Rantai Makanan : Hewan, Kambing, Manusia, Di Laut Dan Di Sawah

2 min read

Rantai Makanan Hewan, Kambing, Manusia, Di Laut Dan Di Sawah

Rantai Makanan Hewan, Kambing, Manusia, Di Laut Dan Di Sawah

Dalam ekosistem, terjadi hubungan antar-organisme dan juga lingkungannya. Kekerabatan yang terjadi di antara organisme atau individu hal yang demikian cukup rumit dan saling mempengaruhi satu sama lainnya. Kekerabatan antara unsur hayati dan juga non-hayati hal yang demikian kemudian bermuara pada suatu metode ekologis yang kemudian kita sebut eksosistem.

Dan di dalam pola interaksi hubungan hal yang demikian ikut serta melibatkan terjadinya siklus biogeokimia, sejumlah aliran kekuatan dan juga rantai makanan. Apa yang disebut dengan rantai makanan? Pengertian rantai makanan tak lain yaitu serangkaian cara kerja beralihnya kekuatan dari sumbernya yaitu tumbuhan melalui organisme yang memakan dan yang dimakan. Berikut figur rantai makanan dan pembagiannya.

Dalam suatu ekosistem pengertian rantai makanan yaitu suatu cara kerja urutan makan dan dimakan yang menyusun garis lurus tertentu. Di alam, cara kerja makan dan dimakan tidaklah sesederhana yang dibuktikan. Akan tapi cara kerja itu terjadi dan berlangsung amat rumit dan tak menyusun alur yang lurus. Sebagian rantai makanan yang satu dengan lainnnya saling berkaitan sehingga menyusun semacam jaringan ( website ) yang dinamakan jaring-jaring makanan.

Pada rantai makanan biasanya diawali dari produsen akan tapi keadaan seperti ini tak lah totaliter, kenyataan di alam menampakkan adanya beberapa pola biasa yang berlaku. Sehingga para ahli ekologi membedakan rantai makanan menjadi 3 jenis jenis yaitu sebagai berikut :

  1. Macam Perumput
    Rantai makanan jenis perumput melibatkan tumbuhan hijau sebagai produsen pada tingkatan trofik I dicontoh oleh herbivora sebagai konsumen pada tingkatan trofik II dan karnivora sebagai konsumen pada tingkatan trofik III dan seterusnya. Contoh : – pada ekosistem sawah : padi –tikus–ular sawah . Padi sebagai produsen ( trofik I ), tikus sebagai konsumen I ( trofik II ) dan ular sawah sebagai konsumen II ( trofik III ).
  2. Macam Detritus.
    Pada rantai makanan jenis dstritus melibatkan sisa-sisa komponen tubuh mahkluk hidup yang terlepas dari tubuh berupa fragmen atau hancuran dan disebut sebagai detritus pada tingkatan troofik I, dicontoh oleh binatang-binatang yang memakan detritus yang disebut detritivor ( seperti : bakteri, jamur, rayap, cacing tanah dan sebagainya ) pada tingkatan trofik II dan seterusnya. figur : pada ekosistem kebun : hancuran daun ( seresah ) à cacing tanah à ayam à musang.
  3. Rantai makanan jenis Parasit
    Pada rantai makanan jenis parasit melibatkan mahkluk hidup yang hidupnya sebagai parasit (menumpang pada mahkluk hidup lain dengan \\”merebut\\” makanan dari mahkluk hidup yang ditumpanginya). figur : pada ekosistem kebun : tanaman mangga à benalu à ulat à burung pemakan ulat.

Pembagian Rantai Makanan

Sebagian ahli ekologi membagi 4 jenis rantai pokok di dalam metode rantai makanan, antara lain sebagai berikut:

Rantai Pemangsa

Rantai ini merupanan dasar utama dimana tumbuhan hijau berlaku sebagai produsen. Peraluhan energinya diawali dari organisme herbivora atau penyantap tumbuhan mengkonsumsi tanaman. Organisme herbivora ini disebut juga dengan nama konsumen tingkat I. Selanjutnya, organisme yang menyantap tumbuhan hal yang demikian dimangsa oleh organisme lainnya yang disebut karnivora. Si karnovora hal yang demikian kemudian dinamai Konsumen tingkat II. Selanjutnya yaitu organisme yang memangsa karnivora ataupun herbivora yaitu omnivore dan dikenal dengan nama lain Konsumen tingkat III.

Rantai Parasit

Siklus rantai yang satu ini diawali dari organisme yang besar sampai organisme yang hidup sebagai parasit dengan mengambil makanan dari inang-nya. Contoh rantai makanan yang satu ini yaitu cacing pita, jamur, benalu dan juga bakteri.

Rantai Saprofit

Rantai yang satu ini diawali dari matinya suatu organisme dan kemudian berujung pada daur ulang atau penguraian oleh jasad renik. Contohnya yaitu jamur dan juga bakteri. Masing-masing rantai tak berdiri sendiri tapi saling berkesinambungan satu sama lain.

Rantai Makanan Menjadi Jaring Makanan

Mengamati pola di atas, dapat kita simpulkan bahwa rantai makanan yaitu peristiwa dimana terjadi perpindahan kekuatan atau makanan dari yang satu ke mahluk hidup lainnya dalam suatu urutan tertentu. Berikut figur rantai makanan yang simpel:

Dari gambar di atas kita dapat mengamati terjadi sejumlah peristiwa antara lain:
Rerumputan atau tumbuhan dimakan oleh organisme tikus.
selanjutnya, tikus dimangsa oleh sang ular.
Kemudian ular hal yang demikian dimangsa oleh burung elang.

Saat sang elang meninggal, dia akan mati dan kemudian membusuk. Pada cara kerja hal yang demikian dia akan diuraikan oleh mikroorganisme seperti bakteri dan kemudian diresapi lagi oleh tanah tempat tanaman seperti rerumputan tumbuh.
Peristiwa-peristiwa hal yang demikian di atas yaitu rantai makanan. Dalam urutan hal yang demikian kita dapat dengan mudah mengidentifikasi yang mana konsumen tingkat I yaitu tikus, konsumen tingkat ke-II yaitu ular, dan konsumen tingkat ke-III yaitu elang.

BACA JUGA : Surat Resmi

Jaring-jaring Makanan
Ada banyak figur rantai makanan lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahawa terdapat jenis jenis rantai makanan. Kalau rantai makanan yang satu berkaitan dengan rantai makanan lainnya karenanya akan terbentuk sesuatu yang dikenal dengan istilah jaring-jaring makanan. Dalam jaring-jaring makanan, tak ada lagi urutan yang runut seperti pada rantai makanan. Coba cermati gambar yang ada di atas, dimana konsumen tingkat pertama tak cuma satu, demikian selanjutnya.