Fungsi, Ciri Ciri, Karakteristik, Jenis Jenis, Contoh Dan Pengertian Perusahaan Manufaktur
Manufaktur ialah suatu cabang industri yang mengaplikasikan mesin, peralatan dan tenaga kerja dan suatu medium proses untuk mengubah materi mentah menjadi barang jadi untuk dijual.
Istilah ini bisa digunakan untuk kegiatan manusia, dari kerajinan tangan hingga ke produksi dengan teknologi tinggi, namun demikian istilah ini lebih sering digunakan untuk dunia industri, dimana materi baku diubah menjadi barang jadi dalam skala yang besar.
Perusahaan manufaktur berkaitan erat dengan proses produksi yang mengolah materi baku menjadi barang jadi yang siap dijual. Proses produksi yang dilakukan ialah pembelian materi baku, memperkerjakan buruh secara pribadi dengan menggunakan biaya pabrikasi.
Setelah proses produksi selesai barulah tercipta barang jadi yang siap dijual. Dibawah ini kita akan membahas biaya – biaya yang umum digunakan pada perusahaan manufaktur.
Biaya Produksi
Biaya yang mengacu pada proses terjadinya suatu produk yang diproduksi. Seperti biaya listrik yang digunakan untuk mengoperasikan peralatan pabrik, penyusutan peralatan pabrik dan bangunan, materi pembantu dan pegawai pabrik (selain tenaga kerja langsung). Biaya produksi dibagi atas biaya materi baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.
Biaya materi baku (raw materials cost) ialah semua materi yang secara pribadi telah membentuk satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan dalam suatu produk. Contoh materi baku perusahaan rokok ialah tembakau.
Biaya tenaga kerja pribadi (direct labor cost) ialah upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang secara pribadi menangani proses produksi. Contoh tenaga kerja pribadi pada perusahaan rokok ialah pelinting rokok.
Biaya overhead pabrik (overhead cost) ialah biaya produksi selain biaya materi baku dan biaya tenaga kerja pribadi yang ikut membentuk suatu barang jadi. Biaya overhead pabrik tidak sanggup diidentifikasikan secara pribadi dengan barang yang dihasilkan.
Biaya Overhead Pabrik harus dimasukkan dalam biaya persediaan barang jadi pada neraca, serta dalam harga pokok penjualan pada laporan keuntungan rugi perusahaan. Biaya overhead terdiri atas :
Bahan penolong, yaitu bahan-bahan yang diharapkan dalam pembuatan produk yang penggunaannya relative kecil atau terlalu sulit untuk diperlakukan sebagai materi langsung.
Tenaga kerja tidak langsung, yaitu honor dan upah tenaga kerja yang secara fisik tidak pribadi berafiliasi dengan pembuatan produk.
Biaya produksi tidak pribadi lainnya contohnya biaya perlengkapan pabrik, biaya penerangan pabrik, biaya penyusutan mesin dan gedung pabrik, dll.
Contoh sederhana penghitungan biaya harga pokok produksi perusahaan manufaktur Harga Pokok Produksi :
- Persediaan awal materi baku xx
- Pembelian xx
- Persediaan final materi baku (xx)
———
– Biaya Bahan Baku xxx
– Biaya Tenaga Kerja Langsung xxx
– Biaya Overhead xxx
——– - Biaya Produksi xxx
- Persediaan awal, Barang Dalam Proses xxx
——– - Persediaan total, Barang Dalam Proses xxx
- Persediaan akhir, Barang Dalam Proses ( xxx )
——— - Harga Pokok Produksi xxx
Biaya Non Produksi (Biaya Administrasi)
Biaya yang meliputi kegiatan yang berafiliasi dengan pemasaran, manajemen dan umum, dan beban bunga. Karena prinsip akuntansi tidak menganggap biaya ini sebagai biaya produksi, maka bukan termasuk dalam persediaan atau biaya pokok penjualan. Sebaliknya, biaya non produksi hanya dilaporkan sebagai beban pada laporan keuntungan rugi.
Biaya Pemasaran ialah meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para pembeli hingga dengan pengumpulan piutang menjadi kas.
Biaya Administrasi dan Umumm meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi manajemen dan umum yaitu biaya perencanaan, penentuan taktik dan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan semoga berdaya guna dan berhasil guna
Biaya Finansial yaitu semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi finansial maksudnya fungsi pemenuhan dana yang diharapkan oleh perusahaan
Karakteristik yang membedakan perusahaan manufaktur dengan perusahaan dagang terletak pada biaya pokok produksi.
Siklus kegiatan perusahaan dagang dimulai dengan pembelian barang dagangan tanpa pengolahan lebih lanjut dan diakhiri dengan penjualan kembali barang dagangan tersebut. Dalam perusahaan ini, siklus akuntansi biaya dimulai dengan pencatatan harga pokok barang dagangan yang dibeli dan berakhir dengan penyajiaan harga pokok barang yang dijual
Manufaktur ada dalam segala bidang sistim ekonomi. Dalam ekonomi pasar bebas, manufakturing biasanya selalu berarti produksi secara masal untuk dijual ke pelanggan untuk mendapatkan keuntungan.
a. Sejarah dan perkembangan
Kata manufaktur berasal dari bahasa Latin manus factus yang berarti dibentuk dengan tangan. Kata manufacture muncul pertama kali tahun 1576, dan kata manufacturing muncul tahun 1683. Manufaktur, dalam arti yang paling luas, ialah proses merubah materi baku menjadi produk.
Proses ini meliputi (1) perancangan produk, (2) pemilihan material, dan (3) tahap-tahap proses dimana produk tersebut dibuat. Pada konteks yang lebih modern, manufaktur melibatkan pembuatan produk dari materi baku melalui beragam proses, mesin dan operasi, mengikuti perencanaan yang terorganisasi dengan baik untuk setiap aktifitas yang diperlukan. Mengikuti definisi ini, manufaktur pada umumnya ialah suatu aktifitas yang kompleks yang melibatkan banyak sekali variasi sumberdaya dan aktifitas sebagaiberikut:
a) Perancangan Produk – Pembelian – Pemasaran-
b) Mesin dan perkakas – Manufacturing – Penjualan
c) Perancangan proses – Production control – Pengiriman-
d) Material – Support services – Customer service
Hal-hal di atas telah melahirkan disiplin ilmu wacana teknik manufaktur. Sesuai dengan definisi manufaktur, keilmuan teknik manufaktur mempelajari perancangan produk manufaktur dan perancangan proses pembuatannya serta pengelolaan sistem produksinya (sistem manufaktur).
Meskipun teknik manufaktur pada banyak sekali perguruan tinggi tinggi mempunyai ke-khas-an sendiri-sendiri namun selalu ada belahan yang sama pada jurusan-jurusan tersebut.
Keilmuan teknik manufaktur selalu berbasis kepada aktifitas pembuatan produk manufaktur yang melibatkan banyak sekali aktifitas dan sumberdaya mirip yang telah diuraikan di atas.Jika dicermati, bidang ilmu teknik manufaktur bahwasanya merupakan sinergi (gabungan yang saling menguatkan) dari jurusan teknik mesin dan teknik industri.
Dari teknik mesin diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan perancangan produk dan perancangan proses pembuatan, sedangkan dari teknik industri diadopsi ilmu-ilmu yang terkait dengan pengelolaan sistem di industri manufaktur (industri yang menghasilkan produk manufaktur). Dengan demikian akan ada beberapa matakuliah yang bisa dijumpai terdapat pada ketiga jurusan tersebut (overlapping).
Karena sinergi tersebut, di beberapa perguruan tinggi tinggi yang belum mempunyai teknik manufaktur sebagai jurusan tersendiri, keilmuan teknik manufaktur biasanya menjadi belahan dari jurusan teknik mesin atau teknik industri. Dengan demikian banyak bidang ilmu di kedua jurusan tersebut yang juga dipelajari di jurusan teknik manufaktur.
Seperti yang telah dituliskan sebelumnya, teknik manufaktur berafiliasi dengan produk-produk manufaktur.
Yang dimaksud produk manufaktur di sini ialah produk-produk yang pembuatannya melalui banyak sekali proses manufaktur. Sebagai ilustrasi, mari kita perhatikan dan kita periksa beberapa obyek di sekitar kita: arloji, kursi, stapler, pensil, kalkulator, telpon, panci dan pemegang lampu. Kita segera akan menyadari bahwa semua obyek tersebut mempunyai bentuk yang berbeda.
Benda-benda tersebut tidak akan bisa kita jumpai ada di alam ini sebagaimana seakan-akan tersedia begitu saja di ruangan kita. Benda-benda tersebut telah ditransformasikan (diciptakan/dibuat) dari banyak sekali material dan dirakit hingga menjadi benda-benda yang kita pergunakan sehari-hari.
Beberapa obyek terdiri dari satu komponen, mirip paku, baut, kawat, gantungan baju. Namun demikian, kebanyakan obyek – mesin pesawat terbang (ditemukan tahun 1939), ballpoint (1938), oven roti (1926), mesin basuh (1910), AC (1928), lemari es (1931), mesin fotocopy (1949), dan semua jenis mesin, serta ribuan produk lainnya – dibangun dari perakitan sejumlah komponen yang terbuat dari banyak sekali jenis material. Semua komponen tersebut dibentuk melalui banyak sekali proses yang disebut manufaktur (manufacturing).
Di samping produk-produk final tersebut, manufaktur juga melibatkan aktifitas dimana produk yang dibentuk dipergunakan untuk membuat produk. Produk tersebut ialah mesin-mesin yang digunakan untuk membuat banyak sekali macam produk. Misalnya mesin press untuk membuat plat lembaran menjadi bodi mobil, mesin-mesin untuk membuat komponen, atau mesin jahit untuk memproduksi pakaian. Aspek yang sama pentingnya ialah perbaikan dan perawatan (service and maintenance) mesin-mesin tersebut selama umur hidupnya.
Contoh Permasalahan Dalam Pengembangan Produk Manufaktur
Sebagai pola permasalahan di dalam perancangan dan pembuatan produk manufaktur, berikut ini diilustrasikan bagaimana permasalahan di dalam perancangan dan pembuatan paper clip. Paper clip, benda yang sangat sederhana yang kita jumpai sehari-hari, dikembangkan pertamakali oleh Johan Vaaler, seorang warganegara Norwegia dan mendapatkan hak paten pada tahun 1901.Anggaplah bahwa kita akan memproduksi paper clip. Sebelum proses produksi berlangsung, langkah pertama ialah merancang paper clips tersebut.
Pada proses merancang produk tersebut, banyak sekali pertanyaan akan muncul, material jenis apa yang akan dipilih untuk membuat produk tersebut? Apakah material logam atau non logam mirip plastik? Jika dipilih logam, logam jenis apa? Jika dipilih material kawat, berapakah diameternya? Apakah penampangnya harus berbentuk lingkaran atau ada yang berbentuk lain?
Jika kehalusan permukaan kawatnya penting, seberapa garang seharusnya? Bagaimana caranya membentuk paper clip dari kawat tersebut? Apakah ditekuk dengan tangan atau dengan menggunakan alat bantu? Jika diperlukan, mesin apa yang harus dirancang atau dibeli untuk membuat memproduksinya? Jika sebagai perusahaan mendapatkan order 100 buah clip atau 1 juta clip, apakah pendekatan manufakturnya akan berbeda?
Kekakuan dan kekuatan juga tergantung kepada diameter kawat dan desain klip. Termasuk di dalam proses perancangan ialah pertimbangan-pertimbangan mirip jenis (style), penampilan fisik (appearance) dan kehalusan permukaan dari clip tersebut. Perhatikan, misalnya, bahwa beberapa jenis klip mempunyai tabrakan di permukaannya, untuk memperlihatkan gaya tekan yang lebih baik.
Setelah menuntaskan perancangan, material yang cocok harus dipilih. Pemilihan material memerlukan pengetahuan wacana kebutuhan akan fungsi dan pemakaian produk tersebut, dan ini mengarahkan kepada pemilihan material yang tersedia secara irit untuk memenuhi tuntutan tersebut pada harga yang sedapat mungkin paling murah.
Pemilihan material juga melibatkan pertimbangan akan ketahanannya terhadap korosi, alasannya ialah clip seringkali dipegang dan kontak dengan kotoran serta gangguan lingkungan lainnya. Perhatikan, adakala ada bekas karat akhir yang ditinggalkan oleh clip pada kertas yang disimpan pada waktu yang lama.
Banyak hal wacana clip ini yang harus ditanyakan. Apakah material yang dipilih bisa menahan lekukan (bending) pada ketika proses pembuatan, tanpa retak atau patah? Bisakah kawat dipotong tanpa menimbulkan keausan pada pisaunya? Akankah bekas potongannya halus atau meninggalkan permukaan yang tajam?
Akhirnya, metode pembuatan apakah yang paling irit pada laju produksi yang diperlukan, sehingga kompetitif di pasar dan menghasilkan keuntungan. Selanjutnya, metode pembuatan yang sempurna dengan perkakas yang tepat, mesin dan peralatan harus dipilih untuk membentuk kawat menjadi paper clip.
Contoh di atas ialah pola banyak sekali duduk perkara di dalam produksi suatu produk yang relatif sederhana, pada produk-produk lain mungkin akan dijumpai masalah-masalah yang jauh lebih rumit.
Terutama bila produk tersebut melibatkan teknologi tinggi dan diproduksi dalam jumlah banyak sehingga melibatkan banyak mesin, akomodasi maupun tenaga kerja. Sebuah mobil, misalnya, terdiri dari sekitar 15.000 komponen, pesawat terbang transport C-5A terbuat dari lebih dari empat juta komponen dan pesawat Boeing 747-700 terbuat dari enam juta komponen.
Semuanya dibentuk dengan beragam proses yang disebut manufaktur (manufacturing). Dengan demikian bisa dibayangkan luasnya area industri manufaktur, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih.
Bagi kebanyakan negara industri, manufaktur merupakan tulang punggung perekonomian. Sebagai aktifitas ekonomi manufaktur menyumbang 20 hingga 30% nilai dari produk dan jasa yang dihasilkan di suatu negara.
Kenyataan itu telah menunjukan bahwa peluang sarjana teknik manufaktur masih terbentang luas.
B. Jenis- Jenis Perusahaan Manufaktur
Manufaktur ialah komponen besar dari ekonomi modern. Semuanya dari merajut untuk ekstraksi minyak untuk produksi baja berada di bawah deskripsi manufaktur. Konsep manufaktur terletak pada gagasan mengubah materi baku, baik organik atau anorganik, menjadi produk yang digunakan oleh masyarakat. Biro Statistik Tenaga Kerja Amerika mengklasifikasikan manufaktur menjadi ratusan subfield dan sub-subbidang. Daftar ini akan menyederhanakan ke dalam enam sektor umum.
- Pakaian dan Tekstil
Pakaian dan tekstil yang berbasis di sekitar pengolahan wol mentah untuk membuat kain, serta merajut dan menjahit untuk membuat pakaian. Industri ini meliputi penjahit dan semua yang terlibat dengan kain dan menjahit. Ini juga meliputi semua penggunaan produk wol dan baku lainnya untuk membuat handuk dan seprai. Sintetis mirip polyester dimasukkan dalam manufaktur kimia. Materi, bukan produk, ialah di sentra mendefinisikan sektor ini. - Minyak, Kimia dan Plastik
Sektor ini terlibat dalam mengganti oli materi kimia, batubara dan minyak mentah menjadi produk yang sanggup digunakan. Bagian dari sektor ini meliputi pembuatan sabun, resin, cat dan pestisida. Hal ini juga meliputi pembuatan obat-obatan. Karet manufaktur dianggap sebagai belahan dari pekerjaan plastik. Tentu saja, itu juga meliputi penggunaan minyak mentah untuk membuat plastik tertentu, serta bensin dan materi kimia lainnya. - Elektronika, Komputer dan Transportasi
Bidang ini erat terkait, meskipun biasanya mereka diperlakukan sebagai bidang yang berbeda. Banyak produk di bidang ini menggunakan daya listrik, dan semua menggunakan sumber daya. Bidang ini meliputi semua peralatan dan mikro-prosesor, semi-konduktor dan chip. Ini juga meliputi semua peralatan audio-visual. Sektor transportasi mendefinisikan diri, termasuk semua, kereta api kendaraan beroda empat dan pesawat yang tidak jatuh di bawah sektor lain, mirip pekerjaan logam atau manufaktur kimia. - Makanan
Pangan, pertanian dan peternakan penggalangan ialah yang paling sederhana dari semua industri manufaktur. Dimasukkannya pertanian hari ke manufaktur memperlihatkan bagaimana pertanian telah berubah selama bertahun-tahun, lebih menjiplak sebuah pabrik untuk produksi pangan dari pertanian organik-gaya masa yang lalu. Sektor ini meliputi semua bentuk produksi pangan, dari peternakan ke meja makan, termasuk hal-hal mirip pengalengan dan memurnikan. - Logam
Seiring dengan minyak dan manufaktur kimia, logam juga merupakan belahan dari apa yang sering disebut “industri berat,” sementara sisanya dari sektor adakala disebut “industri ringan,” atau “berorientasi konsumen industri.” Logam meliputi semua besi, manufaktur aluminium dan baja, serta keterampilan penempaan, pelapisan ukiran, dan stamping. - Kayu, Kulit dan Kertas
Produk-produk ini semua agak sederhana untuk mendefinisikan dan memahami. Kayu meliputi semua bentuk lantai manufaktur atau perumahan, serta menggergaji dan laminating. Kulit meliputi semua penyamakan dan menyembuhkan (sementara penciptaan pakaian kulit berada di bawah tekstil). Proses kertas dilambangkan oleh pencucian dari pulp kayu mentah menjadi produk kertas dari banyak sekali jenis.
C. Karakteristik Perusahaan Manufaktur
Karakteristik perusahaan manufaktur mempunyai sifat yang berbeda dengan jenis perusahaan jasa. Konsep perbedaan huruf ini menjadi salah satu hal yang menimbulkan perbedaan taktik kedua jenis perusahaan ini mempunyai perbedaan.
Salah satu taktik yang mempertimbangkan duduk perkara karakteristik perusahaan manufaktur ini terkait dengan penetapan konsep 4P dalam pemasaran mereka. Yaitu meliputi Product, Price, Place dan Promotion. Sebuah perusahaan manufaktur harus mempertimbangkan produk apa yang akan mereka ciptakan serta memilih harga jual pada produk tersebut.
Jika antara produk dan harga sudah terselesaikan, hal selanjutnya yang perlu dipikirkan ialah wacana Place, yaitu dimana produk tersebut hendak dipasarkan. Agar bisa meraih konsumen dalam proses pemasaran produk tersebut, perusahaan harus bisa membuat komunikasi pemasaran dalam rangka pelaksanaan proses promosi.
Hal ini demi memperkenalkan masyarakat wacana sebuah produk dan juga nilai penting produk tersebut bagi masyarakat. Selain itu, masyarakat juga akan diedukasi dimana bisa mendapatkan produk yang dipasarkan tersebut.
Sebagai perusahaan yang memproduksi barang, maka karakteristik perusahaan manufaktur lebih bersifat komplek. Sebab, hal ini terkait dengan sistem yang dijalankan perusahaan tersebut. Untuk jenis perusahaan jasa, tidak melewati masa produksi barang. Mereka hanya bersifat sebagai mediator antara penyedia kebutuhan dan pengguna saja.
Beberapa karakteristik perusahaan manufaktur berdasarkan teori ialah sebagai berikut :
Produk yang dihasilkan bisa dilihat secara kasat mata atau mempunyai wujud. Sementara pada perusahaan jasa, produk yang mereka hasilkan yakni jasa, tidak bisa dilihat namun hanya bisa dirasakan.
Konsumen tidak mempunyai tugas dalam proses produksi sebuah perusahaan manufaktur. Dalam karakteristik perusahaan manufaktur ini, konsumen hanya akan menikmati hasil produksi saja.
Konsumen bisa menilai suatu produk ketika belum menggunakan produk tersebut atau juga sesudah menggunakan produk tersebut. Sedangkan pada perusahaan jasa, seorang konsumen harus mengkonsumsi layanan jasa untuk bisa memperlihatkan evaluasi atas produk yang dihasilkan perusahaan jasa.
Untuk proses penyampaian pada konsumen, bisa dilakukan tanpa memerlukan kontak fisik. Salah satunya melalui jasa agen atau memanfaatkan sistem pemasaran modern menggunakan internet.
Adanya ketergantungan konsumen untuk mencari produk yang ada. Sehingga, produsen mempunyai kewenangan mutlak untuk menyediakan jumlah barang di pasaran. Hal ini berdampak pada harga jual sebuah produk. Karena makin sedikit barang yang tersedia, makin tinggi harga produk tersebut kalau undangan tidak berkurang.
Persediaan (Inventory);
Berdasarkan perusahaan dagang, dalam perusahaan manufaktur biasanya terdiri dari tiga macam, yakni:
Persediaan materi baku (raw materials inventory)
Persediaan barang dalam proses (work in process inventory)
Persediaan barang jadi (finished goods inventory)
Biaya Manufaktur (Manufacturing Cost)
Biaya-biaya yang terjadi dalam perusahaan manufaktur selama suatu periode disebut biaya manufaktur (manufacturing cost), atau lebih dikenal dengan biaya pabrik. Biaya ini digunakan untuk menuntaskan barang yang masih sebagian selesai di awal periode, barang-barang yang dimasukkan dalam proses produksi periode itu dan barang-barang yang gres sanggup diselesaikan sebagian di final periode. Pada dasarnya biaya pabrik sanggup dikelompokkan menjadi:
a. Biaya materi baku (raw materials cost) yaitu biaya untuk bahan-bahan yang sanggup dengan gampang dan pribadi diidentifikasikan dengan barang jadi. Contoh materi baku ialah kayu bagi perusahaan mebel atau tembakau bagi perusahaan rokok.
b. Biaya tenaga kerja lansung (direct labor cost) ialah biaya untuk tenga kerja yang menangani secara pribadi proses produksi atau yang sanggup diidentifikasikan pribadi dengan barang jadi. Contoh buruh pribadi ialah tukang kayu dalam perusahaan mebel atau pelinting rokok dalam perusahaan rokok (Sigaret Kretek Tangan = SKT).
c. Biaya overhead pabrik (overhead cost) ialah biaya-biaya pabrik selain materi baku dan tenga kerja langsung. Biaya ini tidak sanggup diidentifikasikan secara pribadi dengan barang yang dihasilkan.
D. Laporan Keuangan Perusahaan Manufaktur
Laporan keuangan perusahaan manufaktur tidak jauh berbeda dengan laporan keuangan perusahaan pada umumnya. Perbedaan yang paling terlihat hanyalah terdapat dalam rekening-rekeningnya saja.
Perbedaan rekening tersebut terutama alasannya ialah perusahaan manufaktur melaksanakan proses pengolahan materi mentah menjadi materi jadi. Sedangkan perusahaan dagang tidaklah demikian.
Laporan keuangan biasanya dibentuk minimal satu tahun sekali di final periode akuntansi. Laporan keuangan itu sendiri terdiri dari tiga laporan, yaitu neraca atau balance sheet, laporan keuntungan rugi, dan laporan modal atau laporan perubahan posisi keuangan.
Di dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur, neraca dan laporan keuntungan rugi lebih digunakan untuk kepentingan manajemen perusahaan. Sementara laporan posisi keuangan digunakan oleh pemilik perusahaan manufaktur dan atau para pemegang saham.
Pihak yang Berkepentingan
Beberapa pihak yang membutuhkan informasi dalam laporan keuangan diantaranya ialah investor yang menanamkan modalnya, investor potensial yang diharapan akan menanamkan modalnya, pemasok, karyawan atau pegawai, pemberi santunan dari bank maupun dari non-bank, konsumen, pemerintah, dan masyarakat umum.
Pihak-pihak yang berkepentingan pada laporan keuangan mempunyai kebutuhan informasi yang berbeda. Jadi, di samping penyusunan laporan keuangan yang standar, biasanya disertakan pula beberapa informasi yang diminta khusus oleh pemakai tertentu.
Keterbatasan Laporan Keuangan
Meskipun laporan keuangan sanggup memperlihatkan posisi keuangan suatu perusahaan, namun tidak sepenuhnya laporan keuangan tersebut sanggup dijadikan landasan dalam mengambil keputusan manajemen.
Pada laporan keuangan perusahaan manufaktur, biasanya perusahaan manufaktur menyimpan modal yang cukup banyak, sehingga kekeliruan dalam mengambil keputusan tentulah memperlihatkan imbas yang tidak sepele. Berikut ialah beberapa keterbatasan laporan keuangan:
1) Laporan keuangan hanya menyediakan data kuantitatif :Dengan kata lain, laporan keuangan mengabaikan beberapa data kualitatif yang mungkin sangat berarti untuk dijadikan materi pertimbangan. Misalnya tingkat kesetiaan konsumen pada produk, kesan produk di mata pelanggan, kemampuan karyawan atau pegawai yang handal serta profesional, dan lain sebagainya.
2) Laporan keuangan berisi istilah-istilah yang bersifat teknis Beberapa istilah teknis tersebut lebih sering ditemukan dalam laporan keuangan perusahaan manufaktur. Setiap pembaca, apapun latar belakangnya, akan dipaksa untuk memahami istilah teknis yang tercantum dalam laporan keuangan atau mereka tidak akan memahami isi laporan keuangan yang disodorkan padanya sama sekali.
3) Adanya beberapa variasi metode perhitungan :Hal ini sanggup memperlihatkan kesalahpahaman antara akuntan yang menyusun laporan keuangan dan pemakai laporan keuangan. Beberapa variasi metode perhitungan tersebut setidaknya muncul pada metode perhitungan penyusutan aktiva tetap, perhitungan keuntungan rugi perusahaan, dan evaluasi persediaan (bahan baku, materi dalam proses, maupun materi jadi).
4) Laporan keuangan mengacu pada data-data historis yang telah terjadi di masa lampau Hal ini menimbulkan laporan keuangan tidak sanggup dijadikan sebagai satu-satunya sumber tumpuan informasi dalam menetapkan suatu kebijakan. Karena di sisi lain, dalam menetapkan suatu kebijakan, haruslah dipertimbangkan pula proyeksi atau kecenderungan atau peramalan terhadap beberapa kondisi di masa mendatang.
Sebagai contoh, laporan keuangan perusahaan manufaktur memperlihatkan bahwa produknya memperlihatkan keuntungan yang besar di tiap tahunnya. Perusahaan manufaktur tersebut dihentikan lantas menetapkan untuk meningkatkan produksi sebanyak-banyaknya begitu saja.
Sebelumnya, ia harus mempertimbangkan apakah di masa depan akan muncul produk gres yang lebih inovatif yang sanggup menggeser turun penjualannya, atau apakah akan ada kebijakan pemerintah yang berpotensi untuk membatasi pemasarannya, atau mungkinkah pesaing akan melaksanakan taktik penjualan yang bisa memukul mundur perusahaan, dan masih banya lagi materi pertimbangan lainnya.
Laporan keuangan perusahaan manufaktur berisi beberapa angka taksiran atau asumsi Angka-angka taksiran ini nampak betul dalam penyusutan aktiva tetap, yaitu tanah, bangunan, peralatan kantor, mesin, kendaraan, dan aktiva lain yang digunakan dalam operasi perusahaan.
Baca Juga: DPR
Angka-angka yang ditaksir dalam perhitungan penyusutan metode garis lurus ialah angka-angka residu dan umur manfaat aktiva yang disusutkan.