Pengertian Ideologi Pancasila : Sejarah, Tujuan, Contoh Dan Fungsi

3 min read

Ideologi Pancasila

Fungsi, Konsep, Makna, Contoh, Tujuan, Sejarah Dan Pengertian Ideologi Pancasila Menurut Para Ahli

Apa itu ideologi Pancasila ? Pancasila sebagai ideologi negara dan bangsa indonesia yang merupakan pandangan hidup seluruh rakyat indonesia. Ideologi pancasila bersifat terbuka artinya ideologi pancasila mampu berkontribusi dengan kemajuan zaman dengan tetap berlandaskan ideologi pancasila atau nilai-nilai pancasila.

Ideologi Pancasila merupakan nilai-nilai luhur budaya dan religius bagi bangsa indonesia. Pancasila berkedudukan sebagai ideologi negara atau bangsa jadi pengertian ideologi pancasila yaitu kumpulan nilai/norma yang menurut sila-sila pancasila.

Ideologi pancasila mengandung nilai intrumental, nilai dasar, dan nilai praktis.Pancasila lahir dan diangkat dari nilai-nilai akhlak istiadat dan kebudayaan serta religius yang terdapat dalam pandangan-pandangan hidup indonesia sebelum membentuk sebuah negara indonesia atau sebelum lahirnya negara indonesia.

Pengertian Ideologi Pancasila

Pancasila sebagai ideologi berarti bahwa pancasila menjadi pandangan hidup bagi bangsa indonesia Secara umum.

Contoh Ideologi Pancasila

Contoh Pancasila Sebagai Ideologi Negara yaitu nilai-nilai yang terkandung di dalam pancasila menjadi keinginan normatif di dalam penyelenggaraan negara. Secara luas Pengertian Pancasila Sebagai Ideologi Negara Indonesia yaitu visi atau arah dari penyelenggaraan kehidupan.

Berbangsa dan bernegara di Indonesia ialah contoh terwujudnya ideologi pancasila serta kehidupan yang menjunjung tinggi ketuhanan, nilai kemanusiaan, kesadaran akan kesatuan, berkerakyatan serta menjunjung tinggi nilai keadilan.Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila sebagai ideologi terbuka.

Nilai dasar yaitu hakikat kelima sila Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan. Nilai dasar tersebut merupakan esensi dari sila-sila Pancasila yang sifatnya universal sehingga dalam nilai tersebut terkandung cita-cita, tujuan serta nilai-nilai yang baik dan benar.

Tujuan Ideologi Pancasila

Betapapun pentingnya nilai-nilai dasar tersebut, namun sifatnya belum proporsional, artinya kita belum mampu menjabarkan secara pribadi dalam kehidupan sehari-hari. Penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 sendiri menunjuk pada adanya Undang-Undang sebagai pelaksanaan aturan dasar tertulis itu.

Tujuan Ideologi Pancasila yang terkandung dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 memerlukan pembagian terstruktur mengenai lebih lanjut sebagai isyarat untuk kehidupan nyata. Penjabaran lebih lanjut ini kita namakan nilai instrumental.

Nilai instrumental harus tetap mengacu kepada nilai-nilai dasar yang dijabarkannya. Penjabaran itu mampu dilakukan secara kreatif dan dinamis dalam bentuk-bentuk gres untuk mewujudkan semangat yang sama, dalam batas-batas yang dimungkinkan oleh nilai dasar itu.

Penjabaran itu terang dilarang bertentangan dengan nilai-nilai dasar yang dijabarkannya. Dokumen konstitusional yang disediakan untuk pembagian terstruktur mengenai secara kreatif dari nilai-nilai dasar itu yaitu ketetapan MPR, peraturan perundang-undangan, dan kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya. Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.

Sejarah Ideologi Pancasila

Sejarah Ideologi Pancasila merupakan realisasi nilai-nilai instrumental dalam bentuk pengalaman yang bersifat konkret dalam kehidupan sehari-hari, dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dalam pengamalan nilai praksis inilah akan tampak apakah pembagian terstruktur mengenai serta eksplisitasi nilai-nilai dasar ideologi Pancasila itu sesuai atau tidak dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika masyarakat.

Ideologi Pancasila sebagai Ideologi terbuka. Artinya, ideologi Pancasila mampu mengikuti perkembangan yang terjadi pada negara lain yang mempunyai ideologi yang berbeda dengan Pancasila dalam banyak sekali aspek kehidupan masyarakat.

Hal ini disebabkan karenq ideologi Pancasila mempunyai nilai-nilai yang meliputi; nilai dasar, nilai instrumental, dan nilai praktis. Pengertian Ideologi terbuka yaitu ideologi yang tidak dimutlakkan.

Dapat diartikan juga bahwa nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari kekayaan rohani, tabiat dan budaya masyarakatnya sendiri. Ideologi terbuka merupakan ideologi yang mampu berinteraksi dengan perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal.

Fungsi Ideologi Pancasila

Selain itu, Pancasila bukan merupakan ilham gres atau perenungan suatu kelompok atau golongan tertentu, melainkan Pancasila berasal dari nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa. Dengan demikian, Pancasila pada hakikatnya berlaku untuk seluruh lapisan serta unsur-unsur bangsa secara keseluruhan. Oleh lantaran itu, ciri khas Pancasila mempunyai kesesuaian dengan bangsa Indonesia.

Ideologi Pancasila sebagai Ideologi tertutup yaitu ideologi yang bersifat mutlak. Dengan kata lain bahwa Fungsi Ideologi Pancasila tertutup merupakan anutan atau pandangan dunia atau filsafat yang memilih tujuan-tujuan dan norma-norma politik dan sosial, yang ditasbihkan sebagai kebenaran yang dilarang dipersoalkan lagi, melainkan harus diterima sebagai sesuatu yang sudah jadi dan harus dipatuhi.

Pada pasal 1 ketetapan MPR tersebut menyatakan bahwa pancasila sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 45 ialah dasar negara dari negara NKRI yang harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara. Dari ketetapan MPR tersebut mampu kita ketahui bahwa di Indonesia kedudukan pancasila sebagai ideologi nasional, selain kedudukannya sebagai dasar negara.

Fungsi Pancasila sebagai Ideologi Negara Indonesia yaitu sebagai sarana pemersatu masyarakat, sehingga mampu dijadikan mekanisme penyelesaian konflik, mampu kita telusuri dari gagasan para pendiri negara Indonesia ihwal pentingnya mencari nilai-nilai bersama yang mampu mempersatukan banyak sekali golongan masyarakat di Indonesia

Makna Ideologi Pancasila

Pancasila diangkat dari nilai-nilai akhlak istiadat, nilai-nilai kebudayaan serta nilai religius yang terdapat dalam pandangan hidup masyarakat Indonesia sebelum membentuk negara. Dengan kata lain, Makna Ideologi Pancasila merupakan bahan Pancasila diangkat dari pandangan hidup masyarakat Indonesia sendiri.

Ketetapan bangsa Indonesia mengenai pancasila sebagai ideologi negara tercantum dalam ketetapan MPR No. 18 Tahun 1998 ihwal pencabutan dari ketetapan MPR No. 2 tahun 1978 mengenai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila dan Penetapan ihwal Penegasan Pancasila sebagai Dasar Negara.

Sebagai contoh, kebiasayaan bahu-membahu dan bermusyawarah yaitu nilai-nilai luhur budaya bangsa yang terdapat dalam Pancasila. Pancasila sebagai Ideologi berarti Pancasila dijadikan sebagai pandangan hidup bagi bangsa Indonesia.

Adapun tujuan pendidikan pancasila sebagai pendidkan berkarakter ialah sebagai berikut; Pendidikan pancasila mengarahkan perhatian pada moral yang dibutuhkan diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari, yaitu sikap yang memancarkan akidah dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam masyarakat yang terdiri atas banyak sekali golongan agama.

Sikap yang bersifat kemanusiaan yang adil dan beradab, sikap kebudayaan, dan beraneka ragam kepentingan sikap yang mendukung kerakyatan yang mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan perorangn dan golongan. Dengan demikian perbedaan pemikiran, pendapat atau kepentingan diatasi melalui keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Konsep Ideologi Pancasila

Misi Konsep Ideologi Pancasila : Misi pendidikan Pancasila di sekolah tinggi tinggi menjadi sumber nilai dan fatwa bagi penyelenggaraan acara studi dalam mengantarkan mahasisiwa menyebarkan kepribadiaannya.

Visi Konsep Ideologi Pancasila: Bertujuan membantu mahasiswa biar bisa mewujudkan nilai dasar agama dan kebudayaan serta kesadaran berbangsa dan bernegara dalam menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni yang dikuasainya dengan rasa tanggung jawab kemanusiaan.

Baca Juga: Komunis

Nilai-nilai pancasila harusnya mampu mewarnai setiap mekanisme penyelesaian konflik yang ada di dalam masyarakat. Secara normatif mampu dinyatakan bahwa penyelesaian suatu konflik hendaknya dilandasi oleh nilai-nilai religius, nilai kemanusiaan, mengedepankan persatuan, menjunjung tinggi mekanisme demokratis dan berujung pada terciptanya keadilan.