korium, Periosteum dan Endosteum.
Jaringan ikat khusus :
terdapat pada jaringan limfoid dan mieloid
Jaringan retikuler Terdiri dari :
Sel-sel retikuler : Memiliki banyak penjuluran, inti besar dan pucat, sitoplasma pucat tampa ada butir-butir atau vakuola didalamnya.
Serabut retikuler
Fungsi Jaringan retikuler dipandang dari segi fisiologi ;
Ditempat tertentu masih mempunyai potensi embrionik dengan pengertian dapat menumbuhkan sebagian ragam benda darah.
Memiliki sifat fagositose umpamanya ; sel-sel RES
Memiliki sifat fibroblastic dalam arti dapat menghasilkan serabut
JARINGAN DARAH
Daerah pembentukan darah ialah :
Sumsum tulang (medulla osseum)
Limpa (lien)
Limfonodus
Limfonodulus
Thimus
Jaringan lemak
Peran
Fungsi lemak dalam tubuh hewan:
Yaitu depot lemak yang betul-betul penting bagi hewan yang hidup di tempat dingin
Isolasi panas tubuh, sebab lemak sedikit sekali melangsungkan panas
Penangkal tekanan umpamanya bantal telapak kaki
Pelindung alat-alat tubuh vital
Jaringan lemak ialah ragam tersendiri dari jaringan ikat yang didalamnya banyak mengandung sel-sel khusus yang cakap menimbun lemak.
Diantara sel-sel lemak terdapat serabut kolagen, elastic dan retikuler disamping pembuluh darah yang banyak.
Terdapat 2 Ragam jaringan lemak, ialah :
Jaringan Lemak Cokelat
Jaringan Lemak putih
Jaringan Lemak Cokelat
Ciri : –
Sel lebih kecil
Unit lemak tersebar pada sitoplasma
Kadar sitokrom tinggi
Ditemui : Rodentia, Hibernating animal
Jaringan Lemak putih

Ciri :
Sel terbagi septa menjadi kategori sel disebut lobulus
Diameter 200 mikron
Sitoplasma tipis
Sel lemak dikelilingi jaringan serabur kolagen dan elastik
Jaringan berpigmen
Jaringan ikat berpigmen banyak sel-sel mengandung pigmen berwarna cokelat kehitaman disebut “melanin”.
Sel-sel mempunyai penjuluran-penjuluran, yang dalam sitoplasma banyak terkumpul butir-butir pigmen.
Butirnya berbentuk pipih dan bulat berdiameter 0,5 mikron.
Kartilago ( jaringan Tulang Rawan )
Tulang rawan hialin.
Tulang rawan fibrosa
Tulang rawan elastik
Serabut Jaringan ikat
Pada jaringan ikat dewasa dikenal adanya tiga ragam serabut, ialah ;
Serabut kolagen
Serabut elastic
Serabut retikuler
Serabut kolagen
Sifat-sifat Serabut kolagen lazim :
Lentur sulit direnggangkan
Dapat dicerna oleh pepsin
Susah dicerna oleh tripsin yang alkalis
Jikalau direbus menjadi gelatin
Jikalau direndam dalam asam lemah menggembung tetapi dalam berair lemah bahan antar fibril larut sehingga fibril terurai
Pengolahan dengan garam berat dan asam tennin menjadikannya sulit larut.
Terdiri dari polipeptida
Lentur,energi tarik tinggi(tendon,ligamen,kapsula)
Mekanisme pembentukan serat kolagen:
menyusun prokolagen
menyusun kolagen
menyusun fibril kolagen
menyusun berkas serabut kolagen
Serabut elastis :
Diketahui sebagai “serabut kuning” sebab dalam keadaan segar beraspek kuning
Contohnya ; ligamentum nukhe, tunika flava
Sifat lazim Serabut elastis:
Bersifat elastic(di sekitar pembuluh darah,syaraf,dan lemak)
Tahan kepada pengaruh panas atau dingin , juga kepada pengaruh enjima pencernaan , selain oleh pankreatin atau elastase dari pancreas
Susah diwarnai dengan pewarnaan hematoksilin dan eosin.
Serabut retikuler
Jumlahnya dalam menyusun tubuh paling sedikit
struktur bentuknya paling halus
bercabang-cabang menyusun retikulum
Pada pewarnaan lazim tidak kelihatan, sruktur serabutnya mirip dengan serabut kolagen
terdapat di pembuluh darah,syaraf dan lemak
Perbedaannya:
Serabut lebih halus dan bertendensi menyusun reticulum
Sifat serabut retikuler lebih tahan kepada pengaruh pepsin ketimbang serabut kolagen meski strukturnya identik
Perbedaan dalam sifat argirofil antara serabut retikuler dan kolagen, tergantung pada jumlah dan susunan Unit prolisakharida yang mempersatukannya.
Sel jaringan ikat
Dalam bagian penyusun jaringan ikat, terdapat sel-sel penyusun.
Sel-sel tersebut mempunyai sifat membisu dan bermigrasi-pindah.
Sel-sel meliputi :
Jaringan ikat yang Selnya Konsisten dibagi menjadi 3 :

Fibroblast
Perisit
Sel lemak ( adiposa)
FIBROBLAST
Fibroblast, cirinya ialah :
Paling banyak dalam jumlah
Bentuk memanjang Inti Runcing
Sitoplasma pucat, inti lonjong, seperti gelendong
Aktif pada hewan muda , pada dewasa kurang aktif (fibrosit)
Fungsi : penghasil serabut
PERISIT
Perisit, cirinya ialah :

Sel berbentuk memanjang
Sel perikapiler
Inti lonjong,sitoplasma sedikit
Dianggap progenitor fibroblast
SEL LEMAK
Sel lemak, cirinya ialah :
Dapat berkelompok atau berdiri sendiri
Bentuk bulat atau polihedral
Diameter 120 mikron
Jaringan ikat yang selnya bermigrasi (motil) ialah Sel Pengembara dibagi menjadai 4 ragam
Sel Plasma
Sel Mast ( Mast Cell)
Macrophag
Melanosit
Sel plasma :
Bentuk terdapat pada jaringan ikat lazim , tetapi acap kali kelihatan pada selaput lendir saluran pencernaan dan omentum mayus.
Bentuk sel lonjong tidak teratur tetapi lebih kecil ketimbang histiosit. Inti kecil dan lokasinya ditepi dan kromatin tertata sebagai roda.
Sitoplasma bersifat basofil sebagaimana pada limfosit dibagian tengah dimana sitoplasma banyak terdapat, bersifat cemerlang, ialah tempat golgi kompleks.
Fungsi Sel Plasma ;
Kerap zat kebal (antibodies)
Sel mast:
Kerap disebut “sel tiang”.
Selnya besar format lonjong
Intinya pucat
Sitoplasmanya banyak mengandung butir-butir yang bersifat basofil.
Pewarnaan dengan toluidin mast cell berwarna biru
Dengan neutral red – merah mast.cell berwarna merah
Kedua zat warna tersebut bersifat basa.
Sel mast bentuknya agak mirip dengan leukosit basofil,
Sifat butir-butir sel mast mudah larut dalan air sehingga tidak kelihatan dengan pewarnaan H.E oleh sebab itu dibutuhkan cara khusus untuk menunjukkannya.
Banyak terdapat pada kulit dan usus.
Fungsi :
Menghasilkan heparin (antikoagulan)
Sumber histamine dalam keadaan alergi
Serotonin, suatu vasokonsriktor pada tikus
Jikalau menyusun mukopolisakharida jaringan
Makrofag
Sifat dari makrofag ada yang tetap dan mengembara.
Jikalau makrofag yang bersifat mengembara, selnya lebih besar, bolat dan lonjong, dengan sitoplasma berbusa dari pada makrofag yang bersifat tetap(histiosit)
Makrofag Sebagian :
Sel-sel kuffer yang terdapat pada dinding sinusoid hati.
Sel retikuler pada sinus dari limfonodus , jaringan lifoid serta jaringan myeloid.
Histiosit yang ditemui pada jaringan ikat.
Sel debu atau septa sells pada jaringan ikat pulmo
Microglia pada otak
Monosit, leukosit yang ada dalam aliran darah ataupun dalam jaringan ikat
Melanosit

Melanosit, cirinya ialah :
Sel pigmen
Penjuluran panjang dan banyak bercabang
Fungsi : menghasil melanin;ialah penyerap cahaya
JARINGAN DARAH
Darah dan limfe ialah jaringan ikat
Sebagian penulis buku histology umumnya enggan secara riil mencantumkan darah dan limfe kedalam kategori jaringan ikat.
Mereka lebih menyenangi membahas bab darah dan limfe secara tersendiri meski dalam review sebetulnya cenderung untuk menggolongkannya kedalam jaringan ikat.
Atas terpenuhinya kriteria jaringan ikat yang diperkuat dengan hasil-hasil penelitian electron mikroskopik pada struktur fibrin yang mirip dengan fibril-fibril serabut kolagen, kiranya tidak keliru seandainya secara tegas darah dan limfe dikolongkan kedalam jaringan ikat.

Sebagian kalangan kadang-kadang menarik garis batas antara penafsiran embrio dan fetus dengan dalih bahwa histology dan embryologi memang betul-betul erat hubungannya.
Lagipula seandainya menyangkut struktur jaringan pada fetus memasuki partus dan sebagian pekan post-partum masih belum banyak perbedaannya.
Jadi yang kita maksud dengan “jaringan ikat embrional” ialah jaringan ikat dari makhluk yang masih dalam kandungan induknya (makhluk pre-natal).
Kategori jaringan ikat dewasa jelasnya yang berasal dari hewan yang telah dewasa,
Kategori Jaringan ikat didasarkan pada :
Perimbangan serta ragam serabutnya
Susunan dari serabut serta kepadatannya
Perbedaan dalam matriks
Ragam sel-selnya.

Serat/serabut kolagen tertata atas protein kolagen berwarna putih, bersifat kuat, kurang lentur, energi regangnya tinggi, terdaapt pada tendon, tulang dan kulit. Serabut elastis tertata atas mukopolisakarida dan protein elastis, berwarna kuning, kelenturan tinggi, banyak terdapat pada pembuluh darah, ligamen, selaput tulang rawan pada larinng. Serat/serabut rutikuler tertata atas serat kolagen yang dilapisi oleh glikoprotein, warna dan sifatnya sama dengan serat kolagen dan ukurannya lebih tipis dibandingi dengan serat kolagen.
Fungsi serat tersebut ialah mengikat jaringan ikat satu dengan jaringan ikat lainnya, terdapat pada hati, limfa dan nodus limfa.
Bahan dasar tertata atas asam mukopolisakarida(Glikosaminoglikan). Menghasilkan utama mukupolisakarida ialah asam hialuronat. kian banyak kandungan asam hialuronat terdapat pula kondroitin sulfat yang dapat menyebabkan matriks menjadi kaku. Bahan dasar ialah bahan yang bersifat homogen dan separuh cair.

Secara singkatnya fungsi dari jaringan ikat ialah :
a. Untuk merekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain.
b. Membungkus organ-organ.
c. Mengisi rongga diantara organ-organ.
d. Menghasilkan imunitas.

Sel-Sel Jaringan ikat. Di dalam matriks tertanam berjenis-jenis sel-sel penyusun jaringan ikat. Sebagian ragam sel yang tertanam dalam matriks sebagai berikut.

Fibroblast Jaringan Ikat. Fibroblast ialah sel berbentuk serat berfungsi mensintesis dan mensekresikan protein pada serabut.
Makrofag Jaringan Ikat. Makrofag bentuknya berubah-ubah (tidak teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis. Makrofag dapat digerakkan atau didistribusikan ke jaringan lain yang mengalami peradangan. Magrofat juga berfungsi untuk menelan (fagosit) benda asing seperti bakteri, virus atau sel-sel yang mati
Sel Lemak Jaringan Ikat. Sel lemak berfungsi menyimpan lemak. Jaringan ikat yang mempunyai sel lemak dalam jumlah banyak disebut Jaringan adiposa.
Beragam Ragam Sel Darah Putih. Sel darah putih berfungsi melawan patogen (berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang memunculkan penyakit. Sel-sel darah putih bergerak bebas secara diapedesis di antara darah, limfa, atau jaringan ikat untuk membersihkan patogen. Sel darah putih ada 2 ragam, ialah sel darah putih granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit (yang bergranula), umpamanya eosinofil, basofil, dan neutrofil, meski yang agranulosit (tidak bergranula), ialah limfosit dan monosit
Sel Tiang (Sel Mast) Jaringan Ikat. Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi heparin dan histamin. Substansi heparin ialah suatu anti koagulan yang dapat menghambat pengubahan protrombin menjadi trombin yang berfungsi mencegah pembekuan darah. Substansi histamin ialah suatu zat yang dibuat mastosit sebagai respons kepada antigen yang layak dan berfungsi meningkatkan permeabilitas kapiler darah.

Ragam-ragam jaringan ikat lazim dibedakan berdasarkan struktur dan fungsi nya sebagai berikut:

a. Jaringan Ikat Longgar
Susunan jaringan ikat longgar dapat Anda perhatikan pada Gambar dibawah ini.

Jaringan ini mempunyai ciri ciri utama ialah susunan serat-seratnya yang longgar. Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel mast, dan plasma sel.
Jaringan ikat longgar mempunyai sebagian fungsi berikut:

Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
Menyusun membran yang mengatur jantung dan rongga perut.
Pengikat lapisan epitelium pipih menyusun lembar mesenterium.
Membantu pembuluh darah dan syaraf yang menyusup ke organ.
Memberi format organ dalam seperti kelenjar limfa, sumsum tulang, dan hati.
Contoh merekatkan organ pada otot dinding tubuh.

Jaringan ikat longgar terdapat di sekitar pembuluh darah, syaraf, dan sekitar organ tubuh. Binatang lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar ialah jaringan lemak atau jaringan adiposa. Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit. Jaringan lemak ialah jaringan ikat yang tertata dari sel-sel yang khusus untuk menyimpan lemak sebagai sumber energi saat dibutuhkan. Sel-sel ini tidak menghasilkan matriks atau serat. Jaringan lemak juga berfungsi untuk bantalan peredam benturan, sebagai pengatur kehilangan panas sehingga suhu tubuh dapat terjaga.

b. Jaringan Ikat Padat.

Jaringan ikat padat bersifat elastis sebab tertata atas serat kolagen yang berwarna putih dan padat, sehingga cairannya berkurang. Sel-sel jaringan ikat tersebut cuma fibroblas. Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat terutama kolagen yang padat. Jaringan ikat padat berfungsi untuk mengaitkan berjenis-jenis organ tubuh seperti katup jantung, kapsul persendian, fasia, tendon, dan ligamen.

Fasia ialah jaringan ikat yang berbentuk lembaran untuk membungkus otot.
Tendon ialah jaringan ikat yang mengaitkan antar otot dengan tulang.
Ligamen ialah jaringan ikat yang mengaitkan antar tulang dalam menyusun persendian

Jaringan ikat padat dibedakan menjadi jaringan-jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur. Jaringan ikat padat teratur mempunyai berkas kolagen yang tertata teratur ke satu arah, umpamanya pada tendon. Sementara itu, jaringan ikat padat tidak teratur mempunyai berkas kolagen yang menyebar menyusun anyaman kasa yang kuat, umpamanya di lapisan bawah kulit

Materi Jaringan pada Binatang :

Soal Jaringan Binatang
Organ dan system organ pada Binatang
Jaringan syaraf hewan
Jaringan otot
Jaringan ikat dengan sifat khusus
Jaringan ikat lazim
Jaringan epithelium

Baca Juga: Rumus Kerucut : Volume, Luas Permukaan, Tinggi Dan Gambar

Kita sadari bahwa kategori jaringan ikat belum dapat meliputi semua materi jaringan ikat yang terdapat pada tubuh hewan : meski demikian kategori ini perlu untuk mempelajari organisasi jaringan ikat. OK