Pengertian Hukum Newton : Fungsi, Bunyi, Rumus Dan Contohnya

7 min read

Contoh, Rumus, Bunyi, Fungsi Dan Pengertian Hukum Newton Menurut Para Ahli

Contoh, Rumus, Bunyi, Fungsi Dan Pengertian Hukum Newton Menurut Para Ahli – Hukum Newton yaitu aturan wacana gaya pada suatu benda yang di temukan dan dikemukakan oleh Sir Isaac Newton. Hukum newton ini disebut juga dengan tiga aturan gerak monumental yang kemudian dikembangkan ia dalam bukunya yaitu Mathematical Principles of Natural Philosopy (The Principia)

Hukum Pertama Newton wacana gerak sering pula dsebut aturan kelembaman, kelembaman yaitu sifat dasar dari sebuah benda. Yaitu benda akan mempertahankan kedaannya.

Hukum pertama Newton berbunyi” sebuah benda yang membisu akan tetap membisu dan yang bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan selama tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya” atau mampu juga kalimatnya dibalik menjadi “ selama resultan gaya yang bekerja pada sebuah partikel sama dengan nol maka benda membisu akan tetap membisu atau bergerak dengan kecepatan tetap akan bergerak dengan kecepatan tetap”.

Contoh, Rumus, Bunyi, Fungsi Dan Pengertian Hukum Newton Menurut Para Ahli

Hukum newton wacana gerak sering juga dituliskan
∑F = 0 , maka partikel akan membisu atau

Gerak lurus beraturan(glb)

Contoh positif untuk konsep aturan kelembaman dalam kehidupan sehari-hari.
Misalkan kau sedang naik kendaraan(mobil) yang bergerak atau melaju cepat tiba-tiba di rem mendadak. Apa yang terjadi dengan tubuh kamu? Pasti tubuh kau akan terdorong kedepan.

Atau pola kedua ketika kau sedang naik angkutan kota dengan laju tetap tiba-tiba angkutan kota digas atau kecepatnnya ditambah maka tubuh kau akan terdorong ke belakang. Dari pola pertama dan kedua menunjukkan bahwa benda dalam hal ini cenderung akan mempertahankan keaadaannya. Makara yang sedang bergerak akan tetap bergerak atau yang membisu akan tetap membisu bila tidak ada resultan gaya yang bekerja padanya.

Hukum pertama Newton menyatakan keadaan keseimbangan sebuah partikel yaitu sebagai prasarat sebuah partikel berada dalam keadaan keseimbangan, yaitu sebuah partikel dikatakan seimbang bila ∑F = 0 . Blogger disini menyebutnya sebagai partikel alasannya yaitu kalau untuk benda ada syarat tersendiri yang akan dibahas terpisah dalam posting keseimbangan benda

Newton mempunyai nama lengkap Sir Isaac Newton seorang ilmuwan kelahiran Inggris dengan nama kecil Isaac anak pria keluarga Newton seorang petani di pedesaan Inggris. Lahir di Woolsthorpe-by-Colsterworth, Lincolnshire, 4 Januari 1643. Atas jasa-jasa ia terhadap Ilmu pengetahuan serta mengharumkan nama bangsa dan kerajaan Inggris pada ketika itu maka kerajaan menunjukkan gelar kebangsawanan “Sir”. Nama Newton diabadikan untuk penamaan satuan gaya “Newton”. 1 Newton = 1kgms-2.

Hukum pertama Newton wacana gerak ini dikemukakan Newton sesudah mempelajari gagasan Galileo seorang Ilmuwan Italia yang menyampaikan bahwa” sebuah partikel atau benda yang bergerak lurus beraturan tidak memerlukan gaya” atau yang biasa disingkat glb

Meski dalam kehidupan positif kondisi atau keadaan jumlah gaya sama dengan nol sulit terjadi namun konsep ini sangat membantu untuk mempelajari konsep-konsep mekanika atau ilmu yang mempelajari wacana gerak dalam fisika klasik.

Hukum Newton Ke-2 Tentang Gerak

persamaan aturan ke-2 Newton
Hukum ke-2 Newton wacana gerak sebagai dasar untuk mempelajari dinamika gerak lurus yaitu, ilmu yang mempelajari gerak dengan memperhitungkan penyebabnya. Sebelum dinamika gerak lurus yaitu Kinematika gerak lurus yaitu yaitu: ilmu yang mempelajari gerak tanpa memperhitungkan penyebabnya

Hukum ke-2 Newton wacana gerak menyatakan bahwa percepatan yang diberikan oleh resultan gaya yang bekerja pada sauatu benda yaitu sebanding dengan resultan gaya serta berbanding terbalik dengan massa benda.

Secara matematis aturan ke-2 Newton dinyatakan dalam gambar di atas
Satuan untuk gaya yaitu kgm/s2 atau diganti dengan nama Newton mirip yang sudah dibahas dalam posting aturan pertama Newton.

Satuan Newton “N” harus ditulis dengan karakter kapital lantaran Newton mengambarkan nama orang.
Untuk pola konsep percepatan dan gaya contohnya pada ketika kau naik sepeda, atau naik sepatu roda ketika menuju jalan yang menurun, maka sepatu roda kau akan bertambah kecepatannya. Artinya gerak kau yang menggunakan sepatu roda mengalami penambahan kecepatan..

Gaya yang menjadikan benda jatuh di permukaan bumi atau sifat benda yang akan bergerak menuju kepermukaan bumi yaitu gaya berat. Gaya berat yaitu massa benda kali percepatan grafitasi atau dinyatakan dengan persamaan
W= m.g

Keterangan W(weight)=F= gaya berat(kg)
m=massa(kg)
g=percepatan grafitasi bumi

Jadi kini kau sudah dan jangan hingga lupa lagi perbedaan konsep antara massa dan berat. Kalau massa yaitu besaran pokok sedangkan berat yaitu besaran turunan yaitu massa kali percepatan grafitasi. Massa dalam mekanika klasik besarnya mutlak contohnya bila kau mengukur massa dimanapun di katulistiwa dibandingkan dengan di kutub utara tentunya akan tetap sama atau kau banding sebuah benda yang massanya m diukur di permukaan bumi dengan diukur di bulan massanya akan tetap. Berbeda halnya dengan berat yang dipengaruhi oleh percepatan grafitasi bila kau membandingkan mengukur berat di permukaan bumi dengan di bulan akan berbeda lantaran perbedaan grafitasi tersebut.

Hukum Newton Ke-3 Tentang Gerak

Hukum ke-3 Newton wacana gerak
Hukum Newton ke-3 wacana gerak menyampaikan bahwa: Jika benda pertama mengerjakan gaya pada benda ke-2, maka benda ke-2 akan mengerjakan gaya pada benda pertama, yang besarnya sama dan arah berlawanan..

Hukum Newton ke-3 wacana gerak ini menunjukkan bahwa gaya ini akan ada bila ada dua benda yang saling ber interaksi. Pada aturan ke-3 Newton ini gaya-gaya selalu berpasangan. Jika benda P mengerjakan gaya pada benda Q, maka benda Q akan mengerjakan gaya pula pada benda P. Yang besarnya sama tapi arah berlawanan.

Hukum Newton ke-3 wacana gerak ini dinamakan juga dengan aturan aksi-reaksi.
Faksi = – Freaksi
Penjelasannya yaitu bila benda P mengerjakan gaya pada benda Q dinamakan sebagai gaya aksi, sebaliknya bila benda Q mengerjakan gaya pada benda P dinamakan dengan gaya reaksi. Besar gaya aksi-reaksi selalu sama tetapi arah berlawanan.

Konsep fisika dari agresi reaksi yaitu sebagai berikut:
Pasangan agresi reaksi ada bila dua benda berinteraksi
Aksi reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda
Aksi reaksi sama besar tetapi berlawanan arah

contoh pasangan gaya agresi reaksi adalah:
seorang anak menggunakan skate-board dan berdiri mengahadap tembok. Jika anak tersebut mendorong tembok(Faksi), maka tembok akan mendorong tangan dengan besar gaya yang sama tetapi berlawanan (Freaksi)sehingga anak tersebut terdorong ke belakang.

Saat palu besi memukul ujung paku berarti palu mengerjakan gaya pada ujung paku(Faksi) maka paku akan menunjukkan gaya pada palu(Freaksi)
Ketika kaki atlit renang menolak dinding tembok bak renang(Faksi) maka tembok bak renang kan mengerjakan gaya pada kaki perenang(Freaksi) sehingga perenang terdorong ke depan

Terdapat kesalahan pemahaman diantara para siswa dalam mempelajari agresi reaksi diantaranya

Pasangan gaya berat dan gaya normal sering dikatakan sebagai agresi reaksi. Kenyataannya menurut konsep bahwa gaya berat dengan gaya normal bukan bekerja pada dua benda yang berbeda tapi bekerja pada satu benda yang sama jadi pasangan gaya berat dan gaya normal bukan agresi reaksi. Yang merupakan pasangan agresi -reaksi untuk sebuah benda yang di letakkan di atas meja yaitu gaya berat atau gaya grafitasi benda yang ditarik bumi sebagai agresi maka benda pun akan menarik bumi sebagai gaya reaksi.

Gaya Normal (N) yaitu gaya kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus dengan bidang sentuh kalau dua benda bersentuhan. Contoh bila sebuah kotak di letakkan di atas meja maka permukaan meja akan mengerjakan gaya pada kotak. Contoh lain jalan akan menunjukkan gaya pada permukaan ban yang bersentuhan dengan jalan. Pasangan gaya tarik gravitasi antar planet dan matahari juga termasuk pasangan gaya agresi reaksi.

PENERAPAN HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

A. Penerapan Hukum-Hukum Newton wacana gerak dalam Kehidupan
Hukum-hukum Newton wacana gerak mampu menjelaskan beberapa kejadian gerak dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, alasan mengapa pengendara kendaraan beroda empat dianjurkan untuk menggunakan sabuk pengaman. Menurut Hukum I Newton suatu benda akan cenderung mempertahankan kedudukannya. Jika benda diam, cenderung tetap diam, dan kalau benda bergerak cenderung terus bergerak.

Ketika naik kendaraan beroda empat ada dua kemungkinan yang terjadi, yaitu kendaraan beroda empat membisu tiba-tiba bergerak dan ketika melaju kencang tiba-tiba kendaraan beroda empat direm mendadak.

Baca Juga : Porifera

Pada kemungkinan pertama(mobil membisu tiba-tiba bergerak ),tidak terlalu berbahaya lantaran tubuh akan tertahan oleh jok mobil, tetapi pada kemungkinan kedua (mobil tiba-tiba di rem) sangat berbahaya lantaran tubuh akan cenderung bergerak dan kalau tidak menggunakan sabuk pengaman tubuh mampu terhenyak pada dashboard mobil. Seseorang akan mengalami gaya tekan dasboard kendaraan beroda empat sebesar 10 kali berat badannya kalau tidak boleh mendadak pada kelajuan 70 km/jam.

Dengan menggunakan sabuk pengaman kecelakaan semacam itu mampu diminimalisiasi. Mobil-mobil terbaru selain dilengkapi sabuk pengaman, juga ditambah dengan balon udara yang akan menggembung kalau terjadi tabrakan. Sabuk Pengaman Mengapa kendaraan beroda empat perlu terus-menerus diinjak pedal gasnya biar kelajuan sepeda motor konstan? Selain gaya dorong mesin, kendaraan beroda empat juga mengalami gaya-gaya tabrakan baik dari mesin maupun udara.

Menurut Hukum I Newton, biar benda bergerak dengan kelajuan konstan, resultan gaya harus sama dengan nol. Karena itu gaya tabrakan ini harus diimbangi Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6 Penerapan Hukum-hukum Newton dalam Gerak 6 – 7 dengan gaya tarik/dorong mesin sepeda motor dengan cara digas. Ketika kendaraan beroda empat bergerak dengan kelajuan konstan, gaya dorong mesin sama dengan gaya gesek.

Mobil dan Gaya Gesekan Mengapa sepeda balap dirancang seringan mungkin? Sepeda Balap Dibuat Seringan Mungkin Menurut Hukum II Newton semakin ringan sepeda yang digunakan, semakin sedikit gaya yang harus diberikan biar sepeda melaju dengan percepatan tertentu. Semakin ringan sepeda berarti waktu yang diharapkan untuk mencapai kecepatan tertentu juga semakin cepat atau mampu dikatakan akselerasinya tinggi. Hal ini tentunya juga mampu menghemat tenaga bagi pembalap.

Karena itu, sepeda balap dibentuk dari materi khusus yang sangat kuat, tetapi juga sangat ringan. Mengapa seorang karateka harus mempunyai kuda-kuda yang kokoh? Karateka dan Kuda-kudanya Menurut Hukum III Newton, setiap ada agresi selalu ada reaksi. Menurut Hukum I Newton, benda yang mempunyai inersia besar akan sulit digerakkan dan kalau Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6 Penerapan Hukum-hukum Newton dalam Gerak 6 – 8 bergerak sulit dihentikan.

Dengan kuda-kuda yang baik, seorang karateka seperti menyatu dengan lantai sehingga inersianya besar. Dengan demikian, tidak gampang roboh ketika terpukul lawan. Apa sajakah aplikasi Hukum I, II dan III Newton dalam bidang pekerjaan? Hukum I, II dan III Newton amat diharapkan dalam banyak sekali bidang pekerjaan terutama yang berkaitan dengan mekanika. Perancangan dan konstruksi bangunan contohnya banyak memanfaatkan Hukum I dan III Newton wacana gerak lantaran konstruksi bangunan lebih banyak memerlukan kajian statika atau mekanika pada benda-benda diam. Sementara, para insinyur yang bekerja dengan benda-benda bergerak sering memerlukan perhitungan yang cermat terkait dengan penerapan Hukum II Newton wacana gerak.

Berbagai Kegiatan Mekanika Beberapa pola permasalahan mekanika yang lain antara lain sebagai berikut. Dua buah balok dihubungkan dengan sebuah tali ringan melalui sebuah katrol yang tanpa gesekan. Benda 50 kg terletak di atas lantai yang mempunyai koefisien tabrakan 0,2, sementara benda 30 kg tergantung di udara. Berapakah percepatan sistem benda? Jawab Sketsa gaya-gaya yang bekerja pada sistem benda mampu digambarkan sebagai berikut (Gambar 6.8).

Gambar 6.8 Gaya-gaya yang Bekerja pada Sebuah Benda dan Diagram Gayanya Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6 Penerapan Hukum-hukum Newton dalam Gerak 6 – 9 Karena terdapat tabrakan antara balok 1 dan lantai, berlaku rumus: f N m g N ges = μ. = μ. . = 0,2.50.9,8 = 98 m .a T 98N 1 = − Pada m2, berlaku rumus: g m .a 2 2 − = Jika dua buah persamaan tersebut dijumlahkan, akan didapatkan: 2,4 s2 m Makara percepatan sistem benda yaitu 2,4 m/s2. Dua buah balok dihubungkan dengan sebuah tali ringan melalui sebuah katrol yang tanpa gesekan.

Benda 50 kg terletak di atas lantai yang mempunyai koefisien tabrakan 0,8, sementara benda 30 kg tergantung di udara. Berapakah percepatan sistem benda? Jawab Sketsa gaya-gaya yang bekerja pada sistem benda mampu digambarkan sebagai berikut. Gaya-gaya yang Bekerja pada Sebuah Benda dan Diagram Gayanya Karena terdapat ada tabrakan antara balok 1 dan lantai, berlaku rumus: f N m g N ges = μ. = μ. . = 0,8.50.9,8 = 392 392N Pada m2, berlaku rumus: Jika dua buah persamaan tersebut dijumlahkan akan didapatkan: 1,2 s2 a = − m Meskipun secara matematis perhitungan tersebut benar, dalam kenyataannya mustahil benda bergeser ke kiri.

Inilah salah satu sifat gaya tabrakan yang penting. Jika gaya tarik besarnya lebih kecil daripada gaya gesekan, Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6 Penerapan Hukum-hukum Newton dalam Gerak 6 – 10 benda masih dalam keadaan diam. Jadi, lantaran gaya tarik 294 N sementara gaya tabrakan statis maksimum yaitu 392, bergotong-royong benda

tetap diam.Menurut aturan I Newton, besarnya gaya tabrakan yaitu 294, yakni saling menghilangkan dengan gaya tarik yang disebabkan oleh benda 2. Balok A massanya 2 kg dan balok B massanya 3 kg terletak di atas lantai yang licin tepat sebagaimana Gambar 6.10 di bawah.

Sistem Dua Buah Balok Dikenai Gaya Jika balok A menerima gaya dorong sebesar 50 N, carilah: a) percepatan tiap-tiap balok! b) gaya aksi-reaksi antara balok A dan balok B! Jawab: Percepatan tiap-tiap balok mampu dihitung dari perbandingan gaya dengan keseluruhan massa sistem. 10 . 5 50 s2 N m m m a F A B = = + Σ = Makara percepatan sistem benda yaitu 10 m/s2.

Untuk mencari gaya agresi reaksi antara kedua balok kita mampu menerapkan aturan II Newton untuk salah satu balok. Misalnya balok A resultan gaya yaitu selisih gaya dorong dan gaya reaksi balok B ( BA f ). Pada balok A berlaku rumus: 2 50 50 BA A BA A f m f m a F − = − = Σ = f N BA 50 − = 2.10 = 20 Makara = 30 N Gaya tersebut sama dengan gaya yang diterima oleh balok B akhir agresi balok A Ilmu Pengetahuan Alam 2 Paket 6 Penerapan Hukum-hukum Newton dalam Gerak 6 – 11 Rangkuman

1. Permasalahan gerak dalam kehidupan sehari-hari mampu dijelaskan dengan menggunakan Hukum Newton wacana gerak.

2. Permasalahan gerak pada benda membisu dan benda bergerak dengan kelajuan konstan mampu dianalisis dengan Hukum-hukum Newton I wacana gerak.

3. Permasalahan gerak pada benda yang bergerak dengan percepatan konstan mampu dianalisis dengan Hukum-hukum Newton II wacana ergak.

4. Permasalahan yang terkait dengan korelasi antar benda-benda mampu dianalisis dengan Hukum-hukum Newton III wacana gerak