Pengetian Nirmana : Contoh, Prinsip, Fungsi, Manfaat Dan Jenisnya

2 min read

Jenis Jenis, Manfaat, Fungsi, Prinsip, Contoh, Dan Pengertian Nirmana Menurut Para Ahli

Jenis Jenis, Manfaat, Fungsi, Prinsip, Contoh, Dan Pengertian Nirmana Menurut Para Ahli

Meski nirmana dipahami sebagai sebuah bentuk yang tidak berbentuk. Dalam konteks desain komunikasi visual, nirmana memegang peranan penting perihal bagaimana menata dan menyusun elemen dasar desain komunikasi visual . Peranan penting lainnya, di dalam nirmana mensyaratkan tatasusun dan tatakelola unsur desain komunikasi visual dalam sebuah perencanaan komposisi yang serasi dan seimbang di dalam setiap bagiannya.

Arti nirmana :

Dibentuk dari dua kata yaitu nir berarti tidak, mana berarti makna, jikalau digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak memiliki makna.

Jika di artikan lebih dalam nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak bermakna, dilihat sebagai kesatuan pola, warna, komposisi, irama, nada dalam desain. Bentuk yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk dasar menyerupai kotak, segitiga, bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik sedemikian rupa menjadi memiliki makna tertentu.

Jenis Jenis, Manfaat, Fungsi, Prinsip, Contoh, Dan Pengertian Nirmana Menurut Para Ahli
Nirmana

Jika kita telah lebih jauh, nirmana menyerupai dengan ilmu huruf yaitu ihwal mengorganisasikan sesuatu untuk mencapai kualitas artistik pada sebuah karya seni atau desain. nirmana berbicara ihwal harmoni, keselarasan soal rasa, dan impresi pada sebuah bentuk. nirmana tidak hanya meliputi 2 dan 3 dimensi saja melainkan menjelajah sebuah ruang yang disebut dengan ruang maya.

Ruang maya ialah ruang semu dimana kita bisa berhayal ihwal sesuatu yang mebingungkan kita sendiri, dalam artian hayalan ihwal sebuah kegilaan bentuk yang sulit kita torehkan dalam media 2 dimensi ( sering disebut dengan nirmana ruang datar / nirmana dwimatra) atau 3 dimensi (sering disebut dengan nirmana ruang / nirmana trimatra).

Pengaplikasian nirmana mutlak dilakukan dalam semua bidang seni rupa dan desain. Contohnya ialah fotografi, bidang seni ini memiliki kemampuan melaksanakan hukuman ini dengan sangat baik. Kapabilitas fotografi yang merekam obyek setepat-tepatnya sanggup kita kacaukan dengan nirmana.

Tentu kita sudah biasa jikalau melihat langit yang jauh yang berwarna biru dan pepohonan yang bersahabat dengan warna hijau. Namun dengan nirmana, langit sanggup kita beri warna panas (orange/ kuning) untuk membuat kesan objek tersebut bersahabat dengan kita. Dan pohon dengan warna hambar (misal biru) untuk memberi kesan objek tersebut jauh dengan kita.

Hal ini sanggup kita terima alasannya kita memandang dari logika bentuk. Disinilah seni dan desain sanggup dinilai atas dasar kualitas artistiknya, yaitu menilai segala sesuatunya dari sisi bentuk, bukan dari hal-hal di luar bentuk (Irama Visual, 2007, hal. 160).

Elemen – elemen seni rupa sanggup dikelompokan menjadi 4 bab menurut bentuknya.

Titik, titik ialah suatu bentuk kecil yang tidak memiliki dimensi. Raut titik yang paling umum ialah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah
Garis, garis ialah suatu hasil gesekan faktual dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.

Bidang, bidang ialah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, memiliki dimensi pajang, lebar dan luas; memiliki kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.Gempal, gempal ialah bentuk bidang yang memiliki dimensi ketebalan dan kedalaman.

Definisi nirmana ialah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual menyerupai titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. nirmana sanggup diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang memiliki nilai keindahan. nirmana disebut juga ilmu tatarupa.

Nirmana ialah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen visual menyerupai titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang harmonis. Nirmana sanggup juga diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk dwimatra, trimatra yang harus memiliki nilai keindahan. Nirmana disebut juga ilmu tatarupa. Elemen –elemen seni rupa sanggup dikelompokan menjadi 4 bab menurut bentuknya.

  1. Titik, ialah suatu bentuk kecil yang tidak memiliki dimensi. Raut titik yang paling umum ialah bundaran sederhana, mampat, tak bersudut dan tanpa arah.
  2. Garis, ialah suatu hasil gesekan faktual dan batas limit suatu benda, ruang, rangkaian masa dan warna.
  3. Bidang, ialah suatu bentuk pipih tanpa ketebalan, memiliki dimensi pajang, lebar dan luas; memiliki kedudukan, arah dan dibatasi oleh garis.
  4. Gempal, ialah bentuk bidang yang memiliki dimensi ketebalan dan kedalaman. Penyusunan merupakan suatu proses pengaturan atau disebut juga komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa hukum yang perlu dipakai untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut. Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptanya. Dalam ilmu desain grafis, selain prinsip-prinsip diatas ada beberapa prinsip utama untuk tujuan komunikasi dari sebuah karya desain.
  5. Ruang Kosong (White Space), Ruang kosong dimaksudkan semoga karya tidak terlalu padat dalam penempatannya pada sebuah bidang dan menjadikan sebuah obyek menjadi dominan.
  6. Kejelasan (Clarity), Kejelasan atau clarity menghipnotis penafsiran penonton akan sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut sanggup gampang dimengerti dan tidak mengakibatkan ambigu/ makna ganda.
  7. Kesederhanaan (Simplicity), Kesederhanaan menuntut penciptaan karya yang tidak lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan seing juga diartikan sempurna dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong penikmat untuk menatap usang dan tidak merasa jenuh.
  8. Emphasis (Point of Interest), Emphasis atau disebut juga sentra perhatian, merupakan pengembangan dominasi yang bertujuan untuk menonjolkan salah satu unsur sebagai sentra perhatian sehingga mencapai nilai artistic. Mine coins – make money:

Komposisi dari bentuk-bentuk menjadi satu susunan yang baik. Ada beberapa hukum yang perlu dipakai untuk menyusun bentuk-bentuk tersebut.

Baca Juga: Jenis Jenis Fungsi Contoh

Walaupun penerapan prinsip-prinsip penyusunan tidak bersifat mutlak, namun karya seni yang tercipta harus layak disebut karya yang baik. Perlu diketahui bahwa prinsip-prinsip ini bersifat subyektif terhadap penciptany