Pengertian Stomata : Tipe, Waktu, Struktur, Fungsi, Mekanisme

3 min read

Mekanisme, Fungsi, Struktur, Waktu, Tipe Dan Pengertian Stomata Menurut Para Ahli Lengkap

Mekanisme, Fungsi, Struktur, Waktu, Tipe Dan Pengertian Stomata Menurut Para Ahli

Masing-masing stomata diapit oleh sepasang sel penjaga. Sel penjaga mengontrol diameter stomata dengan cara mengubah bentuk yang akan menyempitkan atau melebarkan celah diantara kedua sel tersebut. Ketika sel penjaga mengambil air melalui osmosis, sel penjaga akan membengkak. Ketika sel kehilangan air, menjadi lembek, serta mengkerut, sel-sel tersebutakan mengecil secara bersamaan kemudian menutup ruangan diantaranya

Berdasarkan letak sel penutupnya, stomata mampu dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
(1) Stomata fanerofor,
Pengertian Jaringan Epidermis, Stomata dan Trikomata serta Jaringan Gabus pada Tumbuhan
yaitu stomata yang sel-sel penutupnya terletak pada permukaan daun (menonjol) sehingga
memudahkan pengeluaran air, contohnya pada flora hidrofit.

(2) Stomata kriptofor,
yaitu stomata yang sel-se penutupnya berada jauh di bawah permukaan daun (tersembunyi), fungsinya untuk mengurangi penguapan yang berlebihan. Contohnya pada flora xerofit

Mekanisme, Fungsi, Struktur, Waktu, Tipe Dan Pengertian Stomata Menurut Para Ahli

Stomata pada umumnya membuka pada ketika matahari terbit dan menutup pada ketika hari gelap, sehingga masuknya CO2 yang diharapkan untuk fotosintesis pada siang hari. Umumnya pada proses pembukaan stomata memerlukan waktu selama satu jam. Stomata juga peka terhadap kelembaban atmosfer.

Stomata akan menutup kalau selisih kandungan uap air di udara dan dalam ruang antar sel melebihi kritis (Purwanti, 2008).
Pergerakan pori stomata disebabkan oleh perubahan volume sel penjaga yang diatur oleh keluar masuknya ion K+ dan ion-ion lain dari dan ke sel penjaga selama proses pembukaan dan penutupan stomata.

Selain itu cahaya, konsentrasi CO2, kelembaban, dan hormon flora merupakan beberapa faktor yang menghipnotis membuka dan menutupnya stomata. Cahaya mengakibatkan membukanya stomata sedangkan keadaan gelap mampu meningkatkan konsentrasi CO2 dan turunnya kelembaban yang berakibat pada tertutupnya stomata. Diantara sekian banyak hormon tumbuhan, ABA (asam absisat) dan auksin merupakan hormon flora yang besar lengan berkuasa pada pergerakan stomata. ABA (asam absisat) mengakibatkan menutupnya stomata, sedangkan auksin mengakibatkan terbukanya

Goldsworthy dan Fitter (1992), menyatakan bahwa perubahan dalam ukuran pori-pori stomata disebabkan oleh perubahan dalam kesimbangan turgor antar sel-sel epilog dan sel-sel tetangga atau sel-sel epidermis yang berdekatan. Suatu kenaikan turgor dalam sel penutup, atau suatu penurunan turgor dalam sel tetangga menghasilkan pembukaan stomata melalui gerakan-gerakan menjauhi dinding-dinding antiklinal sel epilog (Fitter, 1992).

Stomata akan membuka kalau tekanan turgor kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor sel penjaga disebabkan oleh masuknya air ke dalam sel penjaga. Proses masuknya air tersebut berasal dari tekanan tinggi ke kawasan bertekanan rendah.

Tinggi rendahnya potensial air ini bergantung pada jumlah materi yang terlarut (solute) di dalam cairan sel. Semakin banyak jumlah materi yang terlarut maka potensial osmotik sel akan semakin rendah. Semakin rendah potensial osmotik sel maka semakin rendah pula turgiditas sel.

Jika sel bersifat flacid (kendor), stomata akan menutup (Lakitan, 2004).
Heddy, (1990) Stomata akan membuka kalau tekanan turgor kedua sel penjaga meningkat. Peningkatan tekanan turgor oleh sel penjaga disebabkan oleh masuknya air kedalam sel penjaga tersebut.

Pergerakan air antar sel akan selalu dari sel yang memiliki potensi air lebih tinggi ke sel dengan potensi lebih rendah. Tinggi rendahnya potensi air sel tergantung pada jumlah materi yang terlarut dari cairan tesebut, semakin banyak materi yang terlarut maka potensi yang terjadi pada sel semakin rendah.

Kerapatan uap air diudara tergantung dengan resistensi stomata dan kelembaban nisbih dan juga suku udara tersebut, untuk perhitungan laju transpirasi. Kelembaban nisbih didalam rongga substomata dianggap 100%. Jika kerapatan uap air didalam rongga substomata sepenuhnya tergantung pada suhu ( Tjitrosoepomo, 1998 ).

Daya hantar secara pribadi dipengaruhi oleh besarnya bukaan stomata. Semakin besar bukaan stomata maka daya hantarnya akan semakin tinggi. Pada beberapa goresan pena dipakai beberap istilah resistensi stomata. Dalam kekerabatan ini daya hantar stomata berbanding dengan resistensi stomata ( Cambpell, 2003 ).

B. Faktor-faktor lain yang mengakibatkan membuka dan menutupnya stomata adalaha sebagai berikut :

  1. Karbondioksida (CO2)
    Pembentukan stomata berkurang kalau kadar CO2 di ruang antar sel bertambah. Jika hasil fotosintesis higienis berkurang kadar CO2 di ruang antar sel meningkat dan tahanan stomata akan meningkat. Sebaiknya kalau fotosintesis higienis meningkat, ruang antar sel akan mengakibatkan terbukanya ruang antar sel akan mengakibatkan terbukanya stomata.
  2. Cahaya
    Pengurangan cahaya mengakibatkan pembukaan celah stomata berkurang pada kebanyakan tumbuhan. Hal ini tidak tergatung pada balasan stomata terhadap kenaikan CO2 di ruang antar sel akhir penurunan laju fotosinetesis.
  3. Suhu
    Jika faktor lain dalam keadaan konstan, biasanya stomata akan membuka lebih besar kalau suhu naik.
  4. Potensial Air Daun
    Pembukaan celah stomata biasanya berkurang kalau potensial air daun menurun. Perubahan pembukaan air biasanya dianggap disebabkan oleh kenaikan kadar absisat yang dihasilkan dalam mesofil dengan lajuyang tinggi atau oleh keduanya pada potensial daun berkurang.
  5. Kelembaban
    Beberapa jenis flora menawarkan balasan stomata secara pribadi terhadap kelembaban, sehingga kenaikan kelembaban relatif mengakibatkan celah stomata mengecil.
  6. Angin
    Pada kebanyakan tumbuhan menaikkan kecepatan angin yang besar mampu mengakibatkan stomata menutup.
  7. Laju Fotosintesis
    Peranan laju fotositesis akan menjadikan pembukaan stomata dan dengan demikian menahan air serta meningkat potensial air melalui pengurangan respirasi.

C. imbas membuka dan menutupnya stomata terhadap tanaman

  1. Fotosintesis
    Fotosintesis ialah proses pembuatan kuliner dengan santunan sinar matahari, karbondioksida, dan air. Tanaman memperoleh karbon dioksida dari atmosfer yang diambil melalui stomata. Molekul air kemudian dipecah menjadi hidrogen dan oksigen. Oksigen kemudian dilepaskan di atmosfer sebagai produk sampingan. Oksigen dirilis keluar melalui stomata. Oleh karena, stomata mampu dikatakan berperan sebagai media pertukaran gas.
  2. Transpirasi
    Transpirasi ialah proses penguapan air dari permukaan tanaman. Penguapan dilakukan melalui bukaan stomata. Transpirasi membantu tumbuhan menjaga suhu tubuhnya biar tidak terlalu panas sekaligus juga membantu transfer mineral dan materi lainnya ke banyak sekali kepingan tanaman. Sebagaimana diketahui bahwa tumbuhan menyerap air dan mineral melalui akar. Agar mineral dari akar mampu diedarkan ke seluruh kepingan tanaman, maka diharapkan proses penguapan. Tekanan yang memaksa akar mentransfer mineral dan air ke seluruh kepingan tumbuhan akan terjadi seiring proses penguapan yang terjadi pada stomata.
  3. Mencegah Kehilangan Air
    D. Fungsi lain stomata ialah untuk membatasi kehilangan air. Hal ini dilakukan dengan pembukaan dan penutupan stomata. Tanaman tidak mampu menciptakan kuliner di malam hari lantaran tidak adanya sinar matahari. Itu sebab, pada malam hari stomata menutup untuk menghindari penguapan air yang tidak perlu. Segera sehabis sinar matahari mengenai daun, terjadi apa yang disebut perubahan tekanan turgor. Tekanan turgor akan menciptakan sel penjaga berbentuk mirip sabit yang kemudian membuka pori-pori stomata. Terbukanya stomata berarti proses fotosintesis, transpirasi, dan respirasi akan berlangsung. Pembukaan dan penutupan stomata juga tergantung pada kondisi lingkungan. Dalam suhu yang sangat tinggi, stomata akan menutup untuk mencegah kehilangan air

D. Kapan Membuka dan Menutupnya Stomata
Pada sebagian besar tumbuhan, stomata membuka pada waktu siang hari dan menutup pada malam harinya. Pada kondisi tertentu, stomata mampu juga menutup pada siang hari khususnya pada sore hari.

Buka tutup stomata dan perubahan ukurannya disebabkan oleh perubahan bentuk sel penjaga yang dibangun sedemikian rupa sampai turgor akan besar lengan berkuasa terhadap membuka dan menutupnya stomata tersebut.

Baca Juga:

Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghipnotis menutup dan membukanya stomata, maka kami melaksanakan percobaan terhadap irisan daun keladi yang di rendam dalam larutan kalium dan kalsium.