Pengertian DNA : Komponen, Fungsi, Ciri, Replikasi Dan Struktur

3 min read

Struktur, Replikasi, Ciri Ciri, Fungsi, Komponen Dan Pengertian DNA Menurut Para Ahli

Struktur, Replikasi, Ciri Ciri, Fungsi, Komponen Dan Pengertian DNA Menurut Para Ahli

Apa itu DNA? DNA merupakan bahan yang membentuk kromosom-kromosom dan juga merupakan informasi genetik yang tersimpan dalam badan makhluk hidup. Informasi genetik ini intinya merupakan kumpulan instruksi/perintah yang mengatur sel untuk mampu melaksanakan hal-hal tertentu.

DNA abreviasi dari deoxyribonucleic acid, atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Asam Deoksiribosa Nukleat atau ADN. Kata deoxyrybo mengacu pada nama gula yang terkandung dalam DNA, yaitu deoxyrybose (deoksiribosa).

DNA ialah suatu asam nukleat yang menyimpan segala informasi biologis yang unik dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus. Struktur kimianya berupa makromolekul kompleks yang terdiri atas 3 macam molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan basa nitrogen. Peran utama dari molekul DNA ialah penyimpanan jangka panjang informasi.

DNA sering dibandingkan dengan satu set cetak biru atau resep, atau kode, alasannya berisi arahan yang diharapkan untuk membangun komponen lain dari sel, mirip protein dan molekul RNA. Segmen DNA yang membawa informasi genetik ini disebut gen, tetapi urutan DNA lain yang mempunyai tujuan struktural, atau terlibat dalam mengatur penggunaan informasi genetik.

Susunan kimia DNA ialah polimer berupa rantai panjang dari nukleotida. Perlu Kamu ingat bahwa satu nukleotida terdiri dari satu gugus fosfat, satu komponen gula pentosa (5-karbon), dan satu basa nitrogen.

Satu-satunya pembeda tiap nukleotida ialah basa nitrogen. Hanya ada 4 kemungkinan basa yang terdapat pada tiap satu nukloetida DNA, yaitu adenine (A), guanine (G), thymine (T), atau cytosine (C). Variasi urutan dari keempat basa-basa tersebut membentuk suatu kode genetik pada sel.

Mungkin hal ini dirasa aneh, hanya dengan 4 abjad yang terdapat pada DNA, suatu informasi genetik yang berbeda-beda mampu diwariskan pada keturunan makhluk hidup. Itu bahu-membahu masuk akal saja, alasannya pada kromosom terdapat berjuta-juta nukleotida, maka sangat banyak kombinasi yang berbeda meskipun hanya berasal dari 4 abjad tersebut.

Struktur, Replikasi, Ciri Ciri, Fungsi, Komponen Dan Pengertian DNA Menurut Para Ahli
DNA

Sekarang pertanyaannnya, bagaimana tiap bab DNA mampu bergabung dan sesuai?

James Watson dan Francis Crick memenangkan Nobel di tahun 1962 mengenai model penyatuan sturktur DNA. Bersama dengan Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins, mereka menyatakan bahwa struktur DNA merupakan dua untaian nukleotida yang disebut dengan double helix, dimana untaian tersebut tersusun secara spiral dengan posisi gula dan gugus fosfat terletak di sisi luar dan basa-basa nitrogen saling berpasangan di sisi dalam (menyambung kedua untaian tersebut).

Struktur Molekul DNA Utas Ganda (Double Helix)

Perlu diingat bahwa basa-basa tersebut tidak berpasangan secara acak. Erwin Chargaff meneliti lebih jauh pada basa-basa yang terkandung dalam DNA. Dia menyatakan persentase adenine (A) di dalam DNA selalu sama dengan persentase thymine (T), dan persentase guanine (G) selalu sama dengan persentase cytosine (C).

Gambaran yang diutarakan Watson dan Crick menjelaskan hasil penelitian tersebut dengan memperkirakan bahwa basa A selalu berpasangan dengan basa T sedangkan basa G selalu berpasangan dengan basa C dalam rantai DNA.

Oleh alasannya itu, A dan T serta G dan C, merupakan pasangan basa. Jika satu rantai DNA terkode ATGCCAGT, maka rantai pasangannya ialah TACGGTCA.

Struktur kimia DNA mencakup rantai nukleotida yang terdiri atas satu gula pentosa, satu gugus fosfat, dan satu basa nitrogen. Perhatikan bahwa gula dan gugus fosfat membentuk bab punggung DNA (rantai warna biru), dan dua rantai nukleotida tersebut tergabung melalui ikatan hidrogen pada basa nitrogen.

Replikasi/Penggandaan DNAUrutan pasangan basa merupakan hal yang sangat memilih dalam proses replikasi/penggandaan DNA. Penggandaan DNA merupakan proses dimana DNA ditiru untuk membentuk DNA gres yang sama kode genetiknya.

Selama penggandaan, rantai DNA terbuka (karena ikatan hidrogen yang lemah terputus), sehingga ikatan antar-basa dalam struktur molekul DNA terputus.

Dari masing-masing utas DNA tersebut (selanjutnya disebut utas cetakan) kemudian nukleotida-nukleotida yang gres disintesis menurut urutan basa yang ada di utas cetakan. Rantai nukleotida yang gres memliki urutan basa yang suplemen dengan urutan basa pada utas cetakannya.

Kemudian, sepasang utas DNA tersebut (utas DNA cetakan+utas DNA yang baru) saling terikat untuk membentuk utas DNA utuh yang gres dan mempunyai kode genetik yang sama dengan utas ganda DNA sebelumnya. Jadi, proses penggandaan tersebut menghasilkan 2 molekul DNA yang sama, yakni satu utas ganda DNA usang dan baru.

Oleh alasannya itu, proses ini dikenal sebagai semiconservative replication (penggandaan semikonservatif) alasannya satu rantai DNA menghasilkan satu rantai DNA gres yang sama.

DNA mampu mereplikasi yaitu membentuk salinan dirinya sendiri. Setiap untaian DNA berisi sekuens basis tertentu. Setiap basis juga dihubungkan oleh molekul gula dan fosfat. Bila basis membentuk anak tangga (horizontal), maka molekul gula dan fosfat membentuk bab vertikal dari tangga tersebut.
DNA merupakan abreviasi dari deoxyribonucleic acid atau dalam Bahasa Indonesia disebut asam deoksiribonukleat.

DNA berasal dari tiga kata utama yaitu deoxyribo, dan nucleid acid (asam nukleat). Arti kata deoxyribo (Wikipedia) ialah gula yang kehilangan atom oksigennya, sementara arti kata asam nukleat (Wikipedia) ialah molekul yang mengandung informasi genetik.

Molekul-molekul DNA di badan kita tersusun dalam paket-paket yang disebut kromosom. Setiap insan mempunyai 23 pasang kromosom. Satu dari 23 pasang kromosom itu, yang disebut kromosom seks, berbeda pada laki-laki dan wanita. Wanita mempunyai dua kromosom X, laki-laki mempunyai kromosom X dan Y.

Setiap organisme mempunyai jumlah kromosom yang berbeda. Misalnya, simpanze mempunyai 24 pasang, pisang 11 pasang, dan lalat hanya 4 pasang.

Selanjutnya, kromosom tersusun dalam segmen-segmen pendek DNA yang disebut gen. Bila DNA ialah buku resep, maka setiap gen ialah resepnya. Resep ini memberitahu sel-sel bagaimana menjalankan fungsi dan mengekspresikan sifat tertentu. Manusia mempunyai sekitar 25.000 gen.

Baca Juga: Badan Usaha

Gen inilah yang memilih warna rambut, jenis rambut, warna kulit, warna mata, dll. Misalnya, seseorang mempunyai rambut hitam keriting alasannya gen-gen yang diwarisi dari orangtuanya menginstruksikan sel-sel folikel rambut untuk membentuk rambut hitam dan keriting.